IKLIM rumahtangga Wawang – Asih sungguh tidak nyaman; suami istri saling mencurigai. Wawang menuduh Asih punya PIL, sebaliknya Asih juga mendakwa Wawang punya WIL. Tapi akhirnya yang tertangkap basah justru suaminya. Karena Wawang oknum polisi, Provost pun ikut menangani.



Rumahtangga yang baik adalah bilamana suami istri saling percaya. Bila bila bisa menyikapi seperti itu, pasti suasana rumahtangga akan selalu sejuk meski tanpa AC. Sebaliknya jika suami istri sama-sama tidak percaya akan pasangannya, rumahtangga itu tentu terasa panas, dijauhkan dari rejeki dan ujung-ujungnya sampai ke perceraian.



Wawang, 35, yang tinggal di Kedungwaru Tulungagung, belakangan memang selalu gelisah sebagai kepala rumahtangga. Soalnya dia mencurigai bahwa istrinya ada indikasi terlibat gerakan perselingkuhan. Sebaliknya Asih, 30, sebagai istrinya, juga tak percaya suaminya sebagai lelaki lurus. Pasti di luaran dia punya cem-ceman. Maklum, suaminya memang cakep, mudah menarik perhatian kaum hawa.



Apa parameternya, sehingga Asih menuduh suaminya menjadi praktisi perselingkuhan? Salah satunya adalah, gaji tak pernah utuh sampai di rumah. Alasannya ada potongan ini itu. Tapi Asih yakin bahwa sebagian gaji suaminya dialokasikan untuk WIL-nya. Maka di sinilah bedanya WIL dan Pilkada. WIL asal ada duit siap dicoblos, sedangkan Pilkada jika dikasih duit baru mau nyoblos.



Demikianlah, suami istri ini paling getol mengembangkan budaya curiga. Padahal jaman Orde Baru dulu, Menpen Harmoko selalu mengingatkan rakyat, “Jangan suka mengembangkan budaya curiga.” Maklumlah, ketika Orde Baru berkuasa, suami istri Wawang-Asih ini masih anak-anak, atau malah masih di pucuk pring……



Kecurigaan Wawang mengena ketika dua bulan lalu mendapatkan Asih makan duren bersama seorang lelaki di rumah kos-kosan. Tapi Asih sumpah-sumpah bahwa kala itu hanya sekedar makan durian saja, tak ada makan-makan yang lain. “Bener nih? Jangan-jangan kamu sudah kena “pongge” (biji durian) PIL-mu itu!” sergah Wawan setibanya di rumah.



Sejak itu ada niatan di hati Wawang, untuk menceraikan istrinya. Maka sejak itu dia selalu mencari-cari kesalahan Asih, sebab itu akan dijadikan “pelor” untuk memperlancar perceraiannya di Pengadilan Agama. Huh, memangnya perempuan di Tulungagung hanya Asih? Sampai puasa dan Lebaran nanti, persediaan wanita dijamin aman!



Begitu juga Asih, diam-diam juga terus memonitor sepakterjang suaminya. Dia kerahkan sejumlah relasinya untuk jadi TGPF, memata-matai kelakuan Wawang. Nah, beberapa hari lalu benar-benar ada info masuk bahwa Wawan membawa seorang wanita ke sebuah rumah kos-kosan di Karangtalun Kecamatan Kalidawir. Bersama ayahnya, Asih segera meluncur ke alamat tersebut.



Ternyata betul, mobil Wawang ada di situ. Di dalam ditemukan suaminya sudah telanjang dada, niru Prabowo yang mau nyapres. Di kamar ada seorang wanita bersama anaknya. Gila, mau mesum kok ngajak anak-anak. Asih segera panggil Provost dan penggerebekan dilakukan. Wawang tak berkutik, tapi ketika istrinya mau potret dia dan wanita kenalannya, dia sempat ribut sampai ditenangkan petugas Provost.

Ketemu Provost Wawang langsung nervous.



SUMBER