stheft.anouAvatar border
TS
stheft.anou
Ini Alasan Kenapa Para Atlet Iran Kuat dalam Kontes Olahraga
emoticon-Angkat Beer fellow sportsman

Ane mulai tertarik dengan negara Iran sejak Piala Dunia 2018. Bukan karena sepak bolanya, tapi as a country. Tertarik aja, gak tau alasannya kenapa. Ane sampe cari-cari Jersey Iran tapi sayang gak ketemu. Iran jadi destinasi perdana ane kalo ada kesempatan ke luar negeri.

Okei, mungkin gak ada korelasinya dengan judul trit ane, sekedar menyampaikan kesenangan ane aja kalo denger sesuatu tentang Irang gan emoticon-Big Grin



Iran ternyata gak asing sama paralimpiade gan. Pada tahun 1974, Iran pernah jadi host Asian Games, sekaligus pertama dari negara-negara Asia Barat lainnya. Pasti jarang yang tau. Sama gan emoticon-Malu (S)

Kalo sekarang agan coba lihat prestasinya di Asian Games (termasuk para-games), Iran bisa nempel ketat dengan Indonesia. Dan sekarang perolehan total medalinya bikin mereka ada di posisi tiga. Dua peringkat di atas Indonesia untuk para-games dan satu di atas Jepang.

Di World Cup sendiri, Iran jadi negara pertama dari Konfederasi Bola Asia yang masuk kualifikasi Piala Dunia Russia. Bahkan poinnya cuma beda satu dari Spanyol dan Portugal. Kesimpulannya, Iran punya basis kuat soal olahraga. Dan kenapa bisa gitu?



Dilihat dari sejarah kultur bangsa Iran kuno, mereka memandang sportsmen memiliki kedudukan seperti ksatria, statusnya spesial, karena dengan kekuatan fisik dan keberanian, mereka melindungi keluarga dan tanah air ketika dibutuhkan.

Olahraga dan atletik adalah daily questmasyarakat Iran kuno. Para olahragawan disambut di mana pun dengan antusias, masyarakatnya sangat bangga terhadap mereka.

Menurut ajaran agama mereka dulu, dalam doanya mereka pertama mencari keindahan surga dan lalu kekuatan mental dan fisik. Mereka percaya pada tubuh yang sehat dan kuat.

Avesta, kitab suci agama kuno Iran mengumandangkan kebesaran para juara dan olahragawan, mendekati orang-orang suci. Generasi tua Iran mendokumentasikannya dalam bentuk naskah kuno dan dongeng untuk dibacakan kepada generasi penerus mereka.



Pelestarian tradisi ini terus dijaga bahkan hingga saat ini. Antusias mereka terhadap olahraga masih sama seperti jaman-jaman sebelumnya. Kecintaan mereka terhadap para pahlawan dan ksatria terlihat dalam 30 kata dalam Bahasa Persia yang melabelkan konsep pahlawan dan ksatria.

Di Iran kuno, pemuda di bawah 24 tahun mendapatkan latihan olahraga pada jamannya. Seperti: miming, berkuda, polo, lempar dart, gulat, tinju, panahan dan anggar. Mereka berlatih dalam kondisi brutal, sehingga ketika dibutuhkan, mereka siap sedia mempertahankan diri dalam kondisi perang.



Tapi mungkin apa yang menahan Iran keluar potensi penuhnya adalah data pada tahun 2015 yang menunjukkan, hanya 20 persen masyarakat Iran yang aktif secara fisik. Di mana rata-rata globalnya adalah 60 persen. 30 persen pemudanya bahkan tidak berpartisipasi dalam olahraga apa pun.

Dan itulah alasannya kenapa atlet Iran gak bisa diremehin. Karena dari kulturnya aja, mereka menjunjung tinggi aktivitas olah raga. Dan pastinya, mereka respect dengan nilai sportsmanship. Olahraga yang baik dalam kompetisi adalah ketika sportivitas terjaga.

RESPECT! emoticon-Cendol (S)
0
661
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan