gilbertagung
TS
gilbertagung
Mengulas Cara Beriklan yang Semakin "Kreatif"



Saat ini, kehidupan sehari-hari kita tak bisa lepas dari yang namanya iklan. Kita dapat menemukannya hampir di semua tempat yang terjamah peradaban. Dengan kemajuan zaman dan teknologi, cara beriklan pun juga semakin berkembang dan semakin "kreatif".


Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Product Placement

Iklan tak bisa dipungkiri merupakan nyawa bagi sebuah acara televisi secara khusus dan stasiun televisi secara umum. Jumlah iklan yang ditayangkan setiap jeda komersial dapat menjadi indikator kesuksesan dan keberlangsungan sebuah acara. Bila dahulu, iklan umumnya hanya muncul saat off-air/ jeda komersial atau sekadar berbentuk pop-up ads dan running text saat on-air, kini iklan juga turut hadir di dalam acara itu sendiri. Bagaimanakah caranya?
Pernahkah Anda melihat adegan seperti ini di salah satu serial drama atau variety show yang Anda tonton?
Dalam salah satu adegan sinetron populer dengan rating tertinggi di televisi, "Cinta Terbagi Seratus", Helga sedang asyik membaca majalah ketika Sarah muncul dengan kondisi yang tampak lelah.
Helga : Sarah, kamu kenapa? Kok kelihatan lemes gitu?
Sarah : Iya nih, Helga. Gue habis kerja lembur semalam. Capek banget!
Helga : Hmm, saya tahu solusinya! (Berdiri dan mengambil sesuatu dari dalam kotak P3K) Nah, ini dia. Minami Energy Supplement!
Sarah : Apa itu?
Helga : Ini adalah suplemen untuk mengatasi keletihan dan lesu setelah beraktivitas seharian. Kamu coba dulu!
Sarah mengambil satu kapsul dan mengonsumsinya.
Helga : Gimana rasanya?
Sarah : Iya, Helga. Rasa capek gue lenyap! Makasih banget!
Helga : Mulai sekarang kamu harus selalu menyediakan Minami Energy Supplement. Stamina Kembali, Siap Tancap Gas Lagi! (Slogan produk tersebut).
Adegan diakhiri dengan kamera menyorot produk yang sedang dipegang Helga.

Ilustrasi di atas adalah contoh dari salah satu teknik pemasaran yang disebut product placement. Produsen sebuah produk tertentu akan membayar agar produknya dapat disisipkan dalam sebuah acara televisi sebagai ajang promosi. Sebagai gantinya, produser acara harus memastikan agar produk tersebut mendapat screen time yang cukup dan dilihat oleh pemirsa saat tayangan berlangsung. Hal ini dilakukan agar dapat menjangkau penonton yang kemungkinan akan mengganti saluran saat jeda iklan.
Teknik ini sebenarnya bukanlah hal baru di industri hiburan. Tercatat, teknik ini telah digunakan dalam novel karya Jules Verne, Aound the World in Eighty Days yang terbit pada 1873. Kala itu, perusahaan pelayaran dan ekspedisi melobi penulis agar memasukkan nama perusahaan mereka dalam cerita. Kesuksesan teknik ini dalam novel tersebut membuat teknik ini diterapkan di media hiburan lain seperti film, musik, dan bahkan lukisan.
Di dunia hiburan Indonesia sendiri, product placement mulai marak dalam beberapa tahun terakhir. Dulu, teknik ini biasa diterapkan dalam acar non-drama. Namun kini, acara drama banyak disisipi oleh iklan berteknik product placement. Kini, product placement menyebar rata di film, FTV, sinetron, ajang pencarian bakat, infotainment, bahkan program berita.
Selain lewat dialog antarkarakter, product placement dapat pula dilakukan dengan menempatkan materi iklan produk tersebut dalam sebuah media seperti papan reklame dengan teknik superimpose sehingga seolah-olah iklan tersebut ada di tempat tersebut. Contohnya dapat Anda saksikan dalam video ini pada menit ke 4.27.

Saat ini, product placement, baik secara langsung maupun tidak langsung, semakin banyak dijumpai dalam program televisi, terutama sinetron dan FTV. Contoh nyata dari product placementdalam sebuah serial drama televisi dapat Anda saksikan dalam video rilisan Remotivi ini.

Product placementdapat pula dilakukan dalam sebuah acara non-drama, misalnya sebuah ajang pencarian bakat, dan umumnya dilakukan oleh sponsor acara terseuteut.

Advertorial / Infomercial

Selain product placement, cara beriklan di televisi di luar jeda komersial yang lain adalah advertorial atau infomercial. Produsen akan menyewa slot tayang stasiun televisi pada jam tertentu untuk diisi dengan tayangan yang membahas produk mereka yang dikemas seperti sebuah acara ketimbang sebuah iklan. Cara ini umumnya dipakai oleh layanan homeshopping, produk kesehatan, dan pengembang properti. Berikut adalah sebuah video dari Remotivi yang membahas mengenai advertorial / infomercial.

Advertorial juga bisa ditemukan di media cetak seperti majalah dan tabloid. Advertorial seperti ini umumnya dikemas seperti sebuah artikel berita

Pariwara Dunia Maya

Iklan kini bukan hanya ditemukan secara luring, namun juga daring atau di dunia maya. Sering kita jumpai iklan saat kita membuka sebuah halaman situs, menonton video YouTube, atau menggunakan aplikasi. Di Instagram dan YouTube, beberapa akun yang sangat terkenal dan memiliki ratusan ribu bahkan jutaan pengikut / pelanggan umumnya akan menggunakan ketenaran ini untuk memberikan ruang bagi produsen dalam beriklan dengan membantu mempromosikan produk mereka. Istilah kerennya, endorsement.


Demikian threaddari saya kali ini. Terima kasih telah membaca thread ini dan semoga hari Anda menyenangkan.


Referensi I
Referensi II
Referensi III
Referensi IV
Referensi V
Referensi VI
Referensi VII



Diubah oleh gilbertagung 29-12-2018 01:22
anasabila4iinch
4iinch dan anasabila memberi reputasi
4
9.5K
48
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan