- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Uh… Ah! Masuknya Panas Keluar Pun Panas!
TS
mukamukaos
Uh… Ah! Masuknya Panas Keluar Pun Panas!
Hey hey hey Kaskuser!
Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar orang Indonesia gemar masakan pedas. Begitu enak, begitu nagih, dan tentunya bikin ‘Uh… Ah!’ saking nikmatnya. Beruntunglah kita yang hidup dan besar di Indonesia karena rempah yang ada dalam masakan kita, meski sederhana, bisa terasa nikmat. Tidak sedikit pula orang luar negeri yang demen. Tidak percaya? Banyak noh di youtube.
#ANTIKLIMAKS
Tetapi, di balik kenikmatan biasanya menggiring pula efek samping dari segala perbuatan. Sama halnya ketika kita makan sesuatu. Terlalu banyak makan makanan bersantan, dapat mengakibatkan kolesterol tinggi. Terlalu banyak mengkonsumsi yang manis-manis beresiko terkena diabetes. Terlalu banyak makan pedas juga bisa bikin mules juga sederet penyakit lainnya.
Nah, pernahkah agan dan sista sekalian ketika terlalu banyak makan pedas, merasakan panas dibagian itupas ‘dikeluarin’?
Ternyata eh ternyata, dilansir dari sini, yang menyebabkan sensasi panas terbakar ketika kita makan pedas sekaligus ketika poop adalah Kapsaisin.
Kapsaisin atau capcaisin sendiri merupakan komponen aktif dari buah cabai yang menghasilkan sensasi terbakar alias pedas di jaringan mana pun yang bersentuhan dengannya. (Wikipedia)
Dilansir pula dari sini, Kapsaisin bukanlah nutrisi sehingga kalau dimakan, tubuh kita-kita tidak akan menyerapnya. Maka dari itu, zat ini bakal keluar lagi bersama feses.
Lalu kenapa terasa panas ketika dikeluarkan?
Jawabannya karena bagian akhir dari wilayah anal (dubur dan anus) dilapisi oleh sel yang mirip dengan mulut. Alhasil nih, ketika makanan pedas dikeluarin bisa terasa sama panasnya ketika masuk pertama kali.
Kondisi tersebut juga kerap dialami oleh mereka yang terkena irritable bowel syndrome, wasir, dan masalah pencernaan lain.
Terasa hot!
Namun bagi agan dan sista pecinta makanan pedas, jangan khawatir. Karena dirangkum dari beberapa sumber, berikut tips yang dapat digunakan untuk meminimalkan sensasi terbakar pada anus akibat makan makanan pedas.
Yuk! Skidipap!
Selektif dalam makan-memakan
Cara yang pertama adalah membatasi konsumsi makanan pedas dan berlemak. Kenapa? Menurut Brooks D. Cash, M.D., profesor kedokteran di University of South Alabamam, terlalu banyak mengkonsumsi kedua makanan tersebut mengakibatkan cairan empedu yang dikeluarkan lebih banyak. Nah, cairan inilah yang nantinya akan mengiritasi kulit di sekitar anus.
Hal ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi suplemen serat yang mengandung psylliumsebelum atau setelah makan (dengan segera).
Senantiasa menjaga kebersihan bokong
Kalau bagian ‘itu’ sering terasa perih atau gatal setelah makan makanan pedas, nah, pastikan untuk senantiasa menjaga kebersihan pada bagian tersebut. Bersihkanlah terutama bagian anus dengan air hangat dan sabun. Kemudian boleh juga mengoleskan salep yang mengandung calamine, karena dapat membantu mengurangi gatal atau rasa seperti terbakar.
Tapi bila terasa perih yang tak kunjung reda, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Takutnya hal tersebut bisa jadi gejala dari gangguan kesehatan lain seperti infeksi, robekan, abses, atau (amit-amit) kanker.
Makan pedas 3 minggu berturut-turut
Kenapa bagian dubur kadang terasa panas akibat makan makanan pedas? Salah satu sebabnya adalah jika agan dan sista cuma sesekali mengkonsumsi cabai atau makanan pedas, akan memicu munculnya reaksi hipersensivitas pada dubur. Karena itulah timbul rasa perih, kadang diare.
Walau cara ini terdengar ekstrem, menurut Sutep Gonlachanvit, MD, ketua divisi gastroenterologi di Chulalongkorn University, Thailand, adalah orang yang menyarankan ini.
Katanya, latihan ini bertujuan untuk menciptakan efek desensitisasi atau penurunan sensasi pada dubur.
Cara yang pertama adalah membatasi konsumsi makanan pedas dan berlemak. Kenapa? Menurut Brooks D. Cash, M.D., profesor kedokteran di University of South Alabamam, terlalu banyak mengkonsumsi kedua makanan tersebut mengakibatkan cairan empedu yang dikeluarkan lebih banyak. Nah, cairan inilah yang nantinya akan mengiritasi kulit di sekitar anus.
Hal ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi suplemen serat yang mengandung psylliumsebelum atau setelah makan (dengan segera).
Senantiasa menjaga kebersihan bokong
Kalau bagian ‘itu’ sering terasa perih atau gatal setelah makan makanan pedas, nah, pastikan untuk senantiasa menjaga kebersihan pada bagian tersebut. Bersihkanlah terutama bagian anus dengan air hangat dan sabun. Kemudian boleh juga mengoleskan salep yang mengandung calamine, karena dapat membantu mengurangi gatal atau rasa seperti terbakar.
Tapi bila terasa perih yang tak kunjung reda, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Takutnya hal tersebut bisa jadi gejala dari gangguan kesehatan lain seperti infeksi, robekan, abses, atau (amit-amit) kanker.
Makan pedas 3 minggu berturut-turut
Kenapa bagian dubur kadang terasa panas akibat makan makanan pedas? Salah satu sebabnya adalah jika agan dan sista cuma sesekali mengkonsumsi cabai atau makanan pedas, akan memicu munculnya reaksi hipersensivitas pada dubur. Karena itulah timbul rasa perih, kadang diare.
Walau cara ini terdengar ekstrem, menurut Sutep Gonlachanvit, MD, ketua divisi gastroenterologi di Chulalongkorn University, Thailand, adalah orang yang menyarankan ini.
Katanya, latihan ini bertujuan untuk menciptakan efek desensitisasi atau penurunan sensasi pada dubur.
Jadi begitu sebabnya kenapa ketika masuk panas, keluar juga panas. Tapi mah, kadang orang-orang kita suka cuek karena sensasi hotyang dihasilkan kadang tidak bertahan begitu lama. Orang-orang kita, kan, greget sangad. Belum parah belum mau berobat. #FAKTA
Tapi mau bagaimanapun, yang namanya kesehatan kudu dinomorsatukan. Sehat ntu murah, sakit yang mahal. Betul?
STORY FROM THE HEART
Quote:
3
18.3K
49
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan