Dinosaurus !! Pastinya dengan efek yang dihasilkan sebuah film di jurasic park membuat banyak orang terkesima seakan-akan hewan raksasa itu benar-benar hidup dan ada di depan mata.



Tapi benarkah hewan purba itu dahulu pernah ada ?? Ini menjadi pertanyaan besar para ahli sejarah yang banyak mengamini bahwa dunia jurasic pernah ada dengan fosil yang ditemukan !! Eittss tapi nanti dolo banyak fosil tidak utuh, jadi model hewan purba yang kita lihat saat ini bisa saja meeupakan rekayasa dari imajinasi para ilmuwan.

Untuk itu kita harus bisa bedakan antara teori dan realita !! Sebenarnya banyak orang kesulitan membedakan antara teori dan realita. Sehingga tidak jarang teori diyakini sebagai realita. Padahal tidak semua teori sesuai realita. Teori bisa bertahan dan bisa diruntuhkan. Bila agan lihat dahulu masyarakat sangat meyakini kebenaran teori atom Dalton, namun ketika Thomson datang, teori Daltonpun mulai ditinggalkan. Ketika datang teori atom Rutherford, kembali teori Thomson mulai ditinggalkan. Hingga ketika postulat Neils Bohr datang, maka teori Rutherford ditinggalkan.

Bertahun-tahun kita dipaksa mempelajari teori evolusi Darwin. Bahwa makhluk di alam semesta ini semuanya mengalami evolusi, menjalani hidup secara bertahap hingga menuju titik sempurna. Hingga beberapa orang meragukan, sejatinya manusia itu keturunan Adam ataukah si kera Pithecanthropus ? Bahkan ada hoax dalam teori evolusi tentang manusia piltdown agar terlihat teori evolusi itu benarlah nyata.



Orang tidak sadar bahwa itu hanya teori. Dan teori itu bukanlah realita. Sayangnya, teori picisan semacam ini dijadikan doktrin untuk anak sekolah, hingga dimasukkan di kurikulum sekolah menengah. Meskipun jelas-jelas ini sangat bertentangan dengan akal sehat, manusia kok dari kera ?

Termasuk dalam kasus ini adalah perdebatan antara madzhab heliosentris dan geosentris. Keduanya hanyalah teori. Dan sekali lagi, teori bukan realita. Selama tidak ada bukti empiris, posisikan teori sebagai teori, dan jangan diyakini hingga pada dataran realita.

Selanjutnya, kita beralih ke pembahasan masalah Dinosaurus. Benarkah binatang ini pernah tinggal di bumi ini?

Memang pekerjaan para paleontologis untuk keberadaan makhluk ini hanyalah sebuah teori. Mereka diprediksi hidup pada masa ratusan juta tahun yang lalu. Para ahli paleontologi mengaku menemukan berbagai fosil yang kemudian dirangkai seperti sedemikian rupa. Kemudian dipostulatkan layaknya binatang. Dan tentu saja, ada banyak tambahan baik dari sisi anatomi, morfologi maupun fisiologi. Terutama yang telah difilmkan. Karena temuannya hanya sepenggal fosil, seperti gigi, rangka yang tak sempurna dan lainnya.

Kita tidak tahu sampai kapan teori ini bertahan dan dihargai masyarakat. Yang jelas, sikapi teori ini sebagai teori, yang bisa jadi benar dan bisa jadi salah.

Manusia hanya bisa menduga saja tapi perlu di renungkan ketika fosil yang ditemukan tak ada yang utuh namun berbentuk pecahan-pecahan fosil, bahkan di Indonesia sendiri tak ditemukan fosil Dinosaurus yang sangat disuka oleh anak-anak zaman sekarang. Pantaslah kita bertanya mahluk purba itu benarkah bentuknya seperti itu ?



Untuk mengetahui lebih dalam, bahwa species dari “Dinosauria” awalnya di cetuskan oleh Sir Richard Owen (Owen) seseorang yang berperan di Royal Society. Ia juga kepala dari Departemen Museum Sejarah British (British Museum Natural History Department) pada tahun 1842. Dengan kata lain spekulasi keberadaan Dinosaurus (Dino) bukan di hipotesiskan oleh ilmuan, sejarahwan atau arkeolog, melainkan oleh seseorang dengan gelar Kepala Museum. Abad ke 19 bisa disebut sebagai abad kejayaan paham evolusi. Saat itu belum ada pemberitaan ditemukan fosil Dinosaurus, lalu kemudian 12 tahun sesudah itu (1854) diberitakan bahwa Ferdinand Vandiveer Hayden menemukan beberapa fosil gigi tak dikenal di pinggiran Missouri River Amerika dan hal ini seolah menguatkan hipotesa Owen. Gigi itu akhirnya di kirim ke ahli paleontologi terkemuka yakni Joseph Leidy. Setelah beberapa tahun di teliti Leidy menyatakan bahwa itu adalah gigi dari “Trachodon”, salah satu hewan purbakala kelas Dino yang merupakan nenek moyang dari seluruh binatang yang ada di saat ini dengan evolusi sebagai pondasinya, dari gigi bisa disebutkan moyang dari para "Dino" sungguh menggelikan bukan ?



Hal ini diperkuat oleh buku "The World Book Encyclopedia", tidak ada suku, budaya disemua peradaban negara didunia yang pernah menemukan tulang / fosil Dino sebelum pertengahan tahun 1800-an. Namun anehnya kok bisa secara tiba-tiba diberitakan bahwa para tim evolutionist dan archeologist telah menemukan fosil Dino. Fosil tersebut ditemukan berbagai belahan dunia. Antara lain, di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Afrika, Argentina, Belgia, Mongolia, Tanzania, Jerman Barat dan masih banyak lagi. Perlu di ingat bahwa semua daerah tersebut itu telah dihuni selama ribuan tahun sebelum abad 19, tapi mengapa tidak pernah di temukan fosil Dino ? Sungguh hal yang aneh bukan.

Lucunya lagi para pekerja pengeboran minyak bumi, pekerja tambang yang sering menggali di bawah tanah tak pernah menemukan fosil-fosil Dino tersebut, Fosil-fosil itu selalu diberitakan di temukan oleh orang-orang dengan kepentingan pribadi seperti ahli paleontologi, arkeologi, ilmuan dan pekerja museum. Padahal pekerja-pekerja penggalian sudah pasti lebih sering berurusan dengan penggalian dasar bumi.

Bahkan bila Dino itu memang ada berapa jumlah pakan yang harus di konsumsi dengan bobot badan yang besar dan berat, apakah hutan tidak akan gundul bila kaum Dino berkembang biak ? Sedangkan daratan yang ada tentunya semakin sempit dengan adanya hewan purba tersebut yang umurnya lebih lama dari hewan saat ini.



Nah inilah yang perlu diketahui banyak orang berpikir kerangka Dino yang di temukan merupakan tulang asli. Silahkan ketik “Dinosaur Skulls” di mesin pencari ! Maka agan akan menemukan bermacam-macam bahan-bahan replika yang di buat oleh para penyusun tulang Dino. Salah satu suplier pembuat tulang Dino palsu adalah Zigong Dino Ocean Art Company di Sichuan-China. Di museum ini memamerkan sejarah alam dari berbagai dunia dan salah satunya adalah kerangka Dino ultra-realistic yang memang terbuat dari tulang sungguhan. Tulang sungguhan yang di maksud sudah tentu bukan tulang Dino, bahan dasar tulang-tulang berasal dari hewan-hewan yang anda juga tahu seperti ayam, anjing, babi, katak, kuda, kucing dll.

Kemudian tulang-tulang itu dicampur dan dilebur dengan lem, resin dan plester. Beberapa tulang buatan itu di buat seolah patah (disengaja) dan juga seolah terlihat kuno untuk membuat efek purbakala yang tepat untuk menunjukan seolah itu adalah benar-benar tulang Dino.

Bisnis tulang rekontruksi Dino memang sangat menggiurkan, terlebih lagi bisnis ini sangat di senangi di dunia terutama untuk anak-anak yang gemar dengan karakter Dino. Bahkan Dino berkeliaran dengan Animasi kartun (Cth: Ice Age, The Land Before Time, Dinosaur (Disney) dll), mainan (action figure), boneka, buku mewarnai, buku cerita, buku pelajaran, semua sangat di sukai anak-anak.

Tentu saja ini bisnis yang menguntungkan selain mereka yang mau membeli fosil Dino, atau kerangkanya untuk koleksi. Dan harganya bikin kantong bolong pastinya, tapi itulah yang terjadi para pengkoleksi tentu saja tak perduli dengan harga inilah yang menjadikan bisnis ini semakin menggiurkan.



Bisa dibilang kebohongan yang terus menerus dilakukan akan menjadi kenyataan di masa yang akan datang, jadi pemberitaan tentang hoax untuk kepentingan bisnis untuk keuntungan golongan tertentu sudah terjadi sejak masa lalu.

Dapat dipastikan bentuk Dino saat ini adalah hasil rekayasