bukan.salmanAvatar border
TS
bukan.salman
Kontroversi Menjual Nostalgia Orde Baru

VIVA - Kenangan akan era Orde Baru kembali mengemuka di tengah kontestasi menuju Pemilu Serentak pada 2019 mendatang. Menariknya, ini dijadikan salah satu “andalan” untuk memobilisasi dukungan bagi salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di masa kampanye Pemilu.


Di satu sisi, manuver ini tidak mengherankan karena pihak yang menggulirkan kembali kenangan itu adalah “Keluarga Cendana” yang mendirikan Partai Berkarya sebagai peserta Pemilu. Di sisi lain, langkah ini langsung menimbulkan kontroversi di kalangan parpol maupun elite yang bersekutu. Ada yang antusias, namun ada pula yang berhati-hati dengan jurus menjual kenangan masa lalu itu.

Saat kampanye di Cilegon beberapa waktu yang lalu, Politikus Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi yang akrab disapa Titiek Soeharto menyatakan bahwa sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia.

Namun, sayangnya, bergulirnya isu itu justru menimbulkan polemik di kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Ada yang tidak setuju bangsa ini kembali ke era Orde Baru.

Sekadar pengingat, pasangan Prabowo-Sandi didukung oleh lima partai politik yaitu Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan Partai Berkarya. Tidak semua dari partai-partai itu bulat mendukung ide untuk kembali ke masa kejayaan Soeharto.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, tidak sependapat dengan Titiek. Dia menegaskan dirinya merupakan pendukung Prabowo-Sandi tapi untuk kembali ke Orde Baru dia tidak setuju.

"Mohon maaf kepada tim BPN jika nanti tampil di TV saya akan ngomong tidak setuju pernyataan bu Titiek ini. Biarlah itu jadi cita-cita Berkarya tapi bukan Prabowo-Sandi," tulis Jansen melalui akun twitternya @jansen_jsp, Senin 19 November 2018.

Di kesempatan lain, Jansen menjelaskan bahwa soal swasembada pangan tentu dia setuju, tetapi dengan konsep swasembada Prabowo-Sandi.

"Swasembada pangan tak masalah. Tapi narasi zaman Soeharto diplintir di sana sini. Makanya, aku katakan tak usah kembali ke zaman Pak Soeharto, kalau swasembada pangan versi Prabowo-Sandi (oke)," kata Jansen.

sumber

Nostalgia SMA kita....
Diubah oleh bukan.salman 22-11-2018 01:06
1
2.4K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan