Bayi Orangutan Ini Meninggal karena Kelaparan Setelah Induknya Tertembak Pekerja Perkebunan
Jumat, 15 Maret 2019 08:21 WIB
TRIBUNNEWS.COM - Seekor bayi orangutan malang akhirnya mati setelah beberapa hari mengalami kelaparan, Rabu (13/3) kemarin.
Yang lebih tragis lagi, induknya juga terluka parah setelah ditembak oleh orang tak bertanggung jawab.
Terkait si induk orangutan, sebuah organisasi lingkungan yang berbasis di Medan, Sumatera Utara, Yayasan Ekosistem Lestari mengaku akan merawatnya hingga sembuh.
Orangutan ini diduga diserang oleh pekerja di sebuah perkebunan di dekat hutan lindung di Aceh.
Dokter hewan yayasan, Yenny Saraswati, mengatakan, organisasinya berencana membawa orangutan berusia 30 tahun ke Orangutan Haven.
Ini adalah sebuah proyek yang dikembangkan oleh kelompok tersebut bersama dengan Program Konservasi Orangutan Sumatra (SOCP) dan PanEco Foundation.
"Proyek ini akan menjaga orangutan yang tidak dapat dikembalikan ke alam liar dengan alasan apa pun," kata Yenni.
Sebelumnya, Badan Konservasi Sumber Daya Alam Aceh (BKSDA) menyelamatkan orangutan yang terancam punah pada hari Minggu setelah menerima laporan dari seorang penduduk.
Dia melihat ada orangutan yang terluka parah di desa Bunga Tanjung, Subulussalam, dua hari sebelumnya.
Dokter hewan menemukan 74 pelet dan luka yang disebabkan oleh senjata tajam di banyak bagian tubuh sang induk.
Dokter hewan menemukan 74 pelet dan luka yang disebabkan oleh senjata tajam di banyak bagian tubuh sang induk.
Dia mengatakan bayi orangutan yang berumur satu bulan meninggal karena dehidrasi dan kekurangan gizi.
Kabarnya beberapa pekerja perkebunan mengejar ibu dengan bayinya selama sekitar tiga hari.
"Sang induk tidak bisa menemukan makanan untuk bayinya karena dia sudah terluka setelah pengejaran," kata Yenny.
Dia mengatakan bayi itu dimakamkan di pusat karantina orangutan di Sibolangit di Kabupaten Deli Serdang.
Orangutan adalah hewan yang dilindungi.