dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Kisah Tragis 2 "Istri" Bapak Bangsa Vietnam
Zeng Xueming


Spoiler for pic:


Zeng Xueming, yang dikenal dalam bahasa Vietnam sebagai Tăng Tuyết Minh, adalah seorang bidan Tionghoa yang menikah dengan pemimpin Vietnam Ho Chi Minh. Zeng lahir dalam sebuah keluarga Katolik di Guangzhou pada Oktober 1905. Ia adalah putri sulung dalam sebuah keluarga dari sepuluh anak, yang meliputi tujuh putri. Marga ibunya adalah Liang. Ayahnya, seorang pengusaha dari Meixian, Guangdong yang bernama Zeng Kaihua, meninggal pada 1915. Sebagai putri dari seorang gundik, ia dikeluarkan dari rumah ayahnya ketika ia meninggal. Dalam keadaan yang sulit tersebut, ia berteman dengan istri komunis Vietnam Lam Duc Thu. Ia belajar menjadi bidan di sebuah sekolah di Guangzhou dan lulus pada 1925 pada usia 20 tahun.

Pada waktu itu, Vietnam menjadi bagian dari Indochina Prancis, sementara aktivitas politik komunis dan nasionalis dijadikan target oleh Sûreté, atau polisi nasional Prancis. Ho datang ke Guangzhou pada November 1924 menggunakan sebuah kapal dari Vladivostok. Ia menyamar seorang warga negara Tiongkok bernama Li Shui (Ly Thuy) dan bekerja sebagai penerjemah untuk agen Comintern dan dealer persenjataan Soviet Mikhail Borodin. Pada Mei 1925, Ho berpartisipasi dalam pembentukan Thanh Nien, atau Ikatan Pemuda Revolusioner Vietnam. Kelompok ini nantinya menjadi Partai Komunis Vietnam pada masa sekarang.

Pada 1925, Zeng berkenalan dengan Ho melalui Thụ. Thụ pada waktu itu aktif dalam Thanh Nien, meskipun ia kemudian beralih menjadi pemberi informasi untuk Sûreté. Ho kemudian memberikan Zeng sebuah cincin pertunangan rubi. Ketika orang-orang yang dikomandani oleh Ho mengetahui peristiwa tersebut, ia berkata kepada mereka, "Aku akan menikah meskipun kamu tidak setuju karena Aku membutuhkan seorang wanita untuk mengajarkanku bahasa dan menjaga rumah." Pasangan tersebut menikah pada 18 Oktober 1926. Saksi resminya adalah Cai Chang dan Deng Yingchao, istri dari orang yang kelak menjadi Premier Tiongkok Zhou Enlai. Zeng berusia 21 tahun dan Ho berusia 36 tahun. Pernikahan tersebut diadakan di gedung yang sama dimana Zhou menikah dengan Deng pada masa sebelumnya. Mereka tinggal bersama di kediaman Borodin. Ho sangat senang ketika ia mengetahui bahwa Zeng mengandung pada akhir 1926. Namun, Zeng melakukan aborsi atas nasihat ibunya, yang merasa bahwa Ho akan dipaksa meninggalkan China.

Pada 12 April 1927, pemimpin KMT Chiang Kai-shek mengadakan sebuah kudeta anti-komunis di Guangzhou dan kota-kota Tiongkok lainnya. Ho bersembunyi dan melarikan diri ke Hong Kong pada 5 Mei. Polisi Tiongkok menyerbu kediamannya di Guangzhou pada hari yang sama. Ho kemudian pergi ke berbagai negara, yang akhirnya berlabuh di Bangkok pada Juli 1928. Pada bulan Agustus, ia mengirim sebuah surat kepada Zeng: "Meskipun ketika terpisahkan selama setahun, perasaan kita satu sama lain tidak memiliki kata-kata dalam rangka merasakannya. Saat ini, aku mengambil keuntungan dari kesempatan ini untuk mengirimkan beberapa kata untuk kembali meyakinkanmu, dan juga mengirimkan ucapanku dan permintaan baikku kepada ibumu." Surat tersebut jatuh ke tangan Sûreté. Meskipun ia tidak memahami politik, Zeng menjadi anggota Liga Pemuda Komunis (Tiongkok) dari Juli 1927 sampai Juni 1929. Menurut suatu laporan, Zeng mengunjungi Ho pada musim dingin 1929-1930 ketika ia berada di Hong Kong. Pada Mei 1930, Ho mengirim sebuah surat yang meminta Zeng untuk menemuinya di Shanghai, namun atasannya menyembunyikan surat tersebut dan ia tidak mendapatkan surat tersebut pada waktu itu. Ho ditangkap oleh polisi Inggris di Hong Kong pada 6 Juni 1931. Tidak mengetahui tentangnya, Zeng menghadiri pengadilannya pada 10 Juli 1931, waktu terakhir ia melihatnya. Atas permintaan Prancis untuk ekstradisi, Inggris mengumumkan pada 1932 bahwa Ho telah meninggal dan kemudian membebaskannya.

