gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Lika-Liku Anime di Indonesia : Siapa Bilang tidak Ada Anime Lagi di Televisi?





Anime telah hadir di Indonesia sejak tahun 1980-an. Media kemunculannya pun beragam. Mulai dari kaset pita berformat VHS atau Betamax, siaran televisi, layar bioskop, hingga internet. Kehadiran anime di Indonesia tidak selalu berjalan mulus. Di satu sisi, masih adanya miskonsepsi bahwa anime adalah tayangan yang ditujukan hanya untuk anak-anak menjadi salah satu penyebab menurunnnya gaung anime di pertelevisian, meski tak punah seutuhnya. Di sisi lain, semakin banyaknya orang yang dapat menjangkau akses internet turut membantu kepopuleran anime di kalangan anak muda.

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Merayap Lewat Kaset Video

Anime pertama kali muncul dalam format media kaset video pita, pertama Betamax kemudian VHS. Salah satu anime yang sempat muncul lewat format ini adalah Ikkyu San (1975) yang menurut cerita hanya diproduksi sampai episode 5 dan tidak diproduksi lagi sampai tamat. Judul lain yang sempat beredar lewat kaset pita adalah Voltus V. Karena harga kaset pita dan juga pemutarnya yang tidak murah, kebanyakan orang menyewanya dari penyedia jasa rental kaset atau menonton bersama di tempat orang yang memilikinya.

Menjamah Anak-anak lewat Televisi

Kemudian, produk animasi Jepang ini mulai menjamah konsumennya di Republik Indonesia lewat satu-satunya kanal yang mengudara saat itu, Televisi Republik Indonesia. Wanpaku Oomukashi Kum Kum, sebuah serial anime yang di Jepang tayang antara Oktober 1975 dan Maret 1976, menjadi serial anime pertama yang ditayangkan TVRI saban pukul 17.30 WIB. Kemudian, penayangan anime di televisi mengalami masa surut dan baru mulai menguat pada pergantian dekade dengan kehadiran Doraemon pada 4 November 1990.

Teks Terjemahan vs Sulih Suara

Sebagian besar serial anime yang ditayangkan di Indonesia disulihsuarakan (dubbing) ke bahasa Indonesia. Ada dua alasan utama mengapa fenomena ini bisa terjadi. Pertama, aturan yang mewajibkan bahwa tayangan berbahasa asing di Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia. Peraturan Menteri Penerangan Republik Indonesia nomor 111 tahun 1990 tentang penyiaran televisi menyatakan pada pasal 17 bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa utama dan bahasa Inggris adalah bahasa kedua. Tayangan berbahasa Inggris diberi teks terjemahan berbahasa Indonesia. Aturan ini mewajibkan tayangan berbahasa asing selain bahasa Inggris untuk diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan sulih suara. Tayangan anime yang menggunakan audio bahasa Jepang sesuai aturan ini disulihsuarakan ke bahasa Indonesia. Kedua, penayangan anime dengan audio asli akan menambah biaya lisensi karena lisensi untuk visual dan audio (suara seiyuu, lagu pembuka, dan lagu penutup) terpisah. Ini berkaitan dengan perlindungan hak cipta dan penghargaan terhadap setiap komponen dari tayangan tersebut, bahkan suara sekalipun. Solusinya, hanya lisensi visual saja yang diambil dan audionya pun diterjemahkan ke bahasa Indonesia, termasuk lagu pembuka dan penutupnya. Jadilah lagu-lagu pembuka anime yang sering kita dengar kala masih kecil seperti "Hal yang menyenangkan hati ada banyak sekali bahkan kalau kita bermimpi..." atau "Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asyik...".
Penayangan anime yang disulihsuarakan bukannya tanpa kelemahan. Sebuah threadKaskus yang telah berjalan selama sembilan tahun membahas mengenai sulih suara bagi serial anime yang tayang di Indonesia. Di sana, orang-orang mengkritisi kualitas sulih suara yang menurut mereka kurang memuaskan, mulai dari kesalahan penerjemahan atau penyebutan istilah, penjiwaan karakter yang kurang mumpuni, hingga ekspresi dan intonasi yang cenderung datar. Pada awal 2009, sempat pula ditayangkan serial anime Kochikame, ditayangkan pada pukul 15.00 WIB, dengan dubbing yang "unik". Mulai dari logat pengisi suara yang bernuansa lokal dan istilah lokal untuk nama-nama Jepang (misalnya Ryotsu Kankochi menjadi Ryo Kanankiri).
Namun, bukan berarti tak ada anime yang ditayangkan di Indonesia dengan audio asli. Tercatat paling tidak ada dua serial anime yang ditayangkan dengan teks terjemahan, bukan disulih suara. Yang pertama adalah Zukkoke Sannin Gumi yang sempat ditayangkan TVRI pertengahan 2012 lalu dan yang kedua adalah Gash Bell yang ditayangkan Indosiar pada 2013 pada dini hari.

Jam Tayang yang Beragam

Anime tayang di televisi Indonesia pada waktu yang beragam. Mulai 1990, serial anime mengisi slot Minggu pagi. Dahulu, jadwal stasiun televisi besar Indonesia mulai dari pukul 06.00 sampai 11.00 WIB diisi oleh anime dan tokusatsu. Hanya siaran langsung pertandingan tinju saja yang dapat membuatnya usai lebih cepat.
Selain Minggu pagi, anime juga ada yang tayang di sore hari. Card Captor Sakura ditayangkan TPI pada tahun 2000 pada pukul 15.00 WIB. Bahkan, ada yang menayangkan anime pada slot dini hari. Pada 2004, Trans TV menayangkan Neon Genesis Evangelion pada pukul 00.00 WIB namun hanya sampai episode 3. Death Note sempat ditayangkan Global TV pada pukul 04.30 WIB. Dan yang paling terbaru, Global TV, yang telah berubah nama menjadi GTV pada Oktober 2017, menayangkan Noragami Aragoto musim pertama pada bulan April 2018 lalu pada pukul 03.00/03.30 WIB. Jam tayang yang tak biasa ini sukses memancing reaksi penonton seperti ini.

Kini, menonton anime dapat dilakukan kapan saja secara legal sejak mulai tersedianya situs streaminganime resmi yaitu Ponimu.

Siapa Bilang tidak Ada Anime Lagi di Televisi?

Banyak orang mengira sudah tidak ada lagi anime yang eksis di stasiun televisi Indonesia pada tahun 2018. Saya tegaskan bahwa itu adalah anggapan keliru. Meski jumlahnya tak sebanyak dulu, namun pada kenyataannya masih ada serial anime yang ditayangkan di televisi Indonesia hingga tahun 2019. Berikut rinciannya per Maret 2019.

RTV (Jakarta : 23 UHF)

Chibi Maruko Chan produksi tahun 1995-sekarang. Tayang Senin-Jumat pukul 13.30 WIB.

KTV (Jakarta : 28 UHF) (bekerjasama dengan Spacetoon Indonesia sejak Maret 2018)

Mahou no Star Magical Emi produksi tahun 1985-1986. Tayang Senin-Jumat pukul 07.00 WIB.

RCTI (Jakarta : 43 UHF)

Doraemon produksi tahun 2005-sekarang. Tayang Minggu pukul 08.00 WIB.

Captain Tsubasa (2018) produksi tahun 2018-2019. Tayang Minggu pukul 11.00 WIB.

Fansub Mendominasi

Karena terbatasnya jumlah anime yang ditayangkan di televisi dan harga DVD anime resmi yang tidak murah, sebagian besar penggemar anime di Indonesia mengandalkan asupan serial anime terbaru dari komunitas penggiat terjemahan fans (fansub) yang rutin mengeluarkan serial anime terbaru yang baru beberapa jam sebelumnya ditayangkan di televisi Jepang, lengkap dengan teks terjemahan bahasa Indonesia. Situs penyedia anime dengan teks berbahasa Indonesia seperti Samehadaku, Anisubs, dan Nekonime tentu sudah dikenal luas di kalangan penggemar anime Indonesia. Kehadiran fansub ini ikut membantu popularitas anime di Indonesia.

Paradigma Usang Bernama "Anime Hanya untuk Anak-anak"

"Anime itu hanya untuk anak-anak"
"Kamu sudah besar kok masih nonton kartun?"

Itulah sebagian gambaran persepsi masyarakat luas mengenai tayangan anime di Indonesia. Memang masih banyak yang berpikir bahwa anime itu ditujukan hanya untuk anak-anak. Pada kenyataannya, banyak anime yang sebenarnya ditujukan untuk penonton remaja bahkan dewasa. Ini terjadi karena kebanyakan anime yang tayang di Indonesia adalah yang ditujukan untuk anak-anak dan ditayangkan di waktu favorit anak-anak, Minggu pagi. Ini pun membentuk persepsi orang bahwa anime adalah tayangan yang identik dengan anak-anak.
Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Anggapan serupa juga menghambat pertumbuhan anime sebagai budaya populer di berbagai negara, seperti India dan Amerika Serikat.

Anime di Bioskop

Selain lewat televisi dan internet, anime juga hadir lewat layar lebar atau bioskop. Tentu anime yang ditayangkan adalah film anime layar lebar. Film anime layar lebar pertama yang ditayangkan di bioskop Indonesia adalah Doraemon: Nobita no Taiyô'ô densetsu (Doraemon : Nobita dan Legenda Raja Matahari) rilisan 2000 yang ditayangkan mulai 29 Juni 2001.
Hingga 17 tahun kemudian, sudah banyak judul anime layar lebar yang mampir ke bioskop Indonesia. Namun, sebuah insiden perekaman film No Game No Life: Zero yang sedang diputar di bioskop pada Oktober 2017 sempat mengejutkan publik bahkan membuat rilis beberapa film anime layar lebar ditunda. Delapan bulan sebelumnya, perekaman film anime yang sedang diputar di bioskop juga terjadi di Malaysia.

Majalah Khusus Anime

Antara tahun 2000 dan 2014, sebuah majalah yang khusus membahas seluk beluk budaya populer Jepang, terutama anime dan manga, Animonster, pernah hadir di Indonesia. Majalah ini awalnya terbit dalam format tabloid per 2 minggu, namun kemudian berubah menjadi majalah bulanan. Majalah ini berhenti terbit pada nomor 184 pada September 2014 lalu dengan nomor 185 berbentuk digital sebagai salam perpisahan.
Pembahasan majalah ini beragam, mulai dari anime dan manga, tokusatusu, dan band J-Pop. Majalah ini juga seringkali memberikan hadiah berupa merchandise anime dan manga yang terkadang langsung didatangkan dari Jepang.

Extra





Demikian threaddari saya kali ini. Kehadiran anime di Indonesia selama hampir 40 tahun telah melewati perjalanan panjang dan lika-liku yang beragam. Terima kasih telah membaca thread ini dan semoga hari Anda menyenangkan.


FORUM Keadilan - No. 16 Tahun IV, 20 November 1995 melalui Detikforum
FORUM Keadilan - No. 17 Tahun V, 4 Desember 1995 melalui Detikforum
FORUM Keadilan - No. 10 Tahun VI, 25 Agustus 1997 melalui Detikforum
Pikiran Rakyat, 18 Agustus 1997 melalui Detikforum
Referensi I
Referensi II
Referensi III
Referensi IV
Referensi V
Referensi VI
Referensi VII
Referensi VIII
Referensi IX
Referensi X
Referensi XI
Referensi XII
[https://m.kaskus.co.id/show_post/000000000000000099958249/273/-]Referensi XIII[/URL]
Referensi XIV
Referensi XV
Referensi XVI
Referensi XVII
Referensi XVIII
Referensi XIX
Referensi XX
Referensi XXI
Referensi XXII
Referensi XXIII
Referensi XXIV
Referensi XXV
Referensi XXVI
Referensi XXVII
Referensi XXVIII
Referensi XXIX
Referensi XXX
Referensi XXXI
Referensi XXXII
Referensi XXXIII
Referensi XXXIV
Referensi XXXV
Referensi XXXVI
Referensi XXXVII
Referensi XXXVIII
Referensi XXXIX
Referensi XL
Referensi XLI
Referensi XLII
Referensi XLIII
Referensi XLIV
Referensi XLV
Referensi XLVI
Referensi XLVII
Referensi XLVIII
Referensi XLIX



Diubah oleh gilbertagung 24-03-2019 04:37
9
16.9K
238
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan