feeldaiyo
TS
feeldaiyo
[Opini Singkat] Dunning Kruger Effect dan Bahayanya Pada Demokrasi.
 
Ada apa dengan orang-orang di bangsaku ini?


 


Berita televisi dan internet, dari malam sampai malam lagi, semua menunjukkan aksi demonstrasi yang diliput tuntas dari ujaran kata kasar sampai polisi yang merengek minta damai. Tontonan masyarakat ini pun jadi bahan pembicaraan seluruh golongan masyarakat. Obrolan yang kritis katanya, menarik untuk disimak, juga katanya. Seluruhnya masuk ke dalam pusaran kericuhan. Bagai api yang tak habis bahan bakarnya. 



Menarik untuk disimak, apakah memang baik? Begini, ketika berbicara tentang demokrasi memang benar kedaulatan berada di tangan rakyat sekalian. Pendapat rakyat, pendapat negara juga. Ya, walaupun kebanyakan menggunakan porsi pihak mayoritas tanpa ada sistem musyawarah yang jelas. Namun benarkah memang seharusnya seluruh pendapat orang diberi nilai sama? Apakah demokrasi juga berarti mengharuskan semua rakyatnya untuk ikut menyimak, kemudian lanjut berbicara? Saya pikir begini.




Quote:




Pernahkah anda mendengar efek Dunning Kruger? Ini bagian seram menurut saya. David Dunning dan Justin Kruger menyatakan bahwa terdapat bias kognitif yang umum dilakukan oleh orang yang tidak memiliki kemampuan (inkompeten) mengalami perasaan superioritas yang bersifat ilusif. Artinya orang yang inkompeten cenderung merasa kemampuannya lebih hebat dibandingkan dengan orang lain. Hal ini dilihat dari eksperimen psikologis yang dilakukan oleh Dunning dan Kruger yang akhirnya membuat mereka berhipotesis bahwa fenomena ini dapat terjadi karena hal berikut.



Quote:




Ya walaupun penemuan ini hanya mengantarkan Dunning dan Kruger mendapatkan ‘Ig Nobel Prize’, sebuah bentuk parodi dari penghargaan nobel karena penemuan yang dikeluarkan tergolong dalam hal absurd. Tapi penemuan seperti ini, termasuk di dalamnya pemenang Ig Nobel Prize yang lain, adalah jenis penemuan yang membuat kita tertawa lalu kemudian berpikir.



Agak-agaknya memang benar seperti ini keadaannya. Ibarat ‘tong kosong nyaring bunyinya’ memang benar adanya. Inilah ketakutan terbesar saya sebagai seorang warga bangsa ini untuk melihat banyak sekali saudara-saudara bangsaku berteriak keras menunjukkan ‘ke-mampu-an’ dan ‘ke-ada-nya’ untuk sesuatu bidang yang bukan kompetensinya. Jadi bahan yang bisa dipantik, jadi api besar karena semata-mata kuantitas populasi yang begitu besar. Walaupun hal ini berbanding terbalik dengan perkataan Karl Popper dengan 'Paradoks Toleransi'nya, namun saya percaya apabila dalam keadaan utopis semuanya dapat memahami pentingnya melihat kemampuan diri sendiri, maka kaum intoleran tidak akan tercipta.
Sehingga yang kita khawatirkan hanya tinggal bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik kemudian.


Quote:





Jadi kembali ke pertanyaan awal. Benarkah seharusnya seluruh pendapat orang diberi nilai sama? Buatlah tanda tanya besar. Oleh karena itu muncul kembali dalam diri saya sebuah kepercayaan. Kritis bukan berarti terus melulu bersuara. Kritis bukan vokal, Bung. Mereka beda cerita. Kritis itu analisa yang tajam, ketika sesuai Analisa lebih baik diam, maka diamlah. Jangan jadi bahan bakar tumpah hanya karena selalu ingin dibakar. Bijaklah, karena kebijakan dan ilmu pengetahuan yang membuat kita dapat membedakan mana yang bisa diubah untuk diubah dan mana yang tidak bisa diubah untuk diterima lapang-lapang.


Silahkan sambungkan sendiri dengan kejadiaan dewasa ini.




P.S. Mungkin ini juga bentuk inkompetensi saya, namun biarlah saya tuliskan ini, siapa tahu kritik anda dapat menyadarkan saya. Semoga kita semua dan bangsa ini tetap diberikan keamanan.
karikai04azirma.ayrusdianwicaksana
dianwicaksana dan 30 lainnya memberi reputasi
31
11.2K
59
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan