Merdeka.com - Bukalapak mendapatkan investasi baru. Kucuran dana ini berasal dari Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund. Sayangnya, Bukalapak enggan menyebutkan nominal investasi tersebut.

• XL Tawarkan Kartu Perdana Segala Jenis Modem
  
• Fitur-Fitur Terbaru WhatsApp, Canggih Perlu Dicoba
  
• Bila Para Maniak Teknologi Berkumpul dalam Campus Party
  

Dengan adanya pendanaan baru ini, praktis pemegang saham utama Bukalapak bertambah. Adapun pemegang saham utama sebelum adanya pendanaan baru ini adalah EMTEK, Ant Financial, GIC (Government of Singapore Investment Corporation).
Jikwang Chung, Head of New Growth Investment Mirae Asset Capital mengatakan, investasi kali ini merupakan bentuk kerjasama Co-Investment Fund antara perusahaan finansial dan salah satu perusahaan teknologi yang sedang berkembang sangat pesat di Asia Tenggara yang juga memiliki karakteristik kuat.
"Melalui beragam kolaborasi strategis, kami akan mendukung Bukalapak agar dapat terus berkembang," jelasnya melalui keterangan resmi, Rabu (16/1).
Dilanjutkannya, Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund sendiri berencana untuk terus berinvestasi pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi, terus berinovasi, dan tentunya yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang, seperti e-commerce, platform internet, kesehatan, barang konsumsi, distribusi, serta logistik.
Fajrin Rasyid, Co-Founder and President Bukalapak menyambut baik dukungan dari Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund untuk bisnis Bukalapak di masa mendatang.
"Kami berharap dengan adanya dukungan kemitraan ini dapat semakin mempercepat langkah kami untuk berinovasi melalui teknologi untuk mendorong usaha kecil di Indonesia semakin naik kelas," ungkap Fajrin.
Menurutnya, di platform Bukalapak setiap harinya terdapat sekitar lebih dari 2 juta transaksi dan angka ini akan terus meningkat.
"Perkembangan pesat ini dibuktikan dengan jumlah pendapatan transaksi pada kuartal ke-4 2018 yang berhasil melampaui pendapatan selama satu tahun pada periode 2017," terang Fajrin yang tak mengungkapkan angka pendapatan transaksi itu.
Saat ini Bukalapak telah memberdayakan 4 juta usaha kecil di seluruh Indonesia, dan 500 ribu warung yang tergabung di Mitra Bukalapak, 700 ribu pelaku usaha mandiri, dengan jumlah pengguna sebanyak 50 juta pengguna di seluruh Indonesia. [did]

https://www.merdeka.com/teknologi/bu...owth-fund.html

setelah kasus tweeter ceo, imbas nya ratusan ribu uninstall + pemberian 1 star rate, dan penurunan review,
para pemegang saham mayoritas, seperti group EMTEK bapak Eddy kusnadi (49% saham), apakah selanjutnya bertindak cepat mengganti CEO sekarang? kira2 reaksi mereka gimana ya?
Investor dari Korea Mirae asset capital baru sebulan masuk, apakah ga terkaget2 ulah CEO nya? sial bener dah.

pusing2