Selain Brussel, yang merupakan ibu kota Belgia, Brugge juga adalah salah satu kota utama di Belgia. Brugge (dalam bahasa Belanda dibaca: bru-khey) atau Bruges (dalam bahasa Perancis dibaca: brus) merupakan ibu kota Provinsi West-Flanders yang terletak di bagian barat laut Belgia.


Pengunjung Brugge dapat membayangkan masa di mana kota ini dipenuhi oleh pedagang dari seluruh penjuru Eropa. Kota ini dahulu kala pernah menjadi pusat perdagangan utama di Eropa abad pertengahan. Juga pusat seni dan arsitekstur selama renaisans. Di sini juga dikenal sebagai pusat sekolah lukis yang telah melahirkan beberapa maestro seperti Jan van Eyck dan Hans Memling.


Beruntung, Brugge terhindar dari kerusakan besar yang disebabkan Perang Dunia II. Dengan begitu, warisan arsitekturnya tetap utuh. Saat ini Brugge terkenal akan kota tuanya yang terpelihara dengan baik dan kanal-kanalnya yang sangat menarik untuk ditelusuri. Banyak yang menyebut kota ini adalah salah satu kota terindah di Belgia sehingga banyak sekali turis mengunjungi kota ini.


Kota ini juga melestarikan tradisi agama dan budayanya, yang paling terkenal dan banyak mengundang perhatian adalah Prosesi Darah Kudus. Sesuai namanya, petugas dari Brotherhood of the Holy Blood akan membawa pusaka berupa botol yang berisi kain yang diyakini mengandung darah Kristus, di sepanjang jalan selama parade ini berlangsung. Prosesi tersebut dilakukan setiap musim pada Hari Kenaikan, 40 hari setelah Paskah.


Lebih dari 1.700 peserta berbaris melintasi pusat kota dengan berjalan kaki, menunggang kuda, atau mengendarai gerobak sambil menyerukan ayat Alkitab. Prosesi ini menarik puluhan ribu pengunjung ke Brugge setiap tahunnya.


Pusaka ini disimpan di dalam Heilige Bloed Basiliek atau Basilika Darah Kudus. Basilika Darah Kudus adalah salah satu dari sedikit tempat di seluruh dunia yang menyatakan memiliki pakaian terendam darah atau botol kecil berisi darah yang diawetkan dari kehidupan dan kematian Yesus Kristus. Jika tidak sempat melihat Prosesi Darah Kudus, kita bisa ikut serta dalam misa Jumat untuk melihat pusaka tersebut dipamerkan sebelum atau setelah misa.

Untuk mencapai Brugge dari ibu kota Brussel, kita bisa menggunakan salah satu moda transportasi tercepat, yaitu kereta api (sekitar 1 jam lebih). Atau jika tidak ingin melakukan perjalanan antar-kota, kita bisa menginap di salah satu hotel murah terbaik di Brugge, yaitu Hotel Velotel. Hotel ini jaraknya sekitar 4,5 km dari Basilika Darah Kudus tadi.


Kota ini mudah dijelajahi dengan berjalan kaki. Meski demikian, tersedia tur menggunakan perahu, kereta, dan sepeda sewaan. Di sini, jauh lebih banyak jumlah pejalan kaki, pesepeda, dan kereta kuda, sehingga benar-benar terasa seperti berada di abad pertengahan, terlebih lagi jalanan di pusat kota dilapisi batu sehingga memperkuat kesan tersebut.


Selain Basiika Darah Kristus, situs utama lainnya di pusat kota Brugge meliputi Market Square, menara lonceng, dan Groeninge Museum. Jika ingin naik ke menara lonceng, sebaiknya datang lebih awal karena antrean akan semakin panjang seiring berjalannya hari.


Terdapat banyak restoran dan kafe yang menjajakan hidangan khas Belgia, seperti mussels atau kerang, dan yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Belgia adalah belgian waffle. Untuk yang ingin mencicipi cokelat Belgia, toko Dumon Chocolatier adalah yang paling terkenal di Brugge.


Belgia memiliki iklim sedang sepanjang tahun. Namun, untuk menghindari hujan musing dingin dan keramaian di musim panas, pertimbangkan datang pada bulan April, Mei atau September.



Baca juga: