" Surga Berada Dibawah Telapak Kaki Ibu" itulah kata - kata yang sering ku dengan dari bibir orang - orang. Terkadang aku merasa bingung mengapa Tuhan meletakkannya di bawah telapak kakimu? Mengapa tidak di bawah telapak tangan atau anggota tubuh lainnya? Sebegitu istimewanya kah engkau di mata Tuhan, Ibu?.

Tidak terasa sudah hampir 1 tahun aku meninggalkanmu di negeri orang ini, bagaimana kabar mu ibu? Aku harap semua baik - baik saja. Sebentar lagi hari ulang tahun mu ibu apa yang engkau mau dari ku? Rumah? Mobil? Perhiasan? akan aku berikan SEMUANYA Ibu !!!

Ibu, di usia yang semakin tua ini aku harap engkau selalu menjaga kesehatanmu, maaf aku tidak bisa selalu di sampingmu.

Mungkin lucu saja, di sini aku yang tidak pernah menulis surat cinta dari dulu sekarang harus menulis surat cinta. Akan tetapi biarlah, biarkan semua orang tau betapa aku menyayagimu melalui surat ini.

Ibu, maafkan aku yang selalu menyusahkanmu dari kecil. Aku yang sering kali sakit - sakitan hingga membuatmu sering menangis, sempat merasakan indahnya dibuang tempat sampah dan dirawat orang lain. Jika pada saat bayi aku sudah bisa merasa, mungkin aku akan dendam padamu seumur hidupku karena engkau tega membuangku. Akan tetapi semua itu tidak terjadi karena kau jemputku dan menebusku dari orang dulu sempat merawatku. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika dulu kau tidak menebusku, betapa bingunnya aku mencari keberadaanmu atau mungkin aku menganggap kau telah lenyap ditelan bumi.

Ibu, terima kasih engkau telah merawat " Penjahat Cinta " ini hingga tumbuh menjadi seorang pria dewasa. Aku memang seorang penjahat cinta dan kau pun tau itu. Akan tetapi kau tetap sabar membimbingku, merubah segala sifat - sifat burukku. Kau menjadi saksi dimana aku di injak - injak dan dimaki oleh bos - bos besar itu, hingga setiap malam kau sudi menjadi tepat curhat dan meluapkan segala emosiku.

Ibu, apakah kau ingat saat aku berusaha di usir dari rumah oleh ayah karena melakukan kesalahan yang sangat fatal? Betapa malunya aku saat aku melihatmu menangis bersujud di kaki ayah agar tidak mengusirku. Aku yang sering membentak dan melalaikan perintah mu, kau tetap membelaku di depan ayah.

Semakin bertambahnya usia ini, aku semakin sadar dan mengerti, betapa Tuhan sangat mengistimewakan dirimu hingga menaruk surga di bawah telapak kakimu. PERJUANGANMU itu jawabannya. Sampai kapanpun aku tak akan pernah bisa membalas semua pengorbananmu ibu, tapi biarkan aku berusaha membuatmu tersenyum sepanjang waktu.

Selamat ulang tahun ibu, aku selalu menyayangimu.