Memperingati hari pahlawan. Sebuah kejadian tragis terjadi di Surabaya. Dikabarkan tiga orang tewas dan delapan orang lainnya terluka karena kejadian ini. insiden sendiri bermula ketika para penonton memadati Viaduk di Jalan Tugu Pahlawan untuk menonton drama "Surabaya Membara", Jumat {9/11/2018) malam.

Seperti diungkapkan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan. kejadian bermula saat warga datang dan memadati Viaduk untuk menonton drama "Surabaya Membara". tiba-tiba datang kereta api (KA) penumpang dari Stasiun Gubeg menuju Stasiun Pasar Turi dan melintas lokasi acara.

Diduga, karena warga panik insiden ini tidak dapat terelakan. Menurutnya, berdasar keterangan saksi, warga melihat acara itu dari atas. di viaduk karena akan terlihat lebih baik pandangannya daripada melihat dari bawah.

Namun, hal itu tidak bisa dibenarkan karena viaduk merupakan perlintasan KA yang sangat membahayakan.

“Apalagi kondisi viaduk sempit. Jadi kalau ada KA melintas, sangat berbahaya,” katanya. seperti nyang diberitain sama (sumber ini)




Opini Tees



kejadian seperti ini merupakan sebuah kejadian sebab akibat. dimana sebelum terjadinya sebab pasti ada akibat .
te-es turut berduka atas kejadian ini. semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan ikhlas menerima cobaan ini.

kejadian ini dikarenakan warga lebih mementingkan hasrat dari pada resiko. karena pada dasarnya manusia sulit untuk dipuaskan. ketika mereka tidak mendapatkan apa yang diiinginkannya. mereka akan berusaha melakukan berbagai cara untuk memenuhi hasratnya. bahkan dengan cara-cara yang membahayakan, melanggar aturan, ilegal, konyol, dan lain sebagainya.

seperti kata pepatah "safety first", mungkin te-es dan beberapa orang lainnya bakalan menunggu ataupun mencari selah atau tidak menonton sama sekali demi keselamatan. karena tahu bahaya apa nyang mengincar kita, ketika berada di lokasi. sebagian lainnya mungkin bakalan terus menonton dan terus berdesakan karena ingin memuaskan hasrat mereka.

Apa yaang menjadi penyebab.

Pertama faktor internal. Nyaitu diri sendiri. ketika kalian dan semuanya tau bahwa resiko bahaya lebih besar ketimbang memuaskan hasrat. lebih baik kita meninggalkannya. tetapi, karena ego mereka nekad berdesakan dan akhirnya terjadi kejaddian seperti ini. hikmah yang dapat diambil adalah lebih baik ditinggalkan dari pada membahayakan.

kedua faktor eksternal. kita warga sekitar harus lebih peka terhadap lingkungan sekitar kita. semestinya ada satu atau tiga orang sadar akan bahaya. sehingga dapat mengingatkan satu sama lainnya untuk mundur atau pergi dari tempat yang berbahaya. tidak perlu aparat keamanan dan panitia juga kan sebenarnya untuk mengingatkan lokasi yang berbahaya itu. kesadaran dari warganya juga mestinya dapat mencegah insiden itu.

tetapi kembali ke ego. dimana hasrat lebih utama dari keselamatan. jadi lebih penting mana hasrat atau keselamatan ?
dan kejadian ini apakah karena takdir, nasib atau karena kebodohan ?

sumber : fikiran Liar ts dan disini disini disini
gambar : dari google