Sumber gambar : pixabay.com

Saya senang membaca dan menulis sejak kecil. Tahapan membaca saya memang di atas kebanyakan orang tetapi masih levelan biasa. Tahapan menulis saya baru sampai menjaga bagaimana agar saya konsisten menulis dan membagikan di platform sehingga bisa dinikmati pembaca yang lain.

Baru bulan September 2018 lalu saya mulai konsisten menulis setiap hari dan capaiannya baru sampai nyaris menulis dan menayangkannya setiap hari, karena ada beberapa hari saya tidak membagi tulisan di platform manapun dengan berbagai alasan.

Karena masih tahap pemula banyak hal yang dijumpai saat melakukan kegiatan menulis dan itu jadi suatu keresahan. Tapi saya gunakan saja keresahannya sebagai bahan tulisan tentang apa saja yang dijumpai penulis pemula seperti saya dalam proses perjalanan kepenulisannya.

Macet ide itu sering sekali terjadi dan saya menemukan istilah writer's block, saya lalu bertanya apalagi itu ?

Saya lalu mencari di search engine keterangan tentang writer's block, walau hanya tahu sekilas saja tetapi saya jadi tahu bahwa semua penulis baik pemula atau profesional mengalami yang nama tahapan kondisi writer's block.

Istilah writer's block pertama kali diperkenalkan oleh psikoanalisis Amerika kelahiran Austria Edmund Bergler, " a neurotic inhibition of productivity in creative writers."

Writer's block adalah keadaan dimana seorang penulis tidak dapat menuangkan segala ide ke dalam tulisan. Penyebab umum writer's block setidaknya ada tiga hal : waktu,  takut, dan kesempurnaan. (goinswriter.com)

Pantas saja saya sering sekali menulis tetapi tidak selesai, thread baru separuh ditulis ditinggal karena tidak tahu mau menuliskan apa lagi. Tidak jarang juga hanya berhasil membuat judul dan akhirnya tulisan hanya tersimpan di file dokumen. Ternyata tahapan itu dinamakan writer's block.

Tahapan writer's block harus mau diterima oleh orang yang ingin jadi penulis. Tentu saja tahapan ini jangan diabaikan malah tidak dihadapi. Jika memang senang menulis dan ingin jadi seorang penulis melewati wroter's block adalah satu keharusan.

Banyak artikel di search engine yang menuliskan cara menghadapi writer's block, kalau saya biasanya beristirahat karena dimungkinkan kelelahan hingga ide tidak lancar mengalir untuk dituangkan menjadi thread.

Membaca buku pun bisa dijadikan cara mengahadapi writer's block. Mencari tempat nyaman, dan kegiatan lain yang bisa dilakukan untuk menghadapi writer's block ini.

Dari sekian banyak hal yang bisa dilakukan ada satu obat mujarab mengatasi writer's block yaitu tetap menulis bahkan jika hasil tulisan yang dihasilkan jelek sekalipun. Bahkan ada ungkapan ijinkan diri untuk menulis dengan hasil tulisan yang buruk.

Ketika banyak thread gagal diselesaikan, terus saja memulai dengan membuat thread baru lagi. Tulis saja apapun yang ada di pikiran, keresahan, kebingungan, ketidak mengertian, pokoknya yang penting menulis saja, thread yang baik biar menyusul.

Writer's block jangan dijadikan pengerem untuk tidak menulis, justru jadikan bahan bakar pemicu agar tetap konsisten dalam membuat sebuah thread lalu membagikannya di forum untuk kaskuser semua.


Karawang, Senin 18 Maret 2019