PranayaSariAvatar border
TS
PranayaSari
Attlamair (Melody Cinta Dari Sejumput Mimpi)
"Keparat!" Terrean[1] tampan itu mengumpat keras, ia tak sanggup menahan deritanya lagi.

"Simpan umpatanmu untuk lain kali, Iblis. Aku dengan senang hati akan memotong sayapmu lagi dan lagi. Sampai kau mengatakan dimana si berengsek Attlamair!"

Terkutuklah kemampuan regenerasi mumpuni yang di sombongkan oleh para Terrean! Pasalnya, entah berapa sayap yang telah di potong oleh tangan lentik manusia cantik yang tengah menatap kesal ke arahnya. 

Manusia cantik itu bernama Jasmine, ia terkenal sebagai pembasmi bangsa Terrean. Karena dendam masa lalu ia ingin sekali semua bangsa Terrean dari muka bumi ini musnah. Jika saja ia tidak kehilangan keluarganya, mungkin saat ini sekarang Jasmine sudah memasuki perguruan tinggi dan menikmati masa mudanya.

"Jadi, dimana bosmu hah?" Jasmine menginjak kepala Terrean tersebut dengan sekuat tenaga. Dengan senyum tipis ia kembali memotong sayap Terrean malang tersebut secara perlahan menggunakan belatinya.

Terrean itu mengerang kesakitan, "Aku tidak tahu! Siapa yang mau berususan dengan begundal sinting seperti dirinya."

"Kalau begitu, kau tidak pantas hidup. Untuk apa aku mengasihi nyawamu hm? Kau kan tidak berguna." Kedua mata Terrean tersebut melebar dan beberapa detik kemudian meredup saat belati tajam menusuk jantungnya.

"Sia-sia saja aku menginterogasi. Tidak mendapatkan jawaban yang puas huh! Lagi-lagi kehilangan jejak Attlamair. Ck!" Jasmine bersungut sambil menarik mayat Terrean itu dengan langkah pelan, ia sengaja mau memancing beberapa Terrean yang dari tadi mengintai dirinya.

Sumpah ya, demi apapun juga, aku paling sebal harus berada di dalam masalah karena hampir melanggar jam pulang. Jasmine berkata dalam hati, ia menyalakan ujung rokok dan mengisap dengan sekuat tenaga lalu melepaskannya secara perlahan. Matanya kembali terpejam sambil duduk di atas mayat.

"Hey, kalian pengecut. Mengapa diam-diam saja dari tadi? Tidak mau turun berduel denganku kah? Atau kalian takut?" Jasmine tersenyum sinis, "Takut padaku yang kecil begini? Aduh... sepertinya kalian benar-benar pecundang ya? Untuk apa punya badan tinggi dua meter lebih hmm???" Jasmine sengaja memprovokasi dan membuat para Terrean tersebut emosi.

"Ya, walaupun tinggiku hanya 168cm, setidaknya aku cukup mumpuni menghajar kalian sampai gigi-gigi kalian ompong tuh!" kekehnya.

Sesuai dengan perhitungan Jasmine, beberapa Terrean langsung menghajarnya dengan penuh emosi. Jasmine tahu, bahwa para Terrean tersebut bukan Terrean petarung melainkan Terrean tukang makan yang hobinya menjebak manusia lalu memakan manusia tanpa sisa sedikitpun. Jasmine langsung mengayunkan belati miliknya dan menyayat dada Terrean yang berada di atasnya, tenaganya sedikit terkuras karena perbedaan bobot yang sangat signifikan. Belum selesai menyingkirkan Terrean tersebut Jasmine harus menerima cakaran di lengan kanannya yang menyebabkan luka yang begitu dalam. Sumpah serapah Jasmine layangkan, dengan perhitungan tepat ia langsung memenggal kepala Terrean yang berada di atasnya dan langsung mengejar Terrean yang mencakarnya.

"Hey kau, makhluk bau. Berani sekali mencakarku? Sini kau! Akan ku buat tubuhmu terpotong-potong dan akan ku injak-injak nantinya hahaha..." Rasa sakitnya tergantikan dengan kesenangan saat membayangkan dirinya menginjak-injak potongan tubuh Terrean itu.

"Hiyyyy..." Terrean tersebut lari tunggang langgang dan terbang meninggalkan Jasmine. 

Melihat mangsanya kabur seperti itu, Jasmine langsung melemparkan tali miliknya yang ujungnya sudah di hiasi dengan berbagai macam serpihan kaca. Percobaan pertama gagal, begitupun yang kedua dan ketiga, melihat kemampuan Jasmine yang begitu payah. Terrean itu mengejeknya sambil menjulurkan lidah.

"Manusia cebol yang payah..." ucapnya dengan nada mencomooh.

Jasmine hanya tersenyum kesal, "Daripada kau babon dan berbadan seperti babi buntal! Kemampuanmu hanya kabur saja! Jangan-jangan kau kabur dari kenyataan karena perempuan yang kau sukai menolakmu ya? Hahahaha..."

Urat kepala Terrean itu berdenyut, "Heh, begini-begini aku adalah Cassanova. Maaf-maaf saja, bagiku kau tidak termasuk  tipe idamanku. Sudah boncel, menyebalkan pula. Hih!"

Nafas Jasmine terengah, ia diam sebentar sambil berusaha menganalisa keadaan. Alangkah baiknya jika Terrean itu sedikit menurunkan tubuhnya. Ia pasti akan langsung melemparkan kunai-kunainya dan membuatnya menyesal telah meremehkan manusia. Selanjutnya, ia akan langsung pulang ke rumah dan berusaha bersantai sejenak.

"Menurutmu aku akan melakukan hal itu? Oh tidak bisa! Enak saja, aku membaca pikiranmu sayang! Hahaha..." Jantung Jasmine berdegup kencang, ia tidak menyangka menemukan Terrean kelas menengah di antara Terrean tukang makan. Bagaimana bisa? Ia menelan ludah, wajahnya benar-benar kaget.

"Duh, aku terharu mendapatkan dirimu kaget begitu. Jika aku tak salah namamu Jasmine Keyn yang terkenal sebagai tukang jagal Terrean dari kota Cipicci? Perkenalkan, aku Noan, salah satu abak buah Tuan Attlamair. Aku hanya ditugaskan oleh beliau untuk membaca pergerakanmu dan keinginanmu saja. Maaf aku melukaimu habis kau membuatku emosi sih, juga aku hanya bisa bilang, bahwa kau salah sudah menuduh Tuan Attlamair adalah dalang di balik dukamu." Noan menurunkan tubuhnya dan duduk di hadapan tubuh Jasmine yang sudah jatuh melemas ke tanah.

"Sangat di sayangkan, manusia cantik sepertimu berubah jadi sosok mengerikan bagi bangsa kami. Setahuku bangsa manusia dan bangsa kami banyak yang berteman. Hmmmm, aku bisa saja mengotak-atik pikiranmu dan membuatmu bunuh diri." Mata kuning Noan menatap tajam ke arah Jasmine.

Ya, Jasmine tahu betul, bahwa Terrean dengan kemampuan membaca pikiran adalah Terrean yang paling ditakuti oleh para manusia. Mereka bisa saja melakukan tindakan keji tanpa repot-repot mengotori tangannya. Kali ini, Jasmine bingung dengan apa yang akan ia lakukan. Selama perjalanannya menjadi tukang jagal, ia tidak pernah sekalipun bertemu dengan Terrean jenis ini.

"Lebih baik kau membunuhku. Pecundang sekali kau mengotak-atik pikiranku dan membuatku bunuh diri." Jasmine menyunggingkan senyum lalu mendengus.

Noan hanya menatapnya lurus.

"Bagaimana jika kita taruhan? Tiga tahun lagi, jika kita bertemu kembali. Mari kita berduel dengan adil. Kau dengan kemampuanmu menggunakan senjata dan akupun sama. Namun, jika nanti aku tak kunjung bertemu denganmu anggap saja aku sudah mati." Noan tersenyum lebar seraya terbang meninggalkan Jasmine beserta beberapa Terrean lainnya.

Ini mengasyikan! Noan berkata dalam hati seraya berteleportasi, meninggalkan Jasmine yang tertidur di tanah. 

"Sesial apa sih aku ini? Sampai bertemu Terrean jenis itu? Uh... hampir saja aku kehilangan nyawaku."

Tanpa Jasmine sadari, hari itu adalah awal dari segalanya. Jasmine hanya memikirkan bagaimana caranya menghindar dari Noan, meskipun mustahil, karena Jasmine tahu, Noan memiliki darahnya, ia bisa saja langsung membunuh Jasmine ketika dirinya tertidur selamanya.

========================
Keterangan : [1] Terrean : makhluk buas yang suka memakan manusia, tubuhnya besar dan berotot jika dalam bentuk manusia, memiliki tinggi di atas dua meter.


Hallo semua, ini adalah karya pertamaku di kaskus. Mudah-mudahan kalian suka ya. Aku ingin menyalurkan hobi menulisku, hehehe... 
Di tunggu komentar dan emoticon-Cendol (S) nya ya emoticon-Kiss (S)


Quote:
Polling
0 suara
Bagaimana Cerita Ini Menurut Agan?
Diubah oleh PranayaSari 31-12-2018 03:38
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
4
2.1K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan