Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Dunia penerbangan Indonesia kembali berduka, setelah pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 jurusan Jakarta - Pangkalpinang, Senin 29 Oktober 2018 kemarin mengalami musibah dan akhirnya diketahui terjatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat. Hingga saat tulisan ini dibuat, pencarian terhadap para korban termasuk badan pesawat dan black boxmasih terus dilakukan.

Berbagai upaya terus dilakukan, baik menggunakan metode penyelaman maupun menggunakan teknologi sonar. Namun hngga saat ini, tim pencari baru menemukan puing - puing bagian pesawat dan juga beberapa bagian tubuh korban yang kondisinya sudah hancur. Bagian utama dari pesawat sendiri belum ditemukan, mengingat viskositas di dasar air yang cukup rendah akibat lumpur dan avtur serta derasnya arus bawah laut yang cukup mengganggu proses pencarian.


Kecelakaan pesawat Lion Air kali ini memang cukup mengejutkan, apalagi setelah terkuak fakta bahwa pesawat tersebut adalah pesawat baru yang baru saja dikirim dari pabrikan kurang lebih 2 bulan yang lalu. Bagaimana bisa pesawat yang baru saja dioperasikan sudah mengalami kecelakaan. Berbagai spekulasi pun berkembang, salah satu diantaranya adalah adanya cacat produksi, meski untuk membuktikan benar tidaknya spekulasi tersebut harus ada penelitian lebih lanjut. Dan hal itu hanya bisa terungkap setelah kotak hitam ditemukan dan diteliti oleh pihak berwenang.

Selain spekulasi tersebut, mungkin juga beberapa diantara kita ada yang bertanya - tanya, kenapa pesawat yang tujuannya ke Pangkal Pinang, yang notabene ada di sebelah utara Jawa justru mengarah ke Karawang yang berada di timur Bandara Soekarno Hatta?


Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Manajer Humas AirNav Indonesia Yohanes Harry Sirait seperti dikutip dari Detik.com menjelaskan bahwa rute yang ditempuh pesawat Lion Air dengan nomor regustrasi PK-LPQ tersebut telah sesuai dengan rute penerbangan (fligt plan) yang seharusnya. Ia menuturkan bahwa pemilihan rute ini dipengaruhi oleh beberapa pertimbangan, salah satunya kepadatan arus lalu lintas udara. Terlebih di pagi hari, bandara Soekarno Hatta punya traffict yang cukup padat, sehingga oleh karenanya pesawat ini tidak bisa langsung begerak lurus ke utara, tetapi berbelok ke arah Karawang terlebih dahulu.

Seperti yang kita ketahui, di beberapa media massa beredar rute penerbangan yang ditempuh oleh pesawat Lion Air mulai dari lepas landas hingga hilang kontak di perairan Kawarang. Setelah pesawat tinggal landas, pesawat ini kemudian berputar ke kiri dan melintasi perairan Teluk Jakarta hingga ke arah timur laut di Jawa Barat hingga akhirnya hilang kontak.





Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Ini dan Ini
Sumur Gambar : Om Google