Industri musik dalam skala global memang sedang dalam perkembangan yang pesat. Banyak sekali talenta-talenta muda berbakat yang mampu mengeluarkan karya musik yang berkualitas tinggi. Salah satu talenta muda berbakat yang mampu menembus pasar internasional adalah Rich Brian. Anak muda asli Indonesia ini mampu memikat hati banyak orang diseluruh dunia dengan lagu-lagunya seperti 'Dat $tick' dan 'Who That Be'. Tidak hanya Rich Brian, musisi R&B asal Indonesia bernama NIKI juga mampu merambah pasarnya dalam skala internasional dengan karya-karyanya yang spektakuler.

Melihat kedua musisi tersebut mampu menembus pasar global tentunya memberikan harapan bagi musisi Indonesia lainnya yang ingin mengembangkan karir bermusiknya di dunia internasional. Apalagi melihat antusiasme industri musik dalam negeri yang ekosistemnya sangat berkembang, tentunya akan banyak bermunculan Rich Brian dan NIKI baru yang mampu menelurkan karya-karyanya untuk dinikmati pendengar di seluruh dunia.



Melihat potensi ini, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) yang berkolaborasi dengan 88rising (label yang menaungi Rich Brian dan NIKI) membuat sebuah program untuk mengorbitkan musisi asal Indonesia untuk mampu bersaing di dalam industri musik internasional. Melalui program Indonesia Creative Incorporated (ICINC) 2019, BEKRAF dan 88rising ingin mencari musisi yang berbakat untuk diberikan pengarahan dan dikembangkan selama dua bulan langsung di Los Angeles, Amerika Serikat.

Dengan memfokuskan pengembangan pada industri musik, Triawan Munaf selaku Kepala BEKRAF percara bahwa musik akan memberikan benefit pada pendapatan ekonomi, penyerap tenaga kerja, peningkatan ekspor, dan menciptakan sumber pendapatan pajak.

"Berbagai alasan inilah yang melatarbelakangi optimisme BEKRAF menjadikan subsektor musik sebagai salah satu prioritas kami." ungkap Triawan pada konferensi pers pada Rabu (24/04).



Sejalan dengan semangat BEKRAF, CEO 88rising Sean Muyashiro juga mengakui, "Kolaborasi dengan BEKRAF adalah inisiatif luar biasa karena kami memiliki kesamaan misi, dan melalui proyek ini, kami memiliki kesempatan melakukan program dengan dampak lebih luas lagi. ICINC tidak hanya mendorong vokalis solo baru berbakat untuk mengasah keterampial dan kemampuan mereka, tetapi juga mengasah kreativitas mereka untuk terus berkembang di lingkungan tepat dengan platform dan sumber daya yang tepat pula," ungkap Sean.



Tentunya program ini menjadi kesempatan berharga bagi para musisi Indonesia untuk mengembangkan karirnya. Dalam program ICINC 2019 ini akan terdapat tiga fase yang harus diikuti oleh peserta, pertama adalah fase Open Call, kedua fase Talent Developmentselama dua bulan di Los Angeles, ketiga adalah Single Release & Concert yang spesial akan dinyanyikan Live oleh peserta yang masuk Top 5 Finalist di Head in the Clouds Festival 2019!

So, tunggu apalagi buat kalian yang berminat untuk ambil bagian dalam ICINC 2019 langsung aja daftarkan diri kalian di https://icinc.id/. Periode Open Call dibuka mulai 24 April - 31 Mei 2019.

Gak usah pikir panjang lagi gan, yuk ajak sahabat dan saudara kalian yang mempunyai bakat dalam bermusik untuk mendaftarkan dirinya. It’s a once in a lifetime opportunity guys!