KRICOM - Ketua Divisi Advokasi DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai, tak adanya sosok Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam iklan MRT Golkar Jokowi (GOJO) adalah manipulasi sejarah. Sebab, Ketum Demokrat itulah yang merancang lahirnya MRT yang kini diklaim sepihak oleh Presiden Joko Widodo.

Ferdinand menilai, generasi muda akan terframing seolah-olah SBY tak mempunyai peran dalam pembangunan moda transportasi itu.

"Yang dilakukan Jokowi hanya meneruskan pemimpin sebelumnya. Ini keterlaluan karena tak menghargai pemimpin terdahulu. Memanipulasi kebenaran dan sejarah. Ini terjadi karena moral dan etikanya rendah. Dia tak menghormati pemimpin sebelumnya,'' kata Ferdinand kepada Kricom di Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Ferdinand menyebut, iklan kampanye ini sama saja membodohi generasi muda. "Harusnya Pak Jokowi meluruskan sejarah agar generasi tak dibodohi," sesal Caleg DPR RI ini.

Baca Juga : Pengamat nilai Gagalnya OK OCE bisa Bikin Prabowo Terhambat di Jateng

Ferdinand enggan berspekulasi soal tanggal diresmikannya MRT yang kebetulan dekat dengan Pilpres 2019, yakni bulan Maret.

"Yang mengetahui soal ini adalah Pemprov DKI. Namun, patut disesalkan tak adanya pengakuan bahwa Jokowi hanya meneruskan proyek yang digagas SBY itu," tutup Ferdinand.

https://www.kricom.id/demokrat-jokowi-bodohi-generasi-muda-karena-menafikan-peran-sby-di-proyek-mrt