1. DISFUNGSI EREKSI
Tak seorang pun ingin membicarakannya, tapi hampir setiap orang mengalaminya di beberapa titik dalam hidupnya, ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Bahkan, disfungsi ereksi mempengaruhi lebih dari separuh pria di atas usia 60, dan hampir 20% pria di atas usia 20.

Jadi mengapa mereka tidak berbicara tentang hal itu? Kebanyakan pria menyalahkan diri sendiri, berpikir bahwa emosi adalah akar dari masalah. Tapi kebanyakan kasus Disfungsi ereksi adalah akibat dari masalah medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan merokok, yang merupakan salah satu alasan di luar menjaga kehidupan seks, bahwa penting untuk mengatasinya.

Ada beberapa pengobatan yang efektif untuk Disfungsi ereksi, dari obat terkenal seperti Viagra dan Cialis yang meningkatkan aliran darah ke penis, bahkan, implan penis. Kadang-kadang menangani masalah mendasar seperti berat atau konsumsi alkohol dapat membantu juga. Pelajari lebih lanjut tentang Gut Diet Beer untuk rencana penurunan berat badan pria—friendly.

2. PEMBESARAN PROSTAT
Ini adalah bagian normal dari semakin tua, sebagai laki-laki berusia, prostat mereka (kelenjar kenari berbentuk di bawah kandung kemih yang membantu menghasilkan air mani) mulai menebal, mengompresi uretra dan membuatnya sulit bagi urin untuk melewati. Jadi pria mungkin pergi ke kamar mandi terus-menerus, tapi butuh waktu lama untuk benar—benar buang air kecil atau selesai, dan merasa seperti mereka harus pergi lagi segera.



Meskipun tidak ada obat untuk pembesaran prostat, pilihan pengobatan termasuk menggunakan gelombang mikro ditargetkan atau jarum penghasil panas untuk mengecilkan prostat, dan operasi. Untuk kasus ringan, perubahan gaya hidup seperti menjaga asupan cairan anda sepanjang hari dan bersantai saat buang air kecil dapat membantu.

3. KEHILANGAN INGATAN
Orang tua biasanya mulai melupakan hal—hal di sana—sini, mulai takut mereka mengalami kehilangan ingatan, mereka sering takut untuk berbicara. Ada begitu banyak kemungkinan alasan untuk kehilangan memori, contohnya Alzheimer, sehingga sangat penting untuk meminta evaluasi dari dokter.

4. DEPRESI
Meskipun depresi paling sering dikaitkan dengan perempuan, banyak pria juga menderita depresi. Tidak seperti depresi wanita, bagaimanapun, depresi laki—laki sering kali tidak terdiagnosis karena beberapa alasan. Masyarakat menuntut bahwa pria terlihat tegar dan terkendali, dan bagi banyak orang, ini berarti sangat sulit untuk mengakui memiliki masalah atau mengungkapkan perasaan. Untuk orang lain, stigma mendapatkan pengobatan mungkin hambatan juga. Akhirnya, ketika didiagnosis seringkali gagal untuk mengenali gejala depresi.

Depresi sering bermanifestasi berbeda pada wanita dibandingkan pada pria. Sementara laki-laki juga mengalami perasaan sedih dan penurunan kesenangan dari kegiatan yang pernah mereka nikmati, gejala lain dari depresi pada pria yang sering tidak terdeteksi termasuk perilaku eskapis, alcohol atau penyalahgunaan zat, pengendali, kekerasan, kasar, atau perilaku berisiko, dan kemarahan yang tidak pantas.

Dan ada hubungan kuat antara depresi dan bunuh diri laki—laki. Meskipun perempuan lebih mungkin untuk mencoba bunuh diri, pria lebih pasti ketika mencoba bunuh diri. Hal ini diyakini terjadi karena beberapa alasan, pertama, pria lebih mungkin untuk menggunakan metode yang lebih mematikan, kedua, mereka bertindak lebih cepat pada pikiran untuk bunuh diri, dan ketiga, mereka menunjukkan sedikit tanda—tanda peringatan.

5. PENYAKIT JANTUNG



Penyakit jantung adalah ancaman utama bagi kesehatan pria, satu dari tiga pria dewasa memiliki beberapa jenis penyakit kardiovaskular (CVD). Pria dapat terkena serangan penyakit jantung 10 sampai 15 tahun lebih awal disbanding perempuan. Jenis yang paling umum dari penyakit jantung adalah penyakit arteri koroner (CAD, plak di dinding arteri), yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Membuat pilihan sehat tentang gaya hidup dapat secara signifikan menurunkan risiko penyakit jantung, seperti:
1. Berhenti merokok.
2. Makan makanan sehat seperti sayuran, buah—buahan, biji—bijian, makanan tinggi serat, dan protein tanpa lemak.
3. Batasi lemak jenuh dan asupan natrium.
4. Memiliki rutinitas olahraga teratur.
5. Menjaga berat badan yang sehat.
6. Minum secukupnya.
7. Mengelola stres.