BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Panduan pemilu dan aksi berantas hoaks ala Facebook

Foto ilustrasi. Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperlihatkan contoh surat suara Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Jejaring sosial Facebook mengeluarkan panduan untuk politisi dan partai politik(parpol) yang ingin berkampanye demi Pemilu 2019 melalui layanan mereka. Panduan ini juga termasuk di jejaring berbagi foto Instagram yang sahamnya kebetulan dimiliki Facebook.

Facebook menyebut panduan ini adalah bagian dari inisiatif integritas pemilihan umum (pemilu) di Indonesia. Politics and Government Outreach Facebook Asia Pacific, Roy Tan, menjelaskan panduan ini adalah wujud komitmen terhadap proses demokrasi dan integritas pemilu di Indonesia.

"...karena itu penting bagi kami untuk melindungi integritasnya. Kami tidak ingin ada orang yang menggunakan alat kami untuk mengacaukan demokrasi," kata Tan dilansir Republika, Selasa (11/12/2018).

Facebook (Indonesia) pun percaya diri untuk meluncurkan panduan bagi para politisi dan parpol ini. Mereka sudah memiliki sejumlah hal untuk mengantisipasi praktik curang.

Pertama, mereka sudah menjalankan kampanye berantas berita dan akun palsu (hoaks). Mereka pun akan membagi kiat mendeteksi berita palsu dalam berbagai medium. Kegiatan ini pun digalang bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Kedua, mulai April 2018, Facebook juga meluncurkan fitur pemeriksa fakta yang dikerjakan bersama pihak ketiga. Ketiga, Facebook melatih staf Bawaslu tentang cara mengenali berita atau konten palsu dan melaporkannya.

Keempat, Facebook pun melatih seluruh parpol tentang fitur dan kiat keselamatan daring (online) serta keamanan informasi.

Panduan yang bisa diunduh itu dibagi ke versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Masing-masing untuk Facebook dan Instagram.

Jadi, berkat panduan itu, para politisi dan parpol diharapkan bisa menerapkan praktik terbaik untuk kebutuhan kampanye masing-masing. Ada pula panduan untuk menggunakan fitur Go Live (Facebook) atau memoderasi komentar dalam Instagram.

Jadi, panduan yang diberikan sangat lengkap -- dari A sampai Z. Facebook pun membagi sejumlah tips untuk membagi konten yang tepat sasaran. Facebook pun memberantas segala yang tak pada tempatnya.

"Kami menyaring akun palsu sekaligus mengidentifikasi ujaran kebencian. Kami menindak tautan yang tak kredibel, dengan demikian kami sekaligus bisa mengurangi distribusinya," tutur Tan dalam Viva, Selasa (11/12).

Apakah Facebook sudah mendekati dua kandidat calon presiden Pemilu 2019? Tan menjelaskan belum konkret demikian, tapi jalan ke kubu Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno sudah dirintis.

"Belum melakukan pelatihan atau pembicaraan lebih jauh, baru sekadar pembicaraan tahap awal," tutur Tan dalam detikcom.

Di Indonesia, Facebook memiliki 115 juta pengguna aktif bulanan. Kemudian 111 juta pengguna bulanan aktif mengakses Facebook melalui mobile. Lalu ada 100 juta jam video yang ditonton setiap hari dalam Facebook.

Dan panduan seperti ini bukan yang pertama dan tidak hanya di Indonesia. Layanan yang dibuat dan dipimpin oleh Mark Zuckerberg ini juga menyediakan panduan untuk proses demokrasi dan tata kelola pemerintahan di seluruh dunia, setidaknya sejak 2016.

Misalnya, melalui laman politik. Facebook menyediakan empat panduan berbeda untuk tim sukses, kandidat terpilih, pemerintah, dan parpol.

Misi Facebook cukup sederhana; memberi akses kepada siapapun untuk menyuarakan sikapnya dalam berbagai hal. "Kami ingin para pemilik suara mendapat informasi yang cukup untuk memberikan suaranya dalam pemilu," tulis Facebook.
Tersandung masalah
Di sisi lain, Facebook sempat tersandung masalah ketika melakukan bersih-bersih konten demi kegiatan pemilu bersih di Rusia pada awal tahun ini. Zuckerberg dikutip Cnet (3/4) mengatakan Facebook akan menurunkan lebih dari 270 halaman dan akun yang dikelola organisasi Rusia bernama Internet Research Agency (IRA).

"IRA berulangkali beraksi dan berusaha menipu masyarakat di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Rusia. Kami tak mau mereka ada dalam Facebook di seluruh dunia," tukas Zuckerberg dalam statusnya.

IRA adalah organisasi yang berafiliasi dengan pemerintah Rusia. Mereka dikenal kerap membuat akun palsu dan kerap masuk ke dua atau lebih kubu politik yang berseberangan. FBI pun sudah mencurigainya sejak Pemilu 2016.

Namun, bulan lalu (20/11), IRA menuntut hukum aksi bersih-bersih Facebook. Tuntutan hukum diajukan di California, AS, setelah Facebook memblokir seluruh akses IRA.

IRA dalam berkas tuntutannya menjelaskan bahwa mereka adalah "lembaga berita yang independen, otentik, dan legal." Sejauh ini belum ada komentar Facebook.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...s-ala-facebook

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Bupati Cianjur tambah deretan kepala daerah di Jabar terjerat korupsi

- Sengkarut dualisme otoritas Batam yang buat Jokowi kesal

- Polisi ringkus dua tersangka kapal tenggelam di Selat Malaka

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
253
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan