Kehanchai04Avatar border
TS
Kehanchai04
THE LIGHT EMANATES FROM YOU
Cerita ini disadur dari sebuah komik asal jepang yang berjudul "I Would Never Tell" dari karya Yagami Rina. Jika, kalian baca komiknya, pasti akan tau jalan ceritanya. Namun, jalan cerita di sini akan ada perbedaan dengan komiknya. Meski begitu, ada beberapa jalan cerita yang sama.

Jika ada kekurangan atau kelebihannya, agan-agan bisa tinggalkan dalam komentar di bawah dan jangan lupa berikan nilai untuk cerita ini. Sebab, saya juga masih tahap belajar dalam pembuatan cerita. Semoga agan-agan bisa menikmati dan enjoy dalam membaca cerita ini yaaa.....
emoticon-Malu emoticon-Malu emoticon-Malu

SINOPSIS:
"Yuna adalah seorang wakil dewan kesiswaan yang tegas dan keras kepala. Namun, tiba-tiba harus menjadi pacar dari seorang Zaka ketua dewan kesiswaan yang memiliki sifat berbanding terbalik dari wakilnya. Mereka jadian hanya karena nama mereka tertulis disebuah tembok bangunan sekolah yang dapat mewujudkan sepasang kekasih yang dipercaya oleh penduduk sekolah. Lalu bagaimana reaksi Yuna mengetahui hal itu? Apakah Yuna akan menerimanya atau hanya menganggap semua itu hanya omong kosong?"


*****






BAGIAN 1


          Ada sebuah sekolah yang memiliki rumor tentang sebuah tembok yang bisa menyatukan dua orang yang saling mencintai. Rumor itu berasal dari sekolah Yuna. Tembok itu berada disebuah bangunan lama yang dilarang untuk dimasuki karena bangunan tersebut sudah sangat lama tidak dipakai oleh pihak sekolah, takutnya akan terjadi apa-apa untuk para siswanya. Isi rumor itu adalah apabila ada seseorang menuliskan namanya dengan nama orang yang dicintai, maka mereka dapat bersatu. Hari ini ruang dewan kesiswaan diramaikan dengan siswa yang melanggar aturan tersebut, tidak sedikit siswa yang dipanggil ke ruangan dewan kesiswaan. Yuna Aliana yang sebagai wakil dari dewan kesiswaan harus menahan amarahnya pagi-pagi, sebab harus mengurusi para siswa yang lumayan banyak melanggar peraturan tersebut, pergi ke bangunan lama itu.
          "Yang ini! Yang ini! semuanya tentang masalah bangunan lama itu. Kenapa mereka masih pergi ke sana? Apa mereka tidak tau di sana itu sangat berbahaya, lalu buat apa aturan ini buat, kalau masih banyak yang pergi ke sana," ketus Yuna sambil meremas kertas yang dipegangnya.
          "Hei, coba kau lihat wakil dewan kita yang dingin dan tegas itu, tubuhnya diselimuti hawa yang tak mengenakan, bagaikan ada badai besar yang akan datang di ruangan ini," bisik salah seorang dewan siswi perempuan kepada dewan siswi perempuan yang lain.
          "Iya. Sejak rumor bangunan lama itu tersebar, setiap hari pasti ada saja siswa yang pergi ke sana dan tidak sedikit anak melangarnya," jawab dewan siswa perempuan itu. Ketika itu, tiba-tiba seorang laki-laki masuk ke ruangan dewan kesiswaan dan memanggil Yuna dengan terengah-engah.
          "Wakil ketua Yuna! Aku ingin memberitahu, ada anak yang tertangkap basah keluar dari bangunan lama itu," ujar lelaki itu.
          "Apa? Lagi? Kau tau tenggorokanku sampai sakit, karena terus menceramahi mereka tentang peraturan ini," ujar Yuna terkejut dengan memasang wajah lelah dan mulai meredakan amarahnya.
          "Aku malah ingin melihat dan mendengar Yuna-ku menceramahi mereka dengan suara lembut dan manisnya," sambung seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakang laki-laki yang memberi kabar. Yuna pun mengikuti sumber suara yang tiba-tiba muncul itu. Ketika Yuna mengetahui pemilik suara itu, emosi Yuna kembali naik.
          "Huh! Zaka!" panggil Yuna kepada Zaka , si ketua dewan kesiswaan sambil menahan emosi.
          "Ya!" jawab Zaka dengan suara lembut yang khusus diucapkannya untuk Yuna sambil tersenyum manis.
          "Hei, kau kan ketua dewan kesiswaan, seharusnya kau yang mengurusi mereka dan menceramahi tentang peraturan ini, bukannya ke sana kemari tidak jelas, apalagi kau membawa ilalang yang tidak ada gunanya itu. Kau tau, aku sudah lelah menceramahi mereka hari ini, sampai-sampai tenggorakanku ini sakit, seharusnya ini tugasmu," ketus Yuna kepada Zaka yang datang entah dari mana dan hanya tebar pesona di ruangan dan membawa ilalang di tangan kanannya. Mendengar omelan Yuna yang dilontarkan, Zaka malah mendekat.
          "Maaf Yuna-ku, aku terlambat karena harus mampir di suatu tempat untuk suatu urusan dan kau tau, aku menemukan bunga cantik ini! Oh iya, tolong berikan ini kepada Pak Agus bagian laboratorium sains, ya," ujar Zaka kepada lelaki itu sambil memberikan ilalang yang dibawanya.
          "Tentu ketua," jawab lelaki itu sambil mengambil ilalang dari Zaka, lalu pergi menemui Pak Agus. Setelah kepergian lelaki itu, Zaka kembali menatap Yuna sambil memberikan bunga cantik berwarna pink dari saku celananya ke tangan Yuna.
          "Oh, jadi kau ke sana kemari hanya memetik ilalang itu dan bunga apa ini?" sambung Yuna setelah melihat Zaka yang memberikan ilalang kepada lelaki itu dan bunga ditangannya.
          "Hei, mana mungkin kau bilang itu hanya ilalang saja, di situ kan juga ada bunga-bunga yang cantik, saking cantiknya aku langsung teringat padamu. Makanya aku membawa bunga itu untukmu, karena bunga itu sama cantiknya denganmu yang setiap harinya selalu cantik dan manis," ujar Zaka dengan memasang wajah sumringahnya.
          "Yuna, kau tau, aku pagi tadi menuliskan nama kita di sana, untuk mengetes apakah rumor yang selama ini tersebar itu benar adanya," bisik Zaka di samping wajah Yuna sambil tersenyum manis. Mendengar ucapan itu, wajah Yuna seketika itu pucat dan tubuhnya membeku.
          "Huh! A-apa kau bilang?" tanya Yuna gugup, seakan-akan Yuna kehabisan kata-kata untuk dilontarkan menjawab atas pernyataan Zaka.
          "Hahaha, tuh kan kau memasang wajah jelek itu lagi," ujar Zaka sambil mengetukkan jari telunjuk dan tengahnya ke dahi Yuna untuk menyadarkan Yuna dari keterkejutannya, kemudian Zaka meninggalkan Yuna sambil melambaikan tangannya ke Yuna yang masih berdiri membeku di belakangnya. Pagi ini koran sekolah baru telah diterbitkan dari pihak sekolah. Koran sekolah bermuat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan para siswa maupun para guru serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekolah kami. Koran sekolah diterbitkan biasanya 2 kali dalam seminggu.

*****




11 Desember, 2018

1.14


Risdhidha



Diubah oleh Kehanchai04 10-12-2018 18:20
rykenpbAvatar border
someshitnessAvatar border
Gimi96Avatar border
Gimi96 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
4.1K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan