Wakil Ketua Partai Demokrat Jawa Timur Hartoyo mengatakan peraturan daerah berlandaskan syariah masih dibutuhkan.

"Sangat setuju diterbitkan perda (syariah)," kata Hartoyo, Minggu (24/11). "Masih sangat dibutuhkan karena sebagian umat Islam.Itu sama halnya keberadaan bank syariah, karena riba itu tidak ada. Tapi ini sesuai hati nurani. Tidak untuk menghilangkan toleransi." 

Hartoyo menilai terlalu dini pemimpin partai menolak perda syariah, sebelum melalui proses penggodokan di Dewan Perwakilan Rakyat.

Di situlah nanti digodok, mana yang baik dan tidak. Perda ini tidak hanya diterima khusus umat Islam saja, tapi semua. Kan proses. Wong belum mencicipi kok sudah komentar," kata dia.

Tetapi, Hartoyo tetap menghormati sikap partai yagn menolak perda berlandaskan agama.

"Itu sebagain parpol tak sependapat dengan adanya perda syariah. Kalau itu hak mereka. Kita sangat setuju diterbitkan perda," kata dia.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Jawa Timur Musyafak Noermengecam sikap partai yang menolak perda syariah.

“Warga Indonesia semuanya beragama sehingga semua tindak tanduknya harus sesuai dengan norma yang berlaku termasuk aturan-aturan agama,” kata dia.

Dia mendorong seluruh peraturan, mulai tingkat nasional hingga daerah, berlandaskan agama.

Mereka berbicara tentang pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie. Grace Natalie menyatakan partainya tidak akan mendukung perda yang berlandaskan syariah dan injil. Menurut Grace Natalie hal ini untuk mengantisipasi adanya diskriminasi dan ketidakadilan di negeri ini.

Pernyataan di acara ulang tahun PSI yang keempat, 11 November 2018, tersebut, kemudian dipolisikan Eggi Sudjana.

Eggi Sudjana yang mewakili PPMI menilai pernyataan tersebut menista agama karena bertentangan dengan beberapa ayat Al Quran, seperti surat An Nisa ayat 135, surat Al Maidah ayat 8, dan surat Al Kafirun

https://m.akuraS E N S O Rid-405289-read-wakil-ketua-demokrat-jatim-mendukung-perda-syariah

Didukung bre