arifdoank
TS
arifdoank
Menelusuri Warisan Peradaban Kesultanan Melayu di Kota Medan
Medan terkenal sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia. Dengan populasi diatas 2 juta jiwa, Medan Tergolong sebagai kota metropolitan. Saat ini kota terbesar di luar Pulau Jawa tersebut berstatus sebagai ibukota dari Provinsi Sumatera Utara. 

Jauh sebelum Indonesia merdeka, Kota Medan pernah menjadi ibukota dari salah satu kesultanan Melayu di Pulau Sumatera. Kesultanan tersebut dikenal dengan nama Kesultanan Deli. 

Kesultanan Deli merupakan kesultanan Melayu yang didirikan oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan pada tahun 1632. Wilayah kekuasaan Kesultanan ini dikenal dengan nama Tanah Deli. Tanah Deli ini meliputi Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan. 

Pasca Indonesia merdeka, Kesultanan Deli sudah tidak memiliki kekuatan politik lagi layaknya kerajaan-kerajaan lainnya di Indonesia. Namun tradisi-tradisi kerajaan seperti pengangkatan raja masih tetap dilakukan. Saat ini Mahmud Arya Lamanjiji Perkasa Alam memegang status sebagai raja dari Kesultanan Deli. 


Sultan Mahmud Arya Lamanjiji Perkasa Alam (Sumber : Tribunnews.com)


Berstatus sebagai bekas ibukota dari Kesultanan Deli, tentunya banyak peninggalan-peninggalan Kesultanan Deli yang masih tersisa di Kota Medan. Salah satunya yang paling terkenal dan menjadi ikon utama Kota Medan adalah Istana Maimun. Bangunan ini merupakan istana dari Kesultanan Deli yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Al Rasyid. Pembangunan Istana Maimun sendiri selesai pada tahun 1891. Desain dari istana ini tergolong unik karena memadukan unsur Melayu, Timur Tengah, Moghul, India, Spanyol dan Belanda. 


Istana Maimun (sumber : rri.co.id)


Selain Istana Maimun, peninggalan Kesultanan Deli lainnya yang tak kalah populer adalah Masjid Raya Medan. Masjid Raya Medan ini memiliki nama resmi Masjid Raya Al Mashun. Pembangunan Masjid ini selesai pada tahun 1909 saat Kesultanan Deli dipimpin oleh Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alam. Biaya pembangunan kesuluruhan Masjid ini sekitar 1 juta Gulden. Sama seperti Istana Maimun, desain Masjid Raya Al Mashun ini juga memadukan unsur dari beberapa kebudayaan. 


Masjid Raya Al Mashun (sumber : antarafoto.com)


Meski menjadi salah satu peninggalan Kesultanan Deli paling terkenal, namun Masjid Raya Al Mashun bukanlah masjid tertua peninggalan Kesultanan Deli di Kota Medan. Masjid tertua di Kota Medan yang merupakan peninggalan Kesultanan Deli adalah Masjid Raya Al Osmani. Masjid ini dibangun pada tahun 1854.


Masjid Raya Al Osmani (sumber : armansyahputra.com)


Warisan peninggalan Kesultanan Deli di Kota Medan tidak hanya berwujud bangunan seperti Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mashun. Kesultanan Deli juga memiliki peninggalan berupa taman yang masih ada hingga saat ini. Taman tersebut tepat berada di depan Masjid Raya Al Mashun dan diberi nama Taman Sri Deli. Pada masa Kesultanan Deli, Taman Sri Deli berfungsi sebagai tempat bersantai sultan beserta keluarganya. 


Taman Sri Deli (sumber : merdeka.com)


Itulah sekilas ulasan tentang peninggalan Kesultanan Deli di Kota Medan, salah satu Kesultanan Melayu yang pernah berdiri di Pulau Sumatera. 


Referensi :

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/kesultanan-deli-pemerintahan-islam-di-wilayah-sumatera-utara

https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-3066432/istana-maimun-3-peninggalan-kesultanan-melayu-deli-di-medan

http://waspada.co.id/sumut/tengku-erry-bertemu-sultan-deli-di-makassar/

5
11.7K
63
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan