kolam.nalarAvatar border
TS
kolam.nalar
Reuni 212 Digelar sebagai Inkubator Paham HTI

Momentum Reuni 212 membuat publik mengingat lagi nama Habib Rizieq Shihab (HRS). Hal ini karena Reuni 212 itu akan menampilkan pidato Imam Besar FPI tersebut melalui video conference.

Bila berbicara soal HRS kita pasti akan cepat merujuk pada kasus-kasusnya, baik di dalam maupun di luar negeri. Kita ingat di kabur dari Indonesia karena terlibat dalam kasus dugaan penistaan pancasila dan kasus chat pornografi dengan Firza Husein.

Pasca di Arab Saudi, dia tak berhenti berulah. HRS telah dilarang meninggalkan Arab Saudi oleh otoritas setempat karena 'over stay' dan diperiksa oleh kepolisian Arab Saudi atas kasus dugaan pengibaran bendera HTI di dinding rumahnya.

Hal ini menunjukkan bahwa HRS bukanlah sosok yang patut diteladani karena tidak dapat memberikan contoh yang baik bagi para pendukungnya. Dimanapun dia berpijak, di sana pula ada masalah yang ditimbulkan dari mulut dan tangannya.

Adapun Reuni 212 itu sendiri juga dinilai tak murni untuk bela agama. Selain bernuansa politis untuk memenangkan salah satu Capres, Reuni 212 itu juga terindikasi kuat ditunggangi oleh kelompok HTI yang ingin menunjukkan eksistensinya

Dengan tujuan agar meskipun organisasinya sudah dibubarkan, namun paham atau ideologi HTI bisa tetap hidup dan berkembang di masyarakat. Kemudian, nantinya hanya menunggu saat yang tepat saja untuk mewujudkan tujuan organisasinya lagi.

Hal itu terbukti karena ada rencana pengibaran satu juta bendera tauhid berwarna-warni hanya dijadikan cover oleh kelompok HTI untuk mengibarkan bendera tauhid berwarna hitam.

Acara ini juga akan dijadikan momentum oleh kelompok HTI untuk menggugah semangat dan mengajak para simpatisannya untuk kembali mengupayakan berdirinya negara khilafah islamiyah.

Ini adalah tipudaya yang cukup efektif bila berhasil. Reuni 212 bisa menjadi semacam inkubator bagi paham khilafah pasca dibubarkan oleh pemerintah.

Untuk itu masyarakat Indonesia jangan tertipu. Kita tak akan kehilangan esensi sebagai Muslim bila tak ikut Reuni 212. Justru malah sebaliknya, Reuni 212 itu wujud penistaan agama dengan kedok politik.
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
565
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan