baperan8Avatar border
TS
baperan8
Allan Nairn Rilis Skenario Prabowo Lemahkan HTI dan PKS di Blognya
Allan Nairn Rilis Skenario Prabowo Lemahkan HTI dan PKS di Blognya

tirto.id - Allan Nairn, jurnalis investigasi independen asal Amerika Serikat, merilis laporan terbaru di laman blogspot miliknya, Senin (15/3/2019), pukul 12 siang waktu Indonesia Barat. Dalam laporan itu, Allan menyebut sejumlah skenario yang dirancang Prabowo jika menang dalam Pemilu 2019.

Laporan Allan berdasarkan notulensi rapat yang digelar di kediaman Prabowo di Jalan Kartanegara Nomor 4, Jakarta Selatan. Pertemuan ini digelar usai Prabowo bertemu Susilo Bambang Yudhoyono di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Pertemuan dihadiri 12 orang dan berasal dari 8 jenderal purnawirawan dan tiga orang sipil, yang disebut Allan sebagai “lingkaran satu” Prabowo. Dalam pertemuan itu, muncul sejumlah kesepakatan.

Prabowo Subianto telah menyusun rencana untuk melakukan penangkapan massal, baik terhadap lawan-lawan politik maupun koalisinya, tulis Allan.

Untuk itu, tulis laporan Allan, rapat itu membuat  tim untuk melakukan tugas-tugas khusus “mengadili sebanyak-banyaknya lawan politik,” dan “melumpuhkan” kelompok-kelompok Islamis yang menyokong kampanye Prabowo-Sandiaga setelah terpilih sebagai presiden.  

Prabowo telah menyiapkan apa yang diistilahkan Allan sebagai “Malam Pisau Panjang” untuk mengonsolidasikan kekuasaan sekaligus mengambil hati Washington.

Demi memperoleh kepercayaan itu, Prabowo memerintahkan Arief Poyuono, wakil ketua umum Gerindra, untuk menggagalkan gugatan hukum para pekerja Freeport terhadap perusahaan tersebut, tulis Allan.

Notulen rapat menyebut Poyuono sebagai salah satu dari tiga orang sipil yang hadir dalam rapat strategis di rumah Prabowo pada 21 Desember, menurut laporan itu.

Untuk mengamankan kebijakan dalam bidang hukum, Prabowo menunjuk sejumlah orang yang akan bertugas memilih Kapolri, Jaksa Agung, dan pimpinan KPK, tulis Allan.

Tak hanya itu, Prabowo berencanamembikin Gerindra semakin kuat, dengan menugaskan Badan Intelijen Negara melumpuhkan kelompok Islam radikal, yakni HTI, FPI, dan JAD, serta partai koalisi oposisi, serta berencana menjatuhkan Partai Demokrat dan PKS, tulis laporan tersebut.

Keinginan menjatuhkan Demokrat, tulis Allan, dilatari dendam politik masa lalu lantaran SBY terlibat memecat Prabowo dari Angkatan Darat setelah Soeharto jatuh. PKS dan Partai Demokrat, menurut Allan, akan digembosi melalui pelbagai kasus korupsi, baik kasus lama maupun baru, supaya Prabowo mengesankan diri sebagai presiden yang kuat dan tegas dalam menegakkan hukum.

Sementara kepentingan untuk menjatuhkan kelompok Islam radikal, tulis Allan, dengan “menangkap ulama-ulama radikal” demi memperlihatkan kepada Amerika Serikat bahwa Prabowo-Sandiaga tegas mengatasi radikalisme dan terorisme di Asia Tenggara.

Allan juga menyebut, Prabowo sudah bertemu dengan Dubes Amerika Serikat Joseph R. Donovan Jr untuk membicarakan perang dagang Cina-AS serta membahas komitmen Indonesia melawan terorisme ke depan.

Tirto mengklarifikasi ke beberapa nama dalam laporan Allan ke kubu Prabowo. Tiga nama yang disebut dalam dokumen yang dikutip yang ikut dalam pertemuan itu, membantah.  

Johannes Surjo Prabowo mengatakan, “Apa ada artikel Allan Nairn yang terbukti benar? Saya tidak tahu persis tanggal 21 Desember ada rapat atau tidak, karena saya Natalan.”




https://tirto.id/allan-nairn-rilis-s...i-blognya-dmaS

Tulisan di blog Allan Nairn
https://www.allannairn.org/2019/04/b...y-session.html



-------------------------------------------------------------

Ane update lagi



tirto.id - Allan Nairn, jurnalis investigasi independen asal Amerika Serikat, merilis laporan terbaru tentang rencana Prabowo bila menang dalam Pemilihan Presiden 2019. Berdasarkan dokumen yang diterima Allan, Prabowo akan "melumpuhkan" kelompok-kelompok Islamis kanan" seperti HTI dan PKS hingga mengembalikan dwi fungsi TNI di Indonesia.

"Prabowo Subianto, pensiunan jenderal yang sekarang menjadi kandidat presiden, merencanakan penangkapan massal musuh politik dan koalisinya," tulis Allan pada pembukaan laporannya yang diunggah di blognya, Senin hari ini (15/4/2019).

Dalam laporan itu, Allan menyertakan empat lembar dokumen yang berisi notulensi rapat yang digelar Prabowo di rumahnya pada 21 Desember 2018. 

Pada halaman 1 laporan itu tertulis sejumlah nama yang hadir dalam rapat itu, antara lain Prabowo, Letjen (Purn.) J.S. Prabowo, Letjen (Purn.) Yunus Yosfiah, Laksanama (Purn.) Tedjo Edhy Purdijanto, Mayjen (Purn.) Glenny Kairupan, Laksamana Madya (Purn.) Moekhlas Sidik, Mayjen TNI (Purn.) Judi Magio Yusuf, Mayjen TNI (Purn.) Arifin Seman, Mayjen TNI (Purn.) Musa Bangun, Fadli Zon, Arief Puyono, Habiburahman, dan lainnya.

Menurut Allan, laporan yang ia tulis itu berdasarkan pada dokumen intelijen yang ia terima. Laporan itu menurutnya sudah beredar di kalangan aparat di Indonesia.

"Laporan ini menyebar di aparat, dan saya mendapatnya dari situ," kata Allan kepada reporter Tirto, Senin siang.

Meski demikian, Allan menolak memberitahu dari siapa dokumen itu ia dapatkan. Sebaliknya, ia berkata bahwa dokumen itu benar dan ia mengaku sudah mengonfirmasi seorang yang hadir dalam rapat itu.  

"Saya sudah mengonfimasi laporan itu dari orang yang ada di sana. Dan itu benar. Tapi saya tidak bisa menyebutkan siapa," kata Allan.

https://tirto.id/allan-nairn-meyakin...onfirmasi-dmaY

Diubah oleh baperan8 15-04-2019 11:05
7
7.1K
104
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan