achilles29
TS
achilles29
Waspada Motor Bodong Mulai Dijual ke Showroom, Ini Cirinya
REPORTER: PRIBADI WICAKSONO (KONTRIBUTOR)
EDITOR: EKO ARI WIBOWO

MINGGU, 16 DESEMBER 2018 09:51 WIB




TEMPO.CO, Yogyakarta - Motor bodong atau motor yang tak dilengkapi surat-surat yang sah seperti Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), masih diminati sebagain kalangan pasar gelap. Tak jarang, motor bodong itu juga pernah ditawarkan ke dealer motor bekas demi mendapatkan harga lebih pantas dan cepat terjual.


"Ada beberapa orang mencoba menjual motor bodong itu, tapi saya tak mau beli karena resikonya besar," ujar pemilik showroom motor bekas Semangat Motor Yogyakarta, Doni Erwanto alias Sbaik kepada Tempo Sabtu 15 Desember 2018.


Resiko dimaksuk karena showroomnya bekerjasama dengan leasing atau lembaga pembiayaan. Menjual motor bodong artinya merusak kerjasama itu. Selain itu, ujar Doni, menjual motor bodong sama saja bunuh diri. Konsumen motor bekasnya diperkirakan tak akan mau membeli motor tanpa dilengkapi BPKB itu yang artinya itu membawa kerugian untuknya.


Doni yang sudah 18 tahun berkecimpung di dunia jual beli motor bekas itu menuturkan, pengalamannya para penjual motor bodong yang datang kepadanya bisa diketahui dari gelagatnya.

"Pertama, dia akan langsung pasang harga di bawah harga normal," ujarnya. Kemudian saat harga rendah yang ditawarkan itu dinego separonya sendiri, maka penjual akan langsung memberikan tanpa berusaha mempertahankan harga awalnya.

"Yang buat curiga ketika dijeblokkan (diturunkan) harganya, langsung dilepas, misalnya saat itu saya ditawari Suzuki Smash dengan harga Rp 6 juta, lalu saya tawar Rp 3 juta langsung diberikan, tapi saya tak mau beli," ujarnya.


Doni mengakui pihaknya berulang kali menggunakan test case menjatuhkan harga seperti itu demi mengetahui motor yang dijual bodong atau tidak. Pengalamannya, harga motor bekas bodong yang ditawarkan berkisar Rp 2-4 juta saja dari harga normal misalnya Rp 7-9 juta.

Tak hanya itu, penjual motor bodong biasanya juga tak mampu detil menjelaskan asal usul motornya. "Keterangan penjualnya biasanya ganjil, seperti karena kedua orang tuanya meninggal bersamaan atau sedang kerja lama di luar kota tak pulang-pulang, pokoknya macam-macam," ujarnya.

Doni menuturkan tak mengetahui persis darimana asal usul motor bodong itu terus berdatangan. Namun yang pasti, motor itu jika tak laku dijual akan dipakai sendiri dengan area operasional di wilayah pedesaan atau pinggiran kota yang jarang ada razia polisi.

"Kalaupun susah laku dalam bentuk utuh, biasanya lebih banyak dijual dalam bentuk spare part, terlebih jika itu motor hasil curian maka kemungkinan besar tak berani jual ke dealer," ujarnya.


Sebab, dealer yang membeli motor itu akan meminta identitas penjual untuk kelengkapan administratif. Identitas penjual motor curian bakal tercatat dan mudah dilacak ketika motor itu terciduk polisi.

"Lebih banyak motor bodong itu akan dipereteli onderdilnya lalu dijual ketengan ke orang," ujar ayah satu anak itu.

Tak hanya motor bodong, Doni pun tak jarang mendapati orang yang datang kepadanya untuk menjual BPKB saja tanpa motornya. "BPKB saja yang dijual, karena dianggap berharga dibanding motor nya," ujarnya.






https://otomotif.tempo.co/amp/115580...om-ini-cirinya






Hati" kalo beli motor gan......
Diubah oleh kaskus.infoforum 16-12-2018 14:32
0
5.1K
12
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan