moccabearAvatar border
TS
moccabear
WHAT'S WRONG WITH BEING A FANGIRL?
Selamat datang di thread ini, jangan salahkan apabila nantinya kalian terjerumus kedalam dunia penggemar K-POP. Saya tau anak kaskus itu kebanyakan umurnya mungkin 20+ nggak peduli atau bahkan benci banget sama kami yang K-POPers. Thread ini dibuat karena saya mengalami kegabutan di sela kegiatan yang sedang saya lakukan. Jadi monggo dinikmati saja, bagi yang nggak suka boleh mengkritik tapi jangan ngebully. thank you

#####

Perkenalkan namaku Fianka Rayana, aku bekerja sebagai grafis designer dan penulis lepas. Selama ini tidak ada yang salah dengan lingkungan kerjaku, semua orang baik dan perhatian padaku. Mungkin karena aku seorang wanita dan saat itu belum banyak yang tertarik untuk bekerja sebagai grafis designer di perusahaan percetakan dan penerbitan buku. Aku mengambil kesempatan itu selepas lulus SMK, karena aku hanya lulusan SMK grafis design aku menempuh banyak pelatihan di luar sekolah, aku magang di banyak percetakan dan studio foto hanya untuk membuat CV-ku begitu menarik. Usahaku itu ternyata tidak sia-sia mengingat sekarang aku berada di meja kerja dengan berbagai gambar-gambar desain yang ku buat sendiri. Aku berhasil terpilih diperusahaan ini (sebut saja ART GROUP) karena aku sempat magang beberapa bulan disana dan mendapat apresiasi yang baik dari semua pihak. 

Kuceritakan sedikit mengenai ART GROUP. ART GROUP adalah perusahaan percetakan dan penerbitan buku di Bandung dimana pekerja disana di dominasi oleh pria, sementara yang wanitanya lebih banyak ibu-ibu itu pun berada di bagian produksi. Karena ART GROUP di dominasi pria, aku pun jadi wanita kedua yang bekerja disana, karena yang pertama adalah istri dari CEO-nya yang menjabat sebagai sekertaris. Aku yang termuda diantara mereka karena aku disana sekitar umur 19th. kantor ku berada di dekat sebuah kampus swasta dimana pada akhirnya klien-ku adalah mahasiswa yang membuatku sedikit tidak percaya diri, untunglah semua orang menyemangatiku, dan memberikan dukungan dengan cara masing masing. Yang paling akrab denganku adalah pak Ryan, dia juga bekerja sebagai designer grafis khusus cover buku. Pak Ryan sangat humble dan dekat dengan semua orang, dia juga yang mengajariku banyak hal saat masih magang dan sampai sekarang dia masih tetap menunjukkan perhatiannya sebagai seorang senior. 

Di kantor kami, semua orang bebas melakukan apa yang mereka suka. Jika jenuh ada sebuah ruangan dimana kami bisa bemain PS atau kami bisa menggunakan studio musik milik a Doni, anak pemilik ART GROUP yang berada di lantai 2 kantor. Belum lagi claw machine yang kadang diisi berbagai boneka atau snack yang bisa dimainkan dengan uang Rp.5000. uang yang terkumpul nantinya digunakan untuk acara gathering antara tim pra-produksi dan tim produksi. Saking menyenangkan kantorku, aku seperti tidak sedang bekerja karena terlalu seru untuk disebut sebuah pekerjaan ketika kita hanya perlu menggambar dan mengatur warna-warna sesuai keinginan kita, jika salah pun kita hanya perlu mengkonfirmasi kepada klien dan pasti akan mendapat saran dari mereka. Hanya satu yang membuatku menghadapi LOVE-HATE condition dari pekerjaan ini adalah karena mereka tidak suka dengan K-POPERS. Kami selalu mendengarkan lagu, palylist-nya selalu dibuat setiap harinya oleh siapapun yang datang lebih awal ke kantor. Aku pernah mendapat kesempatan itu tapi aku hanya memilih lagu yang telah di rekomendasikan saat itu oleh aplikasi musik. Karena semua playlist yang kudengar setiap hari, sebelum berangkat kerja, di jalan, olah raga bahkan mandi adalah lagu K-POP. Kecintaanku pada musik Korea Selatan itu sudah mendarah daging sejak aku kelas 6 SD, saat anak-anak lain sedang jatuh cinta pada Justin Bieber tapi aku malah sangat menggemari lagu dari sebuah drama Korea, aku bahkan tidak pernah absen untuk membeli majalah GAUL yang saat itu memberikan bonus poster-poster idol K-KPOP. Bukan berarti aku tidak menyukai lagu dari band atau penyanyi Idonesia atau artis internasional lainnya, aku suka Peterpan jauh sebelum aku mengenal K-POP aku bahkan hafal banyak lagu dari Iwan Fals ataupun westlife. Tapi aku telah benar-benar nyaman dengan warna musik K-POP. Berkat drama-drama Korea yang tayang di salah satu stasiun tv swasta dan majalah GAUL membuatku menjadi seorang penggemar K-POP fanatik. 

Tetapi pada kenyataannya mereka akan menghakimi aku atau orang lain yang menyukai dunia K-POP, entah karena mereka bilang semua idol K-POP itu seragam dari pakaian sampai wajah karena terlalu banyak operasi plastik. Atau karena K-POP itu bukan made in Indonesia, bukan dari Indonesia, itu artinya aku dianggap tidak mencintai musik Indonesia. Padahal saat gelombang industri musik Korea sedang booming di Indonesia, banyak sekali ph musik yang membentuk group penyanyi yang juga menari, seperti SM*SH atau Cherrybell. Saat itu pun semua orang tidak bisa membendung gelombang K-POP masuk ke Indonesia seperti hal-nya saat musik western mulai berada di puncak playlist. Apa yang salah dengan menjadi penggemar K-POP? ini sama seperti tidak ada salahnya kamu menyukai musik Jepang yang juga pernah jadi tren di Indonesia, J-POP juga memiliki penggemarnya sendiri bahkan penampilan fashion mereka kadang lebih dari ekspektasi. Walau begitu, aku tidak pernah mundur menjadi seorang K-POPERS karena aku tidak pernah sendirian. 

###

Banyak hal yang tidak aku tunjukkan kepada siapapun mengenai kecintaanku pada K-POP, karena aku melakukan semua itu di kost-ku. Kamarku di penuhi dengan semua yang K-POPERS impikan, album, lightstick, poster, boneka, bantal, bahkan make-up. Jika saja aku adalah seorang gadis yang bebas melakukan apapun aku yakin akan terbang ke Korea saat itu juga. Tapi kembali lagi pada kenyataan bahwa yang bisa aku lakukan hanya menganggumi mereka, melihat mereka dari kejauhan dan menutupi kenyataan bahwa aku tidak akan bisa hidup jika membawa title K-POP diatas kepalaku. Aku harus mengaggumi dalam diam, mencintai dalam do'a agar semua acara mereka berlangsung sukses dan mereka kembali ke Korea dengan sehat sentosa. Itu lah mengapa aku menjadi manusia normal dengan tidak memilih lagu K-POP di kantorku. 

Karena menjadi K-POP tidak mudah, perlu banyak uang dan energi, aku pun selalu fokus mengerjakan pekerjaanku, mencari pendapatan lain dari seorang penulis lepas yang selalu membuatku bersyukur dengan hidupku. Banyak yang bisa ku ceritakan pada orang lain dan aku juga mendapatkan tabungan tambahan untuk terus mengejar mimpiku menjadi K-POPERS yang bahagia lahir batin.

Pekerjaan memang mengharuskan kita untuk menjadi manusia normal, tapi yang paling penting adalah kita tetap harus menjadi diri sendiri dimana pun kita berada. Aku memnag K-POPers yang tentu saja banyak sekali orang yang bully, tapi aku tidak ingin membalas mereka dengan sesuatu yan jahat juga, karena mereka juga sama sepertiku pasti memiliki idola dan mereka juga akan menjadi fanatik ketika mengaggumi idolanya.




















aimyunaaAvatar border
indrag057Avatar border
zyxcAvatar border
zyxc dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.5K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan