Mononukleosis biasa disebut sebagai ‘penyakit ciuman’ yang menular. Penyakit ini disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV) yang juga bisa ditularkan melalui batuk, bersin, berbagi sikat gigi atau kacamata dan lainnya.

Saat terinfeksi penyakit ini, seseorang akan mengalami masalah kelelahan yang parah, sakit tenggorokan, demam, tidak nafsu makan, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.

Oral herpes disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1), biasa disebut sebagai ‘luka dingin’. Infeksi ini paling banyak ditemui akibat berciuman. Korbannya yang paling banyak adalah perempuan dibanding laki-laki.

Para ahli menyarankan agar sebelum berciuman, Anda baiknya memeriksa area mulut seseorang, apakah ada semacam lepuhan atau luka. Jika iya, maka sebaiknya tidak dilakukan.

Penyakit ini sangat menular dengan perkembangan luka yang cukup cepat di mulut. Luka yang berbentuk bulat dan terbuka memudahkan bakteri sifilis, Treponema Pallidum, menyebar melalui kontak fisik, salah satunya berciuman.

Saat terjadi kontak fisik, maka infeksi akan disalurkan melalui oral. Sifilis menyebar dan menjadi masalah baru bagi Anda jika tidak berhati-hati saat akan berciuman.

Penyakit ini adalah bentuk peradangan pada gusi. Meski tergolong penyakit ringan, tapi bakterinya berpotensi menyebar setelah terjadi kontak air liur pasangan yang berciuman.

Maka, penting menjaga kebersihan mulut sebelum berciuman dengan pasangan. Anda juga sebaiknya pilih-pilih orang yang benar jika ingin berciuman, jangan sampai melakukannya dengan seseorang yang mulutnya jarang dibersihkan. (Ryan)