Pada Mei 1950, Zeng melihat sebuah gambar Ho dalam sebuah surat kabar dan mengetahui bahwa ia sekarang menjadi presiden Republik Demokratik Vietnam, yang kemudian menjadi pemerintahan Vietnam Utara. Ia kemudian mengirim sebuah pesan kepada duta besar RDV di Beijing. Pesan ini tidak dijawab. Ia berusaha kembali pada 1954, namun suratnya kembali tidak dijawab. Para perwakilan pemerintah Tiongkok berkata kepadanya untuk berhenti berupaya untuk mengkontak Ho dan berjanji untuk memenuhi kebutuhannya. Pada waktu itu, sebuah kultus personalitas muncul terkait Ho dan pemerintahan Vietnam Utara-nya yang menyatakan tentang sebuah investasi dalam mitos selibasi-nya, yang dikatakan untuk menyimbolkan ketaatan bulatnya terhadap revolusi tersebut. Pada saat itu, Ho berkata kepada konsul Vietnam Utara di Guangzhou untuk menengok Zeng pada 1967, namun tidak berhasil. Ho meninggal pada September 1969. Zeng pensiun sebagai seorang bidan pada 1977 dan meninggal pada 14 November 1991 di usia 86 tahun.

Nông Thị Xuân


Spoiler for pic:


Nông Thị Xuân (1932–1957) adalah seorang gundik (người tình) dari pemimpin Viet Minh (kemudian presiden Vietnam Utara) Ho Chi Minh. Menurut Vũ Thư Hiên dalam bukunya "Đêm giữa ban ngày", Nông Thị Xuân dipilih pada 1955 untuk memastikan kesehatan Hồ. Xuân dan saudarinya yang bernama Vàng tinggal di jalan Hàng Bông Thợ Nhuộm, sebelah jalan Quang Trung. Biasanya, Menteri Keamanan Trần Quốc Hoàn sendiri yang meminta Xuân untuk menengok Hồ, dan kemudian mengantarnya pulang. Dan ia dikaruniai seorang putra dari Hồ, bernama Nguyễn Tất Trung, yang lahir pada akhir 1956. Pemerintah komunis Vietnam Utara menyembunyikan hubungan Hồ dengannya untuk menjaga kultus personalitas yang dibuat terhadap Hồ Chí Minh, dari citranya sebagai "bapak revolusi" dan seorang "selibasi yang hanya menikah dengan sebab revolusi".

Pada 1957, Xuân dibunuh di dekat Hồ Tây (Danau Barat), Hà Nội atas perintah partai komunis untuk menghentikannya berumah tangga dengannya, namun terdapat dua catatan tentang bagaimana ia meninggal, keduanya sama-sama menyatakan soal tabrakan kendaraan. Catatan pertama menyatakan bahwa saat ia menyatakan kepada salah satu kenalan Hồ tentang hubungannya secara terbuka tersebut diketahui oleh pemerintah, bahwa ia adalah istri Hồ dan Ibu Negara Vietnam Utara, Hồ dan Partai Komunis menentangnya dan memerintahkan Trần Quốc Hoàn (Kepala Direktur Jenderal Kementerian Keamanan – Bộ Công an) untuk menyingkirkannya. Trần Quốc Hoàn merudapaksanya secara berulang dan kemudian mencekiknya sampai mati, dan jenazahnya dibuang ke jalanan agar dikira korban kecelakaan lalu lintas. Catatan lainnya menyatakan bahwa ia dibunuh dengan cara ditabrak dalam sebuah kecelakaan mobil. Pihak partai komunis berusaha untuk menghapus seluruh informasi tentang hubungan tersebut dari masyarakat.

https://id.wikipedia.org/wiki/Zeng_Xueming
https://id.wikipedia.org/wiki/N%C3%B...B%8B_Xu%C3%A2n
Diubah oleh dragonroar 05-03-2019 10:25
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
5
10.5K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan