pondra2712
TS
pondra2712
Diet kantong plastik dengan berbayar, efektif kah ?
Halo gan sist dan para suhu besar,
kali ini saya ingin berbagi tentang Minimarket dan Supermarket diet kantong plastik dengan berbayar. kita tau memang kantong plastik adalah salah satu sumber pencemaran lingkungan terbesar, tapi dengan kebiasaan konsumen yang selama ini selalu mendapatkan kantong plastik secara gratis untuk membawa belanjaan mereka, Apakah dengan cara BERBAYAR ini dapat mengurangi pemakaian kantong plastik ? atau malah mengguntungkan pengusaha minimarket dan supermarket ?




Kita tau bahwa sebelum disahkan ketentuan kantong plastik berbayar ini, pengusaha minimarket dan supermarket harus mengeluarkan modal untuk membeli kantong plastik, bahkan mencetak logo minimarket dan supermarket mereka di kantong plastik tersebut.

Pada bulan 21 Februari 2016, bermula dari inisiatif komunitas lingkungan hidup dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dilakukanlah uji coba selama 6 bulan.



Spoiler for Pemerintah resmi lakukan uji coba kantong plastik berbayar:




Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi KLHK, terlihat penurunan penggunaan kantong plastik sebesar 25 hingga 30 persen selama masa uji coba tiga bulan pertama. Sebanyak 87,2 persen masyarakat menyatakan dukungannya dan 91,6 persen bersedia membawa kantong belanja sendiri dari rumah.



Spoiler for Hasil Evaluasi:




Nah, kajian tetang kantong plastik berbayar ini pun sempat tidak ada kabar, lalu pada tanggal 1 Maret 2019, kajian ini mulai diterapkan.



Spoiler for Kantong berbayar mulai diterap kan:

 



Spoiler for Per 1 Maret 2019, Aprindo Terapkan Kebijakan Kantong Plastik Berbayar:




Memang banyak warga yang setuju dengan diterapkan nya kebijakan ini, tapi apakah bisa jadi solusi pengurangan pemakaian kantong plastik, menurut saya tidak, mengapa ? karena program ini dijalankan dengan setengah-setengah. Berikut komentar YLKI, "Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ( YLKI) mengkiritik kebijakan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia ( Aprindo) soal kantong plastik berbayar yang mulai dijalankan hari ini, Jumat (1/3/2019). Kritik tersebut disampaikan Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi. Ia mengungkapkan, kebijakan pembayaran plastik Rp 200 tidak akan mengurangi penggunaan plastik secara signifikan.
Spoiler for YLKI: Kantong Plastik Berbayar Tak Signifikan Kurangi Penggunaan Plastik:



Kebetulan saya pun sering belanja kepasar, minimarket dan supermarket. Dan alhasil, banyak pedagang di pasar modern maupun tradisional masih mengratiskan kantong plastik kekonsumen mereka.

Ada pengalaman saya saat di minimarket, ada seorang ibu-ibu yang sedikit terkejut saat kasir menginfokan kantong plastik berbayar nya, lalu jawab ibu itu " mas-mas masa kantong aja saya harus bayar, dipasar yang lebih tradisional aja gratis mas, masa diminimarket begini modern harus bayar, kan itu sudah fasilitas", kasir tersebut hanya menjawab "sudah ketentuan dari kantor bu".

Pengalaman juga saya rasakan saat berbelanja disupermarket, yah karena belanja bulanan jd pasti banyak barang juga, memang ada beberapa yang menyediakan kardus bekas secara gratis, dan ada yang tidak sediakan kardus bekas. Pada saat antri dikasir seorang ibu didepan saya dengan belanjaan 1 troli penuh tentunya. Lalu kasir bertanya, "ibu bawa tas belanjanya ?", ibu tersebut menjawab " tidak, pakai kantong plastik saja." lalu kasir menjawab "dikenakan biaya ya bu Rp 200 ", ibu itu menjawab " yah sudah tidak apa-apa2 ".

Nah dari pengalaman ini, saya menyimpulkan, bahwa meskipun dipasar, minimarket, dan supermarket, selama penjual menyediakan kantong plastik gratis maupun berbayar tidak akan mengurangi secara drastis pemakaian global, dan menurut saya malah mengguntungkan pengusaha, mengapa ? karena secara tidak langsung pengusaha minimarket atau supermarket tidak perlu lagi mengeluarkan modal untuk produksi kantong plastik mereka, karena sudah dibebankan kepada konsumen.

Ini pendapat saya, saya pribadi setuju dalam melakukan program diet kantong plastik ini, tapi jangan setengah-setengah, karena konsumen merasa tidak masalah harus bayar Rp 200 untuk kantong plastik. Lebih baik jika penggunaan kantong dibatasi tiap pasar modern, pasar tradisional, minimarket, maupun supermarket, misal perhari dibatasi penggunaan kantong berbayar hanya 100pcs per 
pasar modern, pasar tradisional, minimarket, maupun supermarket, jika kantong berbayar ini habis silakan pakai tas belanja saja. 


Atau hasil dari kantong berbayar dari minimarket dan supermarket dapat digunakan untuk memproduksi tas belanja dan dibagikan secara gratis agar lebih membuat konsumen lebih berminat menggunakan tas belanja. Karena harga tas belanja yang dijual di minimarket dan supermarket paling murah Rp 3.500 dan paling mahal bisa sampai Rp 20.000

So, ayo kita dukung wacana yang baik untuk lingkungan hidup yang terbebas dari kantong plastik ini dengan membawa tas belanja kemana pun gan sist dan suhu besar pergi.


Demikian thread saya kali ini, semoga bermanfaat. Silakan komen2 yah emoticon-Travelleremoticon-Travelleremoticon-Traveller

Terima kasih.

2
3.1K
37
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan