.nona.
TS
.nona.
Kasus Audrey Bak Benang Kusut



Semakin diusut bak benang kusut nampaknya kasus perundungan (bullying) yang menimpa siswi SMP Audrey (14) semakin menunjukkan kenyataan yang tidak seperti banyak tersebar di sosial media. Yang justru mengkhawatirkan adalah gelindingan bola salju kekerasan verbal via sosial media yang terus membesar akibat informasi yang didramatisir dengan berlebih-lebihan. Bumbu-bumbu cerita yang semakin sadis dan seram menjadikan banyak emosi dan kemarahan warganet tersulut sehingga mengobarkan tindakan-tindakan perundungan sebagai wujud kepedulian dan balas dendam yang tak berkesudahan.

Belum lagi ditambah munculnya para pencuri panggung di sosial media, yang berusaha menggaet “like”, “follower”, “Subscriber” dan tujuan mendulang popularitas lainnya dengan sekedar nimbrung dan ikut muncul dipanggung, meskipun kehadirannya malah sekedar menambah berisik atau justru memperkeruh keadaan yang ada. Lihat saja bagaimana berita di media segera diramaikan oleh komentar, rencana dan cuap-cuap para selebritis sosial media yang sepertinya sengaja mengejar kereta karena insiden yang mencuri perhatian dan menjadi trending topik ini dianggap mampu mendongkrak ketenaran mereka.
Padahal Seperti yang dilansir okezone dotcom (10/04/2019), dari 12 siswi SMA yang diduga melakukan penganiayaan terhadap siswi SMP, Audrey (AU), tujuh di antaranya meminta maaf dan melakukan klarifikasi di sela-sela pemeriksaan yang dilakukan Polresta Pontianak.

Ketujuh terduga pelaku penganiayaan, Cc, De, LL, EC, TR, BN, dan DA masing-masing mengutarakan permohonan maafnya kepada korban penganiayaan, Audrey dan keluarga, termasuk para netizen. Salah satu terduga pelaku meminta maaf dan menyesal atas perbuatannya.

"Saya minta maaf atas yang terjadi, tapi kami tidak mengeroyok, masalah menusuk alat vital Audrey tidak pernah saya menyolok alat vital Audrey. Tolong Netizen jangan menghakimi karena kami tidak melakukan hal seperti itu," ungkap LL, sembari menangis di Polresta Pontianak, Rabu (10/4/2019).

Dia mengaku berkelahi dengan Audrey, namun sama sekali tidak pernah melakukan hal tidak senonoh seperti menyolok alat kelamin korban. "Tidak ada niat sama sekali, malah kami tahu dari netizen, sementara kami tidak pernah melakukan yang dituduhkan. Atas pemberitaan yang tidak benar di media sosial kami dibilang psikopat dan penjahat kelamin," ujarnya.

Salah satu dari ketujuh terduga tersangka penganiayaan juga meminta maaf dan mengaku menyesal dan prihatin atas perlakuan mereka ke Audrey.

"Tapi harus diketahui saya juga menjadi korban, karena saya bukan pelaku, karena saya dituduh pelaku, padahal saya tidak ada di lokasi. Saya bingung saya dituduh menjadi provokator dan saya tidak ada di tempat tersebut, dan saya diancam mau dibunuh dan ditusuk dan ditelefon terus sampai sekarang masih. Saya mohon untuk netizen berhenti menghakimi kami," katanya juga sambil menangis.

Tentu saja, seperti yang juga diungkapkan oleh Presiden Jokowi yang turut berkomentar terait masalah ini, polisi harus mengusut tuntas kasus ini.

"Kita semua sedih dan marah dengan kejadian ini. Saya telah meminta Kepala Kepolisian RI untuk bertindak tegas menangani kasus ini. Penanganannya harus bijaksana dan berjalan di koridor undang-undang yang sesuai, mengingat para pelaku dan korban masih di bawah umur," tulis Jokowi dalam akun instagramnya.

Bagaimana jika sadisnya perundungan yang terjadi tidak seperti yang tersebar di sosial media selama ini? Salah satu pertimbangannya adalah bagaaimana dengan hasil visum polisi yang ternyata membuktikan bahwa kondisi korban tidak sesuai dengan penggambaran yang tersebar di media sosial.

Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir, seperti yang dilansir tribunnews dotcom (10/4/2019) membeberkan hasil visumnya sebagai berikut: tak ada bengkak di kepala korban, kondisi mata korban juga tidak ditemukan memar, penglihatan korban juga normal,untuk telinga, hidung, tenggorokan (THT) tidak ditemukan darah, dada tampak simetris tak ada memar atau bengkak, jantung dan paru dalam kondisi normal, kondisi perut korban, sesuai hasil visum tidak ditemukan memar. Bekas luka juga tidak ditemukan. Organ dalam, tidak ada pembesaran. Hasil visum alat kelamin korban, menurut Kapolresta, selaput dara tidak tampak luka robek atu memar. Bahkan Hasil visum juga menunjukkan kulit tidak ada memar, lebam ataupun bekas luka.

Nah, jika melihat fakta-fakta hasi visum yang diungkapkan pihak kepolisian ini, bagaimana jika ternyata korban atau orang tua korban atau yang pelapor atau mungkin yang pengunggah kasus di sosial media telah melakukan dramatisasi atau melebih-lebihkan kejadian yang terjadi? Atau lebih brunya lagi bagaimana jika mereka itu berbohong atas kejadian yang sebenarnya terjadi?

Setidaknya sampai di sini saja sudah mengajarkan kepada kita semua agar berhati-hati dalam menyikapi berita dan informasi yang tersebar melalui sosial media. Bukankah jika laporan kejadian tersebut ternyata bohong atau dimanipulasi sang pelapor bisa mendapatkan hukuman yang setimpal juga?

Jangan sampai untuk memerangi kasus perundungan (bullying), kita semua justru terjerumus untuk melakukan perundungan itu sendiri terhadap tertuduh yang belum tentu benar-benar sejahat yang kita perkirakan.

Mungkin benar juga seperti apa yang dipesankan Presiden Jokowi melalui akun instagramnya di atas yang berharap masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

"Yang pasti adalah, kita sedang menghadapi masalah perubahan pola interaksi sosial antarmasyarakat melalui media sosial. Kita sedang dalam masa transisi pola interaksi sosial itu, hendaknya lebih berhati-hati."

"Saya benar-benar berharap agar orangtua, guru, dan masyarakat turut bersama-sama merespons setiap perubahan-perubahan yang ada, mengawasi betul anak-anak kita, serta meluruskan hal-hal yang tidak benar."

"Usulan revisi terhadap regulasi yang berkaitan dengan anak-anak itu satu hal, tapi yang paling penting lagi adalah budaya kita, etika kita, norma-norma kita, nilai agama kita, semua tidak memperbolehkan adanya perundungan, apalagi penganiayaan fisik."

sumber
0
1.6K
14
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan