Catatan Tentang Perempuan



Tahukah kamu apa yang paling menyiksa bagi wanita? Adalah saat harus memilih full time momversus working mom menjadi sumber kegalauan bagi sebagian banyak perempuan baik yang akan menikah, apalagi yang sudah berumah tangga.

Sebuah pilihan yang menjadi perdebatan klasik dari waktu ke waktu namun pada akhirnya berujung tidak ada jawaban yang benar-benar pasti.

Seperti biasa, sebelum melanjutkan ulasan keren ini, jangan lupa follow akun penulisnya dan subcribe TS ini.

Perlu diketahui, bukankah seharusnya seorang wanita tidak harus memilih antara karier dan keluarga? Adalah wanita modern seyogyanya mampu menempatkan diri, sehingga ia mampu menjalankan karier dan keluarga secara seimbang.

Perihal ini juga menjadi salah satu alasan kenapa penulis TS mendorong para Mama Muda untuk produktif, salah satunya melalui pemanfaatan digital litrasi.

Awalnya, sebagai seorang penulis digital di media social yang hampir tiap hari bersinggungan dengan para pembaca, di mana mayoritas adalah perempuan.

Di mulai dari para fans dari karya yang dituliskan hingga tanya jawab dari hati ke hati akan persoalan rumah tangga. Hingga akhirnya ia tertarik untuk melakukan riset secara random dengan variabel wanita dari yang belum menikah, sudah menikah dan single mom.



Tidak hanya di situ, analisa selama satu tahun juga dilakukan dari para penulis perempuan di facebook, pekerja pabrik, kariyawan hotel, wanita kantoran, pegawai negeri hingga ibu rumah tangga yang stay dirumah. Mulai wanita bercadar, berhijab, dan tidak berhijab. Mulai wanita yang hidup sehat hingga wanita yang satu hari habiskan dua bungkus rokok filter. Dari dunia siang hingga dunia malam.

Dari semua riset secara random itu selalu berakhir pada jawaban, Entahlah



Adalah jawabannya tidak ada yang tahu pasti tentang hati perempuan. Karena bisa dibilang wanita pandai menyembunyikan kebenaran. Apa yang disampaikan tidak sesuai dengan yang terjadi. Keadaan itu diperparah, wanita adalah musuh dari wanita lainnya.

Sungguhpun demikian, bukannya ia berhenti, justru malah merasa tertantang untuk bisa mencari solusi dari pemilihan Wanita harusnya Bekerja atau stay di rumah?

Titik terang itu mulai muncul saat akhirnya ia mendirikan sebuah group belajar digital litrasi. Sayangnya saat berjalan satu tahun lebih permasalahan baru muncul. Wadah tempat untuk menuangkan karena tumbang tanpa kejelasan.

Usaha yang di rintis'pun perlahan hancur berantakan. Dengan pantang menyerah hingga akhirnya mendapatkan rumah baru di sini. Dalam hal ini adalah kaskus.







Sangat berhubungan, karena kaskus telah memberikan kesempatan melaui kaskus kreator untuk menjadikan menulis sebagai passion. Dari sini jalan membangun passive income menjadi mungkin dan bukan lagi mimpi.

Dengan menjadikan menulis adalah passion maka seorang wanita yang stay dirumah masih bisa tetap produktif dan bekerja. Bahkan jika diseriusin bisa menjadi peluang bisnis menulis yang luar biasa.



Adalah menjadi seorang Infopreneur dimana bisa menggabungkan hobi dan berbagi akan sesuatu informasi, baik dari pengalaman individu ataupun informasi opini dari sebuah media ataupun berita.

Dengan demikian, akan ada banyak perempuan yang masih bisa berkarya dan menjalankan rumah tangga secara seimbang.

Hanya butuh sedikit modal atau bahkan bisa di bilang tanpa modal.





Hanya cukup akses internet secara stabil, PC ataupun hp, maka sudah bisa menjadi seorang Infopreneur.

Bisa dibilang modal gadget aja sudah bisa jalan, tinggal belajar dan menempatkan hobinya pada tempatnya. Kemudian di simpan dan bagikan secara digital.

Hari gini siapa sih yang tidak punya gadget? Hampir semua orang punya.




Adalah jawabannya dimulai dari banyaknya pola pikir yang salah. Menganggap memanfaatkan digital litrasi hanya untuk para penulis.

Padahal sebenarnya digital litrasi adalah medsos produktif, termasuk didalamnya membuat konten berupa gambar seperti foto, vidio dan juga teks.

Seperti kita ketahui, pendidikan di Indonesia adalah wajib belajar sembilan tahun. Artinya hampir seluruh warga indonesia bisa menulis, bahkan sekalipun ia hanya lulusan SD.

Kuncinya hanya cukup menulis rapi dan tidak disingkat-singkat, sambil jalan semua bisa di perbaiki.

Selain itu hanya cukup rela dan mau belajar saja. Selebihnya ya bermedsos seperti biasa.

Terbukti, dari waktu ke waktu, komunitas yang ia dirikan pelahan mulai muncul menjadi warna baru di Kaskus.

Tentu saja banyak kekurangan di sana sini yang masih banyak untuk diperbaiki. Namun sedikit demi sedikit sudah mulai banyak yang menunjukkan hasil.

Jika dorongan yang ia lakukan bisa berjalan secara konsisten maka akan bisa membawa banyak wanita berkarya secara seimbang.

Bahkan bukan hanya wanita saja yang ikut serta, banyak para lelaki juga mulai mempertimbangkan untuk menulis sebagai passion.



Pertama : Adalah memiliki rencana hidup yang matang dan diperjelas semuanya. Bagi wanita 18 - 21 tahun adalah tahap pencarian, 21 - 35 tahun adalah tahap belajar pada dunia nyata. Dalam hal ini harus mulai membangun sesuatu yang jelas untuk produktif. Usia 36 - 45 tahun adalah sudah seharusnya memiliki karier yang jelas. Sehingga saat usia 46 tahun seterusnya sudah punya passive income, bebas uang bebas waktu.

Dengan begitu akan bisa memiliki hari tua yang lebih indah.

Kedua: Adalah memiliki prinsip rumus bahagia. Rumus ini adalah sebuah konsep formula menambah cinta, mengurangi benci, mengkalikan syukur dan mendeled unfaidah.



Pergaulan yang tidak jelas juga akan membawa pada sesuatu yang tidak jelas. Sedangkan berkumpul dengan orang positif dan besar juga akan membawa dampak positif dan juga besar.

Merubah unfaidah menjadikan faidah hanya akan mampu jika memiliki pemikiran besar yang mampu melihat dari berbagai sudut pandang dan kemudian menempatkan pada tempatnya.

Bagaimana menurut sahabat kaskuser? Silakan berikan jawabannya di kolom komentar. Jangan lupa, rate, cendol dan bagikan. Belajar bersama bisa.

Sumber; Opini Pribadi
Sumber gambar: link Disini