olardaunAvatar border
TS
olardaun
Gerindra: Bupati Boyolali Jangan Gede Emosi, Mestinya Introspeksi


NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua DPP Gerindra Arief Poyuono meminta Bupati Boyolali tak mengedepankan dan mempertontonkan emosi menyikapi pidato Prabowo Subianto soal ‘tampang Boyolali’. Pasalnya, konteks pernyataan Prabowo lebih pada kesejahteraan masyarakat Boyolali.


“Lah Bupati Boyolali besar banget ya emosinya. Harusnya jangan gede emosinya, mesti introspeksi apa iya masyarakat Boyolali sudah merata kesejahteraannya. Sudah, Pak Bupati Boyolali jangan gede emosi, yang sabar,” ujar Poyuono melalui pesan tertulis, Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Baca juga: Timses: Pernyataan Prabowo Soal ‘Tampang Boyolali’ Dipolitisasi Kubu Jokowi-Ma’ruf Amin
Arief mengungkapkan, bagaimana masyarakat Boyolali mau dikatakan sudah sejahtera sementara angka kemiskinan masih di atas 12 persen dan menjadi kabupaten nomor 5 termiskin se-Solo Raya.

“Dan angka Indeks Pembangunan Manusianya (IPM) masih dikisaran 72 persenan dan berada di urutan nomor 11 se-Jawa Tengah,” ungkapnya.

Dia curiga kekayaan Boyolali hanya dinikmati orang-orang tertentu dan membiarkan masyarakat hidup dalam kemiskinan serta jauh dari kesejahteraan.

Baca juga: Politisasi Pidato Prabowo Dinilai Akibat Kepanikan Kubu Jokowi

“Harusnya jangan gede emosinya, mesti introspeksi, apa iya rakyat di Boyolali memang sudah merata ke sejahteraannya, apa jangan-jangan yang pada kaya raya di Boyolali hanya orang-orang tertentu saja!,” sebutnya.

“Apalagi sampai mengatakan Prabowo asu. Saya mau tahu arti asu itu apa maksudnya, apa asu itu adalah sebutan untuk anjing apa asu singkatan dari Asli Sukarno?,” lanjut Arief.

Baca juga: Relawan Jokowi Enggan Komentari Polemik Pidato Prabowo di Boyolali

Poyuono mengaku diringa bingung dengan sikap Bupati Boyolali yang emosional. Bahkan sampai menggerakkan orang-orang desa lewat Kepala Desa dan Lurah di Boyolali hanya untuk memprotes cadaan Prabowo.

“Lah Bupati Boyolali Besar banget ya emosinya sampai sampai mengerakan orang-orang desa lewat Kepala Desa dan Lurah di Boyolali, 100 orang per desa buat protes candaannya orang Banyumas. Saya jadi bingung,” ucap Arief.

Baca juga: Gerakan Tani Boyolali Sebut Program Kartu Tani Ganjar Pranowo Tak Ada Gunanya

0
1.1K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan