Menjalani Rumah tangga memang penuh suka dan duka yang dirasakan, seperti itulah kenyataannya. Menjalaninya memang tak selamanya selalu membuat bahagia, terkadang rasa marah dan kecewa pun muncul dalam setiap jalinan di rumah tangga. Segala sesuatu pasti selalu ada ujiannya dan begitu juga dalam rumah tangga pun selalu saja ada masalahnya tersendiri yang mau tak mau harus bisa diselesaikan dengan baik.


Tak bisa diragukan lagi bahwa cinta adalah hal yang bisa melengkapi dalam hidup. Dalam rumah tangga tentu dengan saling mencintai satu sama lain akan terasa lebih menyenangkan dibandingkan dengan menjalani rumah tangga tanpa memiliki rasa cinta di dalamnya. Tanpa ada cinta dalam rumah tangga jelas bukanlah sesuatu yang menyenangkan karena bisa saja karena hubungan rumah tangga yang dipaksakan seperti perjodohan atau dipaksa menikah dengan orang tak di sukai sebelumnya membuat sebagian orang tak bahagia.

Apakah harus selalu ada cinta dalam menjalani rumah tangga? Umumnya memang demikian, akan tetapi yang harus disadari oleh setiap orang bahwa cinta itu tak akan selamanya menggebu-gebu saat menjalani rumah tangga. Seiring semakin lamanya rumah tangga tentu rasa cinta itu tak jarang memudar dan naik turun karena kebiasaan selalu bersama di setiap waktu hingga tahu sifat asli masing-masing baik suami maupun istri yang sebelumnya tak pernah diketahui sebelumnya saat sebelum berumah tangga.

Menikah memang beda dengan pacaran, saat pacaran tentu seringkali rasa rindu itu menggebu-gebu dan begitu rasa cinta itu bergelora. Berbeda saat sudah menikah tentu hal itu terlihat biasa-biasa saja. Tak dapat diragukan lagi bahwa memang pada masa pacaran pertemuan pun terbatas sehingga rindu pun hadir karena ada batasan jarak dan waktu. Pada masa sesudah menikah memang rindu itu biasa saja, namun saat sudah terpisah seperti suami kerja di perantauan dan istri di kampung halaman tentu rasa rindu akan selalu hadir dan menyadari bahwa kebersamaan itu merupakan hal yang berharga.

Ada yang mengatakan bahwa cinta dalam rumah tangga itu hanya sebentar saja dan yang ada setelah lama membangun rumah tangga adalah rasa sayang, benarkah demikian? Jika berkaca pada pengalaman pribadi dan mereka-mereka yang telah menikah memanglah seperti itu adanya. Cinta yang hadir biasanya hanya beberapa bulan setelah menikah semata, pada awal menikah orang yang lebih fokus pada rupa, penyesuaian diri dan lain sebagainya, sehingga tak heran bila mereka yang masih di awal-awal pernikahan nampak begitu mesra sekali.


Lambat laun rasa cinta itu akan biasa saja seiring telah menjalani rumah tangga dan berganti dengan rasa sayang satu sama lain. Bagi setiap orang yang menjalani rumah tangga pasti seringkali mengalami hal ini, sang suami akan merasa sayang kepada istrinya dan ketika melihat istrinya menangis tentu akan merasa bersalah dan tak enak hati, begitu juga dengan istri pun akan merasa demikian dimana melihat suami sibuk bekerja dan kelelahan biasanya sang istri akan memberi perhatian lebih pada suaminya.

Cinta di dalam rumah tangga tak selamanya bisa dibanggakan, namun rasa sayang antar satu sama lain seringkali membuat rumah tangga itu semakin kuat. Sesayang-sayangnya masa pacaran tak bisa mengalahkan rasa sayang kepada pasangan saat setelah menikah karena saat sudah membangun rumah tangga chemistry satu sama lain semakin kuat dan merasa saling memiliki serta terikat satu sama lain seiring terus bersama di setiap waktunya.


Rasa sayang itu akan selalu ada dalam rumah tangga selama setiap orang setia menjalani rumah tangga yang ada, maka berbahagialah dan bersyukurlah bagi setiap orang yang sudah menikah karena bisa merasakan rasa sayang dan memberi kasih sayang pada satu sama lainnya. Demikian paparan tulisan ane kali ini, dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa cinta dalam rumah tangga itu bisa memudar dan naik turun, namun rasa sayang yang ada menggantikannya dan bisa terjalin selamanya bila keduanya selalu menjaganya. Agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber : Opini Pribadi, Pengalaman Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Sumber gambar via google images