BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Wejangan Jack Ma untuk pengusaha muda

CEO dan pendiri Alibaba, Jack Ma.
Memulai bisnis tak pernah mudah. Jack Ma tahu persis soal ini.

Jejak akademis yang tak manis membuatnya sulit mencari mata pencarian. Sepuluh kali mencoba peruntungan melanjutkan kuliah di Harvard University Amerika Serikat (AS), sepuluh kali juga aplikasinya ditolak.

“Ini kisah nyata. Aku mengalami banyak kegagalan dalam hidupku,” ucap Jack Ma kepada Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam panel bertajuk “How Digital Platforms and Innovation are Changing the Future of Developing Nations”, di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018).

Hingga pada satu titik, Jack Ma mengubah pola pikirnya. Jika kesempatan tak pernah berhasil diraihnya, maka tak ada cara lain selain membuat kesempatan itu sendiri.

Jack Ma kemudian memutuskan membuka kursus bahasa Inggris—satu-satunya mata pelajaran yang bisa dikuasainya—di kota kelahirannya di Hangzhou, sekitar 250 kilometer (km) di sebelah barat Shanghai, Tiongkok.

Cara mengajarnya disukai. Jack Ma mendapat durian runtuh melalui tawaran belajar singkat tentang internet di AS.

Sejak mengenal internet itulah, ide liar Jack Ma berkembang. Berawal dari kesulitannya mencari produk buatan Tiongkok di internet, Jack Ma berinisiatif membuat sebuah kanal pencarian khusus untuk produk-produk yang dimaksud. Kanal itu yang kemudian dikenal dengan nama Alibaba.

Misinya memang berbeda. Alibaba mencoba memberikan jalan bagi bisnis-bisnis rumahan atau UKM untuk memasarkan produk mereka melalui jaringan internet.

Bukan hal mudah. Internet di Tiongkok, 19 tahun silam, adalah barang langka.

Jack Ma bercerita, untuk mengunduh sebuah foto saja bisa memakan waktu hingga lebih dari tiga setengah jam. Tapi, Jack Ma begitu yakin dengan keuntungan besar yang bisa digali melalui internet.

“Segala sesuatu yang sudah siap itu tidak memiliki nilai. Itulah mengapa masyarakat membutuhkan Anda. Internet didesain untuk negara-negara berkembang untuk berubah menjadi maju,” ucapnya.

Lalu apa yang membuatnya terus bertahan? Pikiran yang kritis (critical thinking), jawab Jack Ma.

“Seorang pebisnis harus memiliki keyakinan, bukan ketakutan. Kita harus terus berpikir bagaimana caranya memberikan semua yang terbaik bagi pelanggan. Pelanggan nomor satu, disusul pekerja, baru saham. Kalau pelanggan dan pekerja bahagia, harga saham juga akan ikut bahagia,” sambungnya.

Jack Ma tak pernah merekrut orang-orang terbaik untuk berada dalam timnya. Menurutnya, orang-orang terbaik itu muncul ketika perusahaan melatih mereka untuk itu. Yang paling tepat adalah merekrut orang-orang yang selalu ingin belajar.

“Aku paling tidak suka merekrut seorang “ahli”. Tidak ada satu orang pun yang bisa menjadi ahli untuk masa depan. Semua yang mengaku ahli itu karena pengalaman di masa lalu,” katanya.

Tak ayal, Jack Ma begitu mendukung semua bentuk pendidikan. Tahun lalu, Jack Ma meluncurkan Netpreneur Prize untuk mendukung pemberdayaan wirausaha di Afrika. Hadiah sebesar $10 juta AS diberikan kepada 100 pengusaha selama 10 tahun ke depan.

Selain itu, Alibaba Business School bekerja sama dengan lembaga PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) meluncurkan eFounders Fellowship Initiative, sebuah program yang melatih 1.000 pengusaha dari negara berkembang untuk belajar selama 10 hari di markas Alibaba, Huangzhou.

“Saya tidak pernah menjanjikan kesuksesan. Tetapi, saya akan memberi tahu kesalahan-kesalahan apa yang pernah kita buat. Dari kesalahan itu, mereka bisa mengambil pelajaran apa untuk kemajuan,” tegasnya.

Terlepas dari banyak hal, Jack Ma juga meyakini bahwa bisnisnya bisa terus bertahan karena ruang gerak yang diberikan pemerintah Tiongkok untuk kemajuan teknologi.

Untuk itu, Jack Ma menyarankan tiga hal untuk semua pemangku kebijakan di negara berkembang.

Pertama, yakinkan pemerintah untuk berubah. Jangan cepat menyerah juga pada upaya perubahan itu. Kedua, beri dukungan kepada pengusaha muda. Sebab, bisnis terlaksana karena pengusaha, bukan pemerintah. Dan terakhir, memberi dukungan lebih untuk pendidikan.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...pengusaha-muda

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Duduk soal imbalan Rp200 juta untuk pelapor korupsi

- Imbalan Rp200 juta buat pelapor korupsi

- Jokowi kritik perang dagang lewat Game of Thrones

anasabilaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
198
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan