srubutAvatar border
TS
srubut
Pencucian uang ke luar negeri 1996
1. Dulu di era Soeharto ada yg namanya rekening shadow. Anda punya 2 rekening bank asing di Indonesia dan luar negeri, dalam hitungan menit uang anda bisa pindah ke luar negeri tanpa underlying transaction. Istilah lainnya cross sett.

2. Menjelang runtuhnya rezim Soeharto tahun 1996 banyak petugas bank asing melayani pemindahan dana ke luar negeri. Umumnya Singapore dan Swiss. Menurut data dari Ford Foundation dana yang eksodus mencapai USD 150 miliar. Sementara devisa negara ketika itu hanya USD 20 miliar.

3. Saat Pemerintah membentuk BPPN, banyak orang kere mendadak punya holding company sebagai pihak pemenang lelang aset BPPN. Uang pengambil alihan itu disinyalir dari mantan pemiliknya sendiri di luar negeri tapi disamarkan melalui perusahaan cangkang dengan menunjuk proxy sebagai CEO.

4. Kesimpulannya, mereka melarikan uang keluar negeri dan buyback aset dengan harga obral. Kalau tidak salah diskon 70% dari nilai buku. Perusahaan yg neracanya busuk, asetnya tanah dan bangunan dipreteli dan dilelang secara terpisah. Siapa yang beli? Ya pemiliknya sendiri.

5. Saksi melihat sendiri konglomerat buron di Singapore memberi banker cheques senilai USD 5 juta kepada pejabat Indonesia. Tujuannya? agar proses lelang yang diatur oleh proxy nya sukses.  Bagaimana dengan aparat hukum? Jangan kuatir, konglomerat ini dianggap ATM berjalan oleh mereka.

6. Yang lebih gila lagi banyak lelang Aset itu jatuh ke broker yg terhubung dengan pemain hedge fund. Mereka ambil alih aset itu dengan mendapatkan dana dari bank lokal melalui jaminan pihak ketiga. Setelah diambil alih, aset itu dipreteli dan dijual.

7. Ketika utang jatuh tempo, kredit default. Jaminan tidak bisa dicairkan. Bank lokal jadi korban. Belum lagi lelang BPPN terjadi masif tanpa administrasi yang rapi. Tidak jelas negara dapat apa. Yang pasti proses reformasi pasca Soeharto, Indonesia dihabisi gerombolan perampok.

8. Saya tidak mau membahas apa yang dilakukan Presiden Habibie, Gus Dur, Megawati dan SBY untuk mengembalikan dana-dana itu karena diulas jadi buku pun belum tentu cukup. Saya hanya ingin mengulas apa yang dilakukan oleh Jokowi dan menjelaskan kenapa beliau musuhnya banyak.

9. Saat Jokowi berkuasa. Beliau dan timnya mengeluarkan kebijakan Tax Amnesty dan memburu harta yang berada di luar negeri. Walau pengajuan tax amnesty hanya Rp 600 triliun namun dari jumlah tersebut petugas pajak dapat mengembangkan menjadi 10 kali. Mengapa?

10. Karena sistem audit akuntansi yang dapat menelusuri harta seseorang jika sedikit saja tersingkap. Bukan hanya harta saja tetapi juga asal usul harta dapat dilacak. Yang disasar bukan hanya harta diluar negeri tetapi juga harta dalam negeri yang berlindung dibalik proxy.

11. Di dalam, Jokowi melakukan penguatan fungsi KPK dengan sistem cegah tangkal (bukan hanya penindakan). Kesempatan KKN semakin sulit. Apalagi ada Perpres kejahatan korporasi masuk tindak pindana korupsi. Kartel perdagangan impor dan ekspor produk pertanian dan BBM dihapus.

12. Konglomerat terjebak wajib bayar pajak. Pendapatan pajak meningkat walau tax ratio rendah. Jokowi menciptakan banyak musuh disini. Mereka adalah oligarki politik dan bisnis rente yg bersenggama dengan kekuatan informal.

Sumber: Thread twitter @PecanduSore
5
2.2K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan