Technews.com - Kaskus diciptakan tanggal 6 November 1999 oleh tiga mahasiswa asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan, di Seattle, Amerika Serikat. Kaskus awalnya bertujuan sebagai forum informal mahasiswa Indonesia di luar negeri. Nama "Kaskus" sendiri merupakan singkatan dari kata "kasak-kusuk"

Yang menjadi pertanyaan adalah, jika startup seperti Tokopedia, bukalapak, gojek yang umurnya tidak lebih dari 10 tahun bisa menjadi perusahaan unicorn. Kenapa kaskus yang sudah berusia 20 tahun dan telah memiliki jam terbang tinggi dibanding ke empat startup tersebut, tidak bisa menjadi Unicorn?

Mencapai masa kejayaan sekitar tahun 2005,kaskus saat itu menjadi salah satu forum diskusi hits zaman itu, kalau sekarang sih masih, cuma ya itu karena perkembangan arus informasi yang sangat pesat menjadikan Kaskus punya banyak saingan berat.

Bahkan para founder dari kaskus, Andrew Darwis dan Ken juga telah meninggalkan kaskus. Padahal kita tau seorang founder, merupakan "roh" dari sebuah startup. Tanpa founder, sebuah startup, tidak bisa mempunyai "taste" dari idealis para founder.

Ken dan Andrew resmi meninggalkan posisi mereka di kaskus tahun 2016.Dikarenakan kosongnya posisi CEO, akhirnya Sukan Makmuri yang pernah menjabat sebagai COO Kaskus, mengambil alih posisi itu. Sementara Makmuri mengambil posisi CEO yang kosong, posisi CTO sekarang dipisahkan menjadi dua kepala, yakni head of infrastructure dan head of development. Sukan Makmuri adalah seseorang yang sudah kaya dengan pengalaman ketika ia bergabung dengan Kaskus sebagai COO pada bulan September lalu.

So, jadi pertanyaanya kenapa kaskus yang sudah dari tahun 1999 tidak menjadi Unicorn? Dan bisaka kaskus menjadi unicorn? Hanya kaskus yang bisa menjawabnya.