Lulus SMA merupakan salah satu momen terpenting buat para pelajar di Indonesia. Banyak yang merayakan kelulusan ini dengan sedikit 'nyeleneh'. Ada yang coret-coret baju, bahkan sebelum tahu dirinya lulus atau tidak alias benar-benar pas selesai UN, ada juga yang konvoi rame-rame, ada juga yang ngadain after exam party.

Budaya Corat Coret Baju Seragam Sekolah !



Siapa sih yang memulai untuk 'tradisi' kelulusan ini ? Soalnya kayak udah jadi ritual penting para generasi muda dimana hampir di seluruh daerah di Indonesia, para pelajarnya coret-coret baju temennya pas lulus-lulusan.

Sebenernya nggak ada yang tau kapan awalnya kelulusan ini dirayain dengan coret-coret seragam. Tapi “aksi” ini diduga udah terjadi sejak tahun 1990-an awal, pas mulai diberlakukan Ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) yang sekarang udah jadi UN (Ujian Nasional).



Siswa-siswa merasa terbebani dengan adanya Ebtanas ini, makanya langsung deh setelah melewati ujian akhir itu, mereka langsung “menumpahkan” ke-stres-an mereka dan memulai aksi corat-coret sebagai bentuk protes. Tapi yang bikin miris, mereka udah corat-coret duluan tanpa tau lulus apa enggak. Jadi ya lulus atau enggak itu urusan belakangan, yang penting hepi hepi dulu lepas penat.

Ada juga versi lain nih. Konon katanya pas akhir tahun 1970-an, ada seorang siswa yang pinter tapi nggak lulus ujian. Temen-temennya berempati dan nanyain ke pihak sekolah kenapa siswa tersebut nggak lulus. Tapi pihak sekolah tetep pada keputusan awal: nggak lulus. Sang pacarpun lebih empati lagi, doi berusaha menenangkan sang pacar dan minta tolong temen-temennya buat coret-coret baju seragamnya. Hmm... Empati yang... Anti-mainstream?