Mogadishu- Serangan-serangan udara Amerika Serikat di Somalia telah menewaskan 62 militan dari kelompok al-Shabaab.
Militer AS, atau Komando Afrika AS menyatakan dalam statemen seperti dilansir kantor berita
AFP, Selasa (18/12/2018), empat serangan udara pada Sabtu (15/12) menewaskan 34 militan al-Shabaab dan dua serangan udara lainnya pada Minggu (16/12) menewaskan 28 militan.
Serangan-serangan udara di wilayah pantai sebelah selatan Mogadishu, ibu kota Somalia itu, merupakan yang paling mematikan sejak November 2017 lalu, ketika AS menyatakan serangan-serangan udaranya telah menewaskan 100 militan al-Shabaab.
Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon, Kolonel Rob Manning mengatakan, serangan-serangan itu dilakukan bersama "mitra-mitra Somalia kami untuk mencegah para teroris menggunakan wilayah-wilayah terpencil sebagai tempat aman untuk merencanakan, mengarahkan, menginspirasi, dan merekrut untuk serangan-serangan di masa mendatang."
Menurut Manning, tak ada warga sipil yang tewas ataupun terluka dalam serangan udara AS tersebut.
Dikatakan Manning, dengan serangan-serangan udara tersebut berarti sejauh ini, sudah 45 serangan udara yang dilancarkan Pentagon terhadap al-Shabaab sepanjang tahun 2018 ini.
Tahun lalu, militer AS melancarkan 35 serangan udara. Manning menyebut peningkatan serangan udara tersebut karena militer AS lebih efisien.
"Kami menjadi lebih baik. Dan karena kami menjadi lebih baik, kami dapat ... menemukan, memperbaiki, dan memusnahkan organisasi teroris itu," tutur Manning.
Peningkatan operasi militer AS di Somalia terjadi setelah Presiden AS Donald Trump pada Maret 2017 melonggarkan batasan-batasan pada militer AS untuk mengambil tindakan terhadap para teroris saat mereka menilai itu perlu dilakukan, tanpa meminta persetujuan spesifik dari Gedung Putih.
Pasukan AS bermitra dengan dengan pasukan African Union Mission to Somalia (AMISOM) dan pasukan keamanan nasional Somalia dalam operasi memerangi teroris, dan kerap melakukan penyerbuan dan serangan drone terhadap kamp-kamp pelatihan al-Shabaab di seluruh wilayah Somalia.
Pada Agustus lalu, Pentagon menaksir bahwa ada antara 3 ribu dan 7 ribu militan al-Shabaab serta 70 hingga 250 militan ISIS Somalia di negara Teluk Afrika tersebut.
SUMUR