Halo gan salam Serie A!

Nomor punggung memang menjadi salah satu identitas pemain. Biasanya pemain lini depan atau bintang sebuah klub sepakbola akan mendapatkan nomor penggung khas, misalnya nomor 11, 10,  9, 8 dan 7. 

Tapi untuk mendapatkan nomor punggung populer itu ya ada kompetisi. Dalam beberapa kasus, pemain baru harus mengalah untuk mendapatkan nomor idaman mereka lantaran sudah ada pemain lama yang memakai nomor punggung yang dimaksud. 

Nah gan, di Serie A juga terjadi hal demikian, perebutan nomor punggung. Namun yang bagus gan, begitu satu pemain tak bisa mendapatkan nomor punggung idaman, mereka akan memakai nomor punggung lain yang mewakili kesukaan mereka. 

Ronaldindo 

Kala Ronaldindo merapat ke Serie A dengan berbaju AC Milan, dia legowo menggunakan nomor punggung selain 10. Sebab nomor tersebut sudah menjadi milik Clarence Seedorf. Makanya Ronaldinho memilih nomor punggung 80. 



Gianluigi Buffon

Kala menjaga Gawang Parma pada musim 2000/2001, Buffon memilih nomor besar 88, bukan nomor 1 sebagaimana umumnya nomor punggung kiper. 

Belakangan nomor 88 mendapat banyak kritik dari publik, sebab nomor itu diasosiasikan dengan simbol Neo Nazi. Makanya Buffon akhirnya mengubah nomor punggungnya menjadi 77. 



Ivan Zamorano dan Gabriel Batistuta 

Nah ini gan yang ane inget banget. Waktu itu unik dan aneh sekligus maksa banget. Dua pemain ini memilih formasi nomor punggung tersebut. 

Nomor 1+8 maksudnya mereka sebenarnya ingin nomor sakti 9. Namun di Inter Milan, Zamorano tak bisa memilikinya makanya dia mengalah mendapat nomor punggung nomor 18 dengan tanpa + yang artinya dia sejatinya ingin menjadi pemilih nomor 9 yang sudah menjadi milik Ronaldo. 



Senada Batistuta juga pernah mengalah memakai nomor punggung 18 dengan menandai + pada kedua ngka tersebut. Batigol di AS Roma harus legowo, sebab nomor 9 sudah menjadi milik Vicenzo Montella.