Bentuk protes ini dilakukan dengan menggelar aksi longmarch dan konvoi sepeda motor di sejumlah daerah. Mereka membawa spanduk serta poster yang rata-rata berisi kecaman atas ocehan Prabowo diantaranya “Pak Prabowo Stop Remehkan Ojek’, ‘Lebih Baik Ngojek Daripada Nge-Hoax’ dan ‘Pak Prabowo Jangan Remehkan Profesi Kami’.

Mereka melakukan aksi protes ini, hampir di semua kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Bahkan ada dari pihak ojek online, meminta agar Ketum Partai Gerindra ini meminta maaf di seluruh media, kalau tidak mereka mengancam akan melaporkan kejadian ini.

Beberapa daerah yang merasa tersinggung dan melakukan aksi unjuk rasa di antaranya Malang, Tuban, Surabaya, Madiun, Kediri, Tulungagung, Bangkalan, Gresik, Pamengkasan, Madura.

Seperti diketahui, Isu soal profesi tukang ojek ini berawal saat Prabowo berbicara mengenai jalur karier pemuda yang kini tengah jadi tren. Ia menyoroti banyaknya pemuda yang setelah lulus SMA memilih berkarier menjadi sopir ojek.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Indonesia Economic Forum 2018. Melalui power point, ia menunjukkan meme gambar empat penutup kepala, yakni topi SD-SMP-SMP kemudian helm berwarna hijau.

“Yang paling di sebelah kanan adalah topi SD, setelah ia lulus, ia pergi ke SMP, setelah ia lulus, ia pergi ke SM, dan setelah lulus dari SMA, ia menjadi pengemudi ojek. Sedih, tetapi ini kenyataan,” kata Prabowo di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu 21 November 2018.