Bau keringat yang menempel pada pakaian olahraga terkadang tak langsung hilang setelah dicuci. Di komunitas kebugaran, kondisi itu disebut sebagai efek "rebloom", baunya menguar kembali.

Pakar kuman sekaligus profesor dan kepala departemen komunitas, lingkungan dan kebijakan di Mel & Enid Zuckerman College of Public Health, Kelly Reynolds, mencoba berbagi tips agar Agan bisa menjaga pakaian olahraga tetap harum dan cemerlang.

Angin-anginkan

Jangan lempar pakaian yang basah oleh keringat ke keranjang pakaian kotor, apalagi membuatnya tertumpuk di dasar keranjang. Pasalnya pakaian itu akan menjadi tempat berkembang biak bakteri dan semua bau tidak enak itu akan tetap tinggal. Jika Agan tidak bisa segera mencucinya, angin-anginkan saja terlebih dahulu. Biarkan pakaian yang berkeringat menghirup udara segar.

Menurut Reynolds, semakin cepat mengeringkan pakaian, maka akan semakin sedikit waktu yang dimiliki bakteri untuk berkembang dalam serat-serat baju."Kebanyakan bakteri berkembang pada lingkungan yang lembab, mereka bisa melipatgandakan jumlahnya sangat cepat dalam setiap 20 menit," ujarnya.

Menggunakan Pengering

Sepatu juga perlu diperhatikan karena terkadang juga sama baunya dengan pakaian. Apalagi kebanyakan dari Agan memiliki lebih dari satu sepatu. Sepatu yang habis digunakan untuk berolahraga menyediakan lingkungan lembap yang sempurna bagi bakteri untuk berkembang. Sepatu mentransfer mikroba di luar dan di dalamnya.

Itulah mengapa pengering sepatu bisa menjadi salah satu investasi cerdas yang bisa Agan lakukan. "Mengurangi kelembapan di dalam sepatu bisa membantu mereduksi organisme yang muncul karena bau," ujar Reynolds.

Gunakan pengering sepatu tersebut segera setelah Agan selesai berolahraga. Kebanyakan dari alat tersebut memiliki fitur timer, jadi Agan bisa mengaturnya dan menggunakannya sambil melakukan hal lain.

Tahu Kapan Harus Mencuci Pakaian Olahraga

Pada dasarnya Agan disarankan mencuci pakaian olahraga setiap kali habis digunakan, namun ini tergantung dari intensitas olahraga. Jika Agan pergi ke kelas olahraga yang ber-AC, misalnya, Agan mungkin tak perlu mencucinya karena dengan ruangan ayng ber-AC tidak selalu membuat berkeringat dan bau.

Namun, jika pakaian tersebut terus menerus terkena keringat sebelum dicuci, bau itu akan semakin menempel bahkan bisa selamanya. "Ketika batas jumlah mikroba sudah terlampaui, bau mereka hampir mustahil dihilngkan dari pakaian (pikirkanlah handuk yang terus menerus bau bahkan setelah dicuci)," kata Reynolds.

Menjaga pakaian terus kering dan bersih bisa membuat mereka jauh lebih awet. Percaya atau tidak, jika pakaian terkontaminasi serius, ini juga bisa membahayakan kesehatan.

Menurut Reynolds, pakaian bisa terkontaminasi dengan bakteri atau jamur pada kulit yang sebetulnya tidak berbahaya. Namun ketika angkanya meningkat, bakteri dan jamur tersebut bisa menimbulkan diare atau ruam pada kulit.

Sumber: Male Indonesia, Bacaan Khusus Pria Sejati
Penulis: Sopan Sopian | Jurnalis Senior Male Indonesia