Merdeka.com - Belasan pekerja Trans Papua menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, menyayangkan peristiwa tersebut dan meminta petugas keamanan bertidak tegas.
"Kita minta kepolisian, keamanan, segera menindaklanjuti siapa pun yang terlibat di dalamnya bisa diproses sesuai hukum yang berlaku," tegasnya di Istana Negara,
Jakarta, Selasa (11//12).
Klemen Tinal juga meminta PT Istaka Karya, perusahaan kontraktor yang mengerjakan proyek jalan Trans Papua bertanggung jawab atas insiden berdarah itu. Menurut dia, penembakan terjadi akibat tidak ada pengamanan yang ketat selama proyek dikerjakan.
Quote:
"Perusahaan harus bertanggung jawab. Anak buah dibiarkan di hutan, tidak ada safety, tidak ada pembicaraan dengan keamanan setempat,"ujarnya.
Selain pengamanan, Klemen Tinal menyebut PT Istaka Karya tidak membangun hubungan baik dengan masyarakat Nduga. Dia berpendapat, seharusnya PT Istaka Karya meminta izin kepada Majelis Rakyat Papua atau tokoh masyarakat Nduga sebelum proyek jalan trans-Papua dimulai.
Quote:
"Katakan lah sekarang perusahaan itu membangun di Nduga, bicara dong dengan rakyat Papua. 'Yang mulia', kita sebut. Pak, kita mau membangun jalan ini seperti apa supaya disampaikan ke tokoh-tokohnya, ini didampingi ya, seperti ini. Itu substansi masalahnya,"jelas dia.
Quote:
Tak hanya itu, seharusnya pengerjaan jalan Trans Papua melibatkan warga setempat. Misalnya mempekerjakan warga Nduga sehingga mereka merasa memiliki proyek infrastruktur tersebut.
"Ini masalah budaya, lain ilalang lain belalang. Jangan karena di sini seperti ini, lalu seenak perut diterapkan di Papua, apalagi yang di gunung.Harus tahu pendekatannya seperti ini agar bisa bagus jalannya," ujarnya.
"Libatkan mereka juga di situ, kerja. Entah jadi buruh kasar, agar mereka juga punya keterlibatan, memiliki. Dengan demikian, jalan selesai, masyarakat dapat ikut serta, jadi dia bangga. Ini kan hal-hal yang bersifat manusiawi sekali," sambungnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal
Polisi Tito Karnavian menyebut korban pembunuhan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, sebanyak 20 orang. Rinciannya 19 orang pekerja jalan Trans Papua, 1 lainnya anggota
TNI.
Mantan Kapolda Papua ini menjelaskan pekerja proyek di Nduga, Papua diserang KKB pada Sabtu, 1 Desember 2018. KBB saat itu di bawah pimpinan Egianus Kogoya.
Sehari kemudian, KKB menyerang pos TNI di Distrik Mbua, Papua. Pos tersebut dibangun TNI untuk menjaga pekerja proyek infrastruktur di kawasan Nduga.
[lia]
https://www.merdeka.com/peristiwa/wa...okoh-adat.html
gub papua kok blm bersuara. pdhal tkp di wilayahnya, korban adalah warganya, pelaku adalah masyarakatnya.
sementara human right watch yg jauh disono sdh menyorot masalah ini.