Di suatu hari, dengan busana tradisional memikat, seorang Mamacha( wanita asal pegunungan Andes ) terlihat antusias sedang berlatih sepakbola. Pertandingan sepakbola wanita ini biasanya digelar di stadion Lima, Peru, Amerika Selatan. Biasanya tidak kurang terlihat lebih dari 70 wanita Andes ( bisa disebut pula dengan Andean ) dari 7 kota besar yang ada di Peru, akan ikut ambil bagian di kejuaraan yang diselenggarakan secara tahunan " sepakbola Mamacha ".

Wanita Andes, yang tersebar di negara Peru serta Bolivia saat mengenakan pakaian tradisional ini terlihat sangatlah fashionable. Rok lebar warna - warni yang dinamakan " Pollera ", perlu diketahui " Pollera " ini dulunya dipaksakan untuk dikenakan para wanita Andes oleh penjajah bangsa Spanyol. namun kini, justru berkembang menjadi simbol kebanggaan serta status dari para pemakainya. Di zaman modern, " Pollera " ini dikenakan di berbagai kesempatan publik.



Pagelaran sepakbola Mamacha, sebenarnya bukanlah sekedar pertandingan sepakbola biasa pada umumnya, melainkan memiliki misi khusus tentang pengangkatan isu kesejahteraan para wanita yang berada di negara Peruserta Bolivia. Perlu untuk diketahui, bahwa sebelum pagelaran ini ada, tingkat kesejahteraan para wanita sangatlah rendah, kondisi perpolitikan dikuasai sebagian besar oleh para pria, dan hanya sebatas wacana untuk memperbaiki kondisi " extreme poverty " yang dialami sebagian besar para wanita. 

Wanita saat itu lebih banyak bekerja di ladang, sebagai petani dan peternak. Gagasan untuk mengadakan pertandingan sepakbola antar wanita adalah sebagai perwujudan wadah komunitas antar wanita yang ingin merubah situasi serta kondisi carut - marut pertanian serta peternakan yang sering kandas akibat faktor cuaca ekstrim yang sering melanda negara tersebut. Ditambah lagi para politisi yang seharusnya dapat mewakili suara daerahnya untuk berbicara lebih lugas tentang keadaan " chaos " acapkali tidak sesuai dengan harapan. Para politisi ( yang di dominasi oleh para pria ) ini lebih mementingkan kepentingannya sendiri.



Dengan diadakannya pertandingan ini, tentunya diharapkan para wanita, dapat saling bertemu ( tatap ) muka, saling mengeluarkan pendapat, menjabari masalah yang sedang dihadapi, lalu menemukan solusi tepat bersama sebagai hasil dari temu jajak pendapat, mereka bisa lebih " as we may say, speak louder" dari sebelumnya. Dan kemudian setelah merumuskan semuanya, bertemu dengan salah satu perwakilan dari politisi untuk mengungkapkan keinginan serta harapan - harapan mereka.