- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Neraca Perdagangan Indonesia Anjlok, Pemasok Barang Impor Dikuasai Tiongkok
TS
DistrikNasional
Neraca Perdagangan Indonesia Anjlok, Pemasok Barang Impor Dikuasai Tiongkok

Neraca perdagangan Indonesia pada November mengalami defisit cukup dalam yakni 2,05 miliar dolar AS atau terburuk sepanjang tahun.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis hari ini, pernyebabnya adalah anjloknya nilai ekspor sebesar 3,28% secara year on year (yoy). Sementara nilai impor tercatat 16,88 miliar dolar AS atau naik 11,68% (yoy).
Impor migas yang selama ini jadi penyebab defisit, pada November 2018 turun menjadi 2,84 miliar atau 2,80 persen dibandingkan Oktober. Namun naik 28,72 persen jika dibandingkan November 2017.
Sementara impor nonmigas mencapai 14,04 miliar dolar AS atau turun 4,80 persen dibandingkan Oktober, sedangkan jika dibandingkan November tahun sebelumnya meningkat sebesar 8,79 persen.
Penurunan impor nonmigas terbesar pada November terjadi pada golongan mesin/peralatan listrik sebesar 201,1 juta dolar AS atau sebesar 10,04 persen. Sedangkan peningkatan impor terbesar adalah golongan minuman sebesar 75,3 juta dolar AS atau mencapai 470,63 persen.
Tiga negara pemasok barang impor non-migas terbesar selama Januari-November 2018 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai 40,85 miliar dolar AS (28,08 persen), Jepang 16,61 miliar dolar AS (11,41 persen), Thailand sebesar 10,09 miliar dolar AS atau sebesar 6,49 persen. Impor nonmigas dari Asean 20,08 persen sementara dari Uni Eropa 8,93 persen. (Sumur)
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra yang juga Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier menyoroti terus defisitnya neraca perdagangan Indonesia era Jokowi. Fuad mengatakan bahwa defisitnya neraca perdagangan karena Indonesia tidak memiliki ekspor andalan.
Keputusan pemerintah menaikan nilai ekspor serta valuta asing tidak dijalankan dengan baik. Kebijakan-kebijakn yang dikeluarkan selalu meleset sehingga neraca perdagangan terus defisit.
Kebijakan yang salah tersebut kemudian diperparah dengan masih banyaknya praktik korupsi. Hal tersebut secara tidak langsung menghambat pemulihan ekonomi dengan menggenjot ekspor dan menekan Impor. (Sumur)
Sangat disayangkan pemerintah yang secara optimis banyak komoditas hasil produksi dalam negeri yang laku di pasar, tidak sesuai dengan kenyataan data yang ada di lapangan. Produksi Indonesia banyak mengalami kalah saing jika dibandingkan dengan produk Tiongkok.
1
2.8K
7
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan