Europa (satelit ke-enam planet Jupiter) mungkin adalah tempat paling memungkinkan bagi alien untuk hidup. Di bawah permukaannya terdapat lautan yang dihangatkan oleh inti logamnya. Sebelumnya NASA bertanya - tanya, bagimana caranya untuk bisa mengitip melalui lapisan es ? Kemudian mereka mendapatkan ide untuk membuat jalan menggunakan robot yang ditenagai nuklir.



Setidaknya, ide itulah yang diajukan pada pertemuan American Geophysical Union di Washington DC. Es yang menutupi Europa memliki ketebalan antara 2 - 30 km. Tapi, di balik itu semua mungkin saja ada kehidupan. Penemuan itu akan memberikan kita pemahaman baru tentang kehidupan di alam semesta. Tentang bagaimana tangguhnya dan bagiamana permulaannya.

Para ilmuwan sebenarnya belum yakin kalau Europa memiliki lautan. Mereka hanya memilki tanda - tanda tentang hal tersebut. Tanda yang paling menarik adalah gumpalan air yang meletus secara berkala dari permukaannya. Tim COMPASS telah menyelesaikan studi konsep tentang teknologi yang mampu menusuk es dengan serangkaian sensor dan mengirimkan data yang dikumpulkannya kembali ke Bumi. Saat ini, pilihan terbaik menurut mereka adalah tunnelbot bertenaga nuklir.

Mereka tidak khawatir tentang bagimana caranya mendaratkan tunnelbot di Europa. Mereka berasumsi bahwa robot tersebut telah mendarat di sana dan berfokus untuk memikirkan bagaimana caranya robot itu bekerja selama turun ke laut. NASA berambisi untuk mengirimkan robot tersebut ke Europa dalam beberapa dekade mendatang. Namun tantangan lainnya adalah melewati Kongres AS yang semakin skeptis. Anggaran terbaru Presiden Donald Trump pun menyatakan dia tidak memiliki niat untuk mendanai pendaratan di Europa. Sementara pihak lain berpendapat bahwa waktu yang lama untuk misi ambisius tersebut menandakan bahwa sekarang adalah waktu untuk memulai proyek tersebut.