londo.046Avatar border
TS
londo.046
Jihad Harta? Kita Perang Lawan Siapa?


Quote:


Quote:




Mari kita bedah satu satu. Pertama, jihad adalah usaha dengan segala daya upaya untuk mencapai kebaikan.Memangnya apa yang hari ini tidak baik sih? Jujur saja, apakah Indonesia rakyatnya sebagian besar susah? Apakah bangsa ini hidupnya tidak wajar (di bawah) negara-negara tetangga? Saya rasa kondisi Indonesia hari ini baik-baik saja.

Kedua, usaha sungguh-sungguh membela agama Islam dengan mengorbankan harta benda, jiwa, dan raga. Apakah Islam di negeri ini dianiyaya, dilemahkan, dihina, dilecehkan, sehingga perlu dibela? Apakah ada pelarangan melakukan ibadah di negeri ini? Apakah ada pembatasan jumlah jamaah shalat Subuh? Tidak ada. Lalu apa yang mau dibela?

Ketiga, perang suci melawan orang kafir untuk mempertahankan agama Islam. Apakah umat Islam di Indonesia ini dimusuhi, diperangi, sehingga umat Islam harus berperang dan melawan? TIDAK! Kalau ada yang bilang iya, coba di tes ke BNN, barangkali terlalu banyak menggunakan sabu-sabu. Imajinasinya tinggi, tapi ngawur.



Ini hanya pemilihan umum yang berlangsung setiap lima tahun sekali. Ini soal penyaluran hak rakyat sebagai konsekuensi kita memilih sistem demokrasi. Yang berkompetisi itu sama-sama orang Indonesia! Pak Jokowi-Kyai Ma'ruf itu WNI ASLI!!! Begitu juga dengan Pak Prabowo-Bang Sandi, juga WNI ASLI!!! Lalu kenapa Neno dengan seenaknya bilang harus jihad? Provokator seperti ini kok dibiarkan saja! Harusnya orang seperti Neno ini ditangkap!

Satu memprovokasi masa dengan kata jihad, kedua menistakan istilah jihad untuk sesuatu yang jelas tidak ada hubungannya sama sekali dengan jihad! Ini bahaya lho, bayangkan kalau pemilu itu diibaratkan seperti medan perang, dimana kekerasan adalah hal yang sah dilakukan. Dimana yang dipikirkan adalah bagaimana mengalahkan lawan, menginjak lawan. Padahal hakekat dan esensi dari demokrasi itu sendiri adalah bagaimana cara mencapai kesejahteraan bersama.



Apa sih yang diadu dalam Pemilu? Gagasan dan ide untuk membuat bahagia rakyat. Itu saja! Tidak ada yang namanya jihad, tidak ada perang. Yang mengucapkan pemilu sama dengan perang adalah provokator! Anda menawarkan program, rakyat akan menilai program anda. Sekiranya menurut rakyat itu masuk akal, rakyat akan memilih anda. Jika ada tawaran yang lebih bagus, dari pada tawaran anda, tentu rakyat akan memilih lawan anda. Simpel kan?

Anda tidak perlu sampai mem-provokasi jihad dan segala macam. Cukup anda pikirkan, apa sih yang bisa membuat rakyat bahagia. Jika anda kekurangan dana, silahkan galang dana dari rakyat, tapi tidak usah pakai kata jihad! Kecuali anda memang seorang rasis dan provokator yang tidak ingin bangsa ini maju dan stabil



Kelucuan selanjutnya adalah, kemana-mana anda koar-koar rakyat susah, tapi anda tanpa malu menyuruh rakyat jual mobilnya, untuk kemudian diserahkan ke anda! Coba Hasjim, Bahar, Arifin Ilham suruh jual mobilnya dulu deh sebagai contoh! Berani tidak? Atau anda sendiri jual mobil anda! Asli, pernyataan paling bodoh yang pernah saya dengar dari mulut politisi. Herannya, masih ada yang bersimpati dan jadi pendukungnya. Nalarnya itu lho, dimana?

Well, ayolah kawan, kita ini satu Indonesia. Kita ini bersaudara. Jangan mau diprovokasi politisi abal-abal untuk kekuasaan. Mereka apa beneran mikir rakyat? Dari kalimat jual mobil saja sudah ketahuan kok. Memangnya mobil tidak ada fungsinya? Kalau mobil itu untuk usaha, usahanya suruh bubar gitu? Akalnya dimana? Semoga kita selalu bisa berfikir jernih dan sehat. Salam Damai


Merdeka!

Sumber Referensi : sini, sini, sini
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini, sini
34
12.6K
167
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan