China dan Jepang berjanji untuk menjalin hubungan lebih erat ditengah ketegangan perdagangan dengan Amerika

- China dan Jepang berjanji untuk menjalin hubungan lebih erat ditengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Washington. Jumat (26/10) pemimpin kedua negara bertetangga itu menyaksikan penandatangan berbagai perjanjian termasuk swap mata uang US$30 miliar.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri China Li Keqiang juga setuju kedua negara bekerja sama untuk mencapai denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan, 500 transaksi bisnis senilai $ 18 miliar (Rp 273,7 Triliun) telah ditandatangani antara perusahaan China dan Jepang selama kunjungan tersebut.
“Dari kompetisi hingga koeksistensi, hubungan bilateral Jepang dan Cina telah memasuki fase baru. Bergandengan tangan dengan Premier Li, saya ingin memajukan hubungan kami, ”kata Abe kepada wartawan setelah pasangan itu bertemu pada Jumat pagi.
Kedua negara juga mencari mengukir bidang kerjasama baru dan meningkatkan kepercayaan yang penuh drama dan naik turun sejak pemulihan hubungan diplomatik 1972.
PM Abe akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping pada hari Jumat pada KTT Sino-Jepang berskala penuh pertama sejak 2011.
Abe kembali berkuasa pada tahun 2012 ketika hubungan Cina -Jepang memburuk gara-gara perseteruan atas pulau-pulau Laut China Timur. Hingga saat ini perselisihan teritorial tetap menjadi api antara kedua negara.
Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Yasutoshi Nishimura mengatakan kepada wartawan di Beijing bahwa Abe mengatakan kepada Li selama pertemuan mereka bahwa akan ada "tidak ada perbaikan yang nyata" dalam hubungan bilateral kecuali ada "stabilitas di Laut Cina Timur".
Perusahaan-perusahaan Jepang termasuk Toyota Motor Corp. berharap hubungan yang normal dengan Cina sehingga mereka dapat bersaing dengan rival AS dan Eropa. Sementara Beijing mengharapkan dukungan Tokyo terhadap program Belt and Road, sebuah inisiatif yang diharapkan Presiden Xi bisa meningkatkan hubungan perdagangan dan transportasi dengan negara lain.
Abe juga mengatakan Tokyo "bertekad" untuk menormalkan hubungan diplomatik dengan Pyongyang, tetapi hanya jika prasyarat terpenuhi, termasuk denuklirisasi dan pembebasan warga Jepang yang diculik.
"Kedua negara kami memiliki tanggung jawab besar dalam mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan ini," kata Abe.
Upaya memajukan hubungan China-Jepang harus“bertahan tanpa henti untuk mencegah munculnya tikungan dan putaran baru” sehingga upaya sebelumnya tidak sia-sia, kata Li pada briefing bersama dengan Abe pada hari Jumat.
"Pihak China bersedia bekerja dengan pihak Jepang untuk kembali ke jalur normal, dan menjaga perkembangan hubungan bilateral yang stabil, berkesinambungan dan sehat," katanya, seraya menambahkan bahwa ia telah mengadakan diskusi terbuka dengan Abe sejak kedatangannya tentang masalah kekhawatiran bersama.


https://www.gatra.com/rubrik/interna...nilai-Rp-273-T