londo.046
TS
londo.046
Jualan Itu Gampang


Quote:


Asalkan tidak melanggar aturan, baik itu hukum positif maupun norma agama, dan budaya semua teknik menjual itu sah-sah saja. Lalu bagaimana sih seni menjual ala saya yang newbie dan amatir ini? Newbie saja berani bilang jualan itu gampang, kurang songong apa coba? Baik abaikan saja ya. Yang penting isi threadnya nanti.

Oh iya. Dalam thread ini, saya menulis soal jualan yang benar-benar newbie ya. Alias modal tidak terlalu kuat dan juga pengalaman masih minim. Jadi PDG pro tolong koreksi atau dimaki sekalian. Jangan sungkan, saya bukan orang yang baperan kok. Kalau bahasanya rada kasar, ya memang itu bahasa saya. OK stop curhatnya.



Pertama, petakan dulu. Apa yang dipetakan? Target jualan alias kastamer. Mau main level RT, Desa, Atau Nasional. Kok aneh, kok bukan produk jualan dulu. Kalau anda menentukan produk dulu, lalu lingkungan anda, modal anda tidak mendukung, apakah anda akan memaksa menjual produk anda? Dengan memetakan kastamer, anda akan lebih flexibel dalam menentukan produk jualan anda.

Misalnya anda tinggal di sebuah perkampungan di lereng bukit yang mulai nge-hits karena ditemukan air terjun tersembunyi. Halaman rumah anda lumayan luas. Bagi PDG amatiran seperti saya, tentu akan sangat tertarik untuk menjadikan lahan ini untuk bisnis. Jika mau gampangnya, minim modal, tinggal buka tempat parkir. Tapi kalau sedikit mau mikir, gimana kalau bangun cafe ndeso.

Target kastamernya luas, selain para wisatawan dadakan yang menyerbu tempat anda, warga setempat terutama anak muda, bisa anda jadikan target kastamer potensial. Kok harus dibuat anak muda banget? Karena tidak ada orang yang mau dianggap tua boss. Coba aja bikin cafe ala orang tua, anak muda males masuk, orang tua apalagi. Semua ingin berjiwa muda.



Target kastamer sudah, jenis usaha sudah, masuk ke langkah kedua, buat perbedaan. Perbedaan yang gimana? Ya semuanya. Jika anda sudah punya kompetiror, cari lemahnya, buat baiknya. Jika anda pioner alias yang pertama, buatlah standar tinggi yang tidak bisa ditiru oleh calon kompetitor anda. Cafe di desa tadi, silahkan pasang Wi-Fi. Mahal dong? Sukanya kok mikir susahnya dulu.

Service sudah beda, lanjut ke menu usahakan beda. Misal anda buka cafe di Jawa Tengah, coba buat menu kue balok. Ini akan membuat orang bertanya-tanya. Kue kok namanya balok. Mana isinya macam-macam lagi, cokelat, green tea dan lain-lain. Ini kan beda dengan menu kebanyakan cafe di sana.

Kalau mau ekstrem beda-nya, suruh kastamer membuat sendiri makanan dan minumannya! Langkah yang terakhir ini, agak kurang saya sarankan sih. Kecuali anda berani membuka ruang khusus untuk kastamer premium. Artinya, kastamer harus membayar lebih mahal dengan ruangan dan fasilitas yang lebih wah dari kastamer biasa.



Ketiga, tetaplah kreatif dan inovatif. Entah promo nya, entah makanannya, entah daftar menunya, kreatifitas anda adalah faktor suksesnya anda. Ketika orang menjual es kepal itu di cafe nya, kenapa anda tidak coba menjual es kepal anu? Ketika orang mikir kue balok ala bandung itu seperti itu, kenapa tidak anda kombinasikan dengan kearifan lokal? Misal kue balok isi nangka dan tape ketan.

Ketika ada promo datang dengan sekian orang diskon sekian persen, anda ubah dengan kalimat, "Maaf tidak bisa memberi diskon dalam bentuk apapun kecuali anda sudah 5 kali datang ke cafe kami. Kami yakin sekali ke sini, anda akan kembali lima kali lagi." Ini provokatif dan akan mengundang sumbu pendek memaki kemudian mencoba. Di situ pasar anda, service dia sebaik yang anda bisa. Jualan kok di diskon, di promoin. Jualan kok pesimis tidak laku, kuno boss!

Permainan harga juga bisa menjadi kunci. Misal harga 8000, pasti terlihat beda dengan harga 7800. Saya kurang tahu apa namanya itu, tapi kata salah satu petinggi ATPM roda dua di negeri ini, Psikologis orang indonesia bisa dimainkan di sini. "Es kepal anu cuma 7 ribuan lho." bandingkan dengan es kepal itu 8 ribuan lho. nah, beda kan? 7 ribuan dan 8 ribuan, mindset murahnya dapat, meski selisih 200 perak.



Keempat konsisten. Penyakitnya PDG Indonesia ini. Kalau sudah laku, bahan suka dikurangi atau disubtitusi dengan bahan yang lebih murah. Mau itu kuliner, mau itu perkayuan, mau itu bangunan, sama semua. OK diawal bahagia, untungnya banyak. Tapi lihat 3 bulan saja, kastamer akan lari. Kalau sudah lari susah membangun kepercayaan kembali, apa yang terjadi? Bangkrut! nanti nyalahin pemerintah. Padahal salahnya sendiri.

Serius, penyakit inkonsistensi ini adalah penyakit akut pengusaha Indonesia. Sebegitu gampangnya mereka bermain di zona bahaya dengan produk unggulan mereka sebagai taruhannya. Jika anda mau berusaha, lalu sukses dan laku, maka konsistenlah. Kalau bisa malah semakin naik kualitasnya. Percayalah, kenaikan harga yang berbanding lurus dengan naiknya kualitas, tidak akan membuat kastamer lari. Justru sebaliknya mereka akan puas dengan kinerja anda.



Bagi anda yang percaya adanya Tuhan, yang kelima ini perlu. Libatkanlah Tuhan dalam setiap usaha anda. Apapun yang anda lakukan niatkan saja untuk berbakti pada Tuhan. Nanti Tuhan akan menuntun anda.

Well, jadi apa alasan anda menunda untuk berdagang? Saya sudah memulai dan selalu tertarik untuk memulai hal-hal baru yang berhubungan dengan jual beli. Apa yang saya tulis juga berdasarkan apa yang baru saja saya lakukan. Salam Sukses, Salam Damai. dan Jadilah boss di negeri mu sendiri.


Ciao.


Sumber Referensi : Pikiran Sendiri
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini, sini, sini
16
22.9K
245
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan