londo.046Avatar border
TS
londo.046
Ingat Imlek, Ingat Gus Dur


Quote:


Adalah Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1967 teantang agama, kepercayaan dan adat istiadat yang membatasi perayaan Imlek hanya boleh dilakukan di kalangan keluarga Tionghoa secara tertutup. Baru pada tahun 2000 Presiden Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur menerbitkan Keputusan Presiden No. 6 Tahun 2000 tentang pencabutan Inpres No. 14 Tahun 1967.



Isi Keppres No. 6 Tahun 2000, yang pertama, mencabut Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat Cina.Kedua, dengan berlakunya Keputusan Presiden ini, semua ketentuan pelaksanaan yang ada akibat Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat Cina tersebut dinyatakan tidak berlaku.

Ketiga, dengan ini penyelenggaraan kegiatan keagamaan, kepercayaan, dan adat istiadat Cina dilaksanakan tanpa memerlukan izin khusus sebagaimana berlangsung selama ini. Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Keppres No. 6 Tahun 2000 sendiri ditandatangai Presiden Abdurahman Wahid pada 17 Januari 2000.



Apa yang sudah dilakukan oleh Gus Dur adalah contoh bagi kita semua dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, bahwa kita semua sama. Sama-sama boleh mengekspresikan apa yang kita yakini. Saudara kita keturunan Tionghoa, kan Warga Negara Indonesia juga. Lantas, apa alasan kita membatasi perayaan budaya yang mereka yakini baik? Tidak ada. Jadi kita tidak perlu usil dengan berkomentar yang tidak-tidak, termasuk membawa dampak buru. Tidak ada itu.

Bukankah indah jika kita ikut mengucapkan selamat kepada saudara kita yang tengah berbahagia merayakan tahun baru menurut kepercayaannya? Kita ikut menyaksikan kemeriahan pesta yang saudara kita gelar. Ikut menikmati hidangan yang mereka sajikan kepada kita. Lalu dimana salahnya kegiatan yang penuh cinta seperti itu? Tidak ada! Yang salah adalah kebencian yang ada di dalam diri kita. Entah dari mana sumbernya. Kalau akal sehat dipakai, saya kira tidak setuju dengan pemikiran saya.



Maka, saya agak heran jika ada orang-orang yang masih ribut soal imlek. Apa mereka itu pendukung garis kerasnya Soeharto? Kalau saya bilang gitu, mereka marah-marah karena mereka merasa kaum reformis. Mengaku reformis kok berfikirnya sempit dan rasis. Saudara kita mau tahun baruan, ya biarkan saja. Kalau suka, silahkan bergabung ikut merayakan. Kalau tidak, ya tidak perlu nyinyir, gampang tho? Wong mereka yang mau tahun baruan, kok anda yang ribut.

Well, 10 tahun Gus Dur meninggalkan kita semua. Namun ajaran dan teladan yang beliau contohkan, masih sangat relevan untuk dilihat kembali. Di tengah kondisi bangsa yang mulai terpolarisasi, saya merasa rindu dengan kehadiran sosok Gus Dur yang merangkul kepada semua tanpa melihat apa agama, suku, golongan dan ras. Teman, mari kita saling berbagi, mari saling menghargai. Damai itu indah. Salam Damai.


Merdeka!


Sumber Referensi : sini, sini
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini
22
11K
128
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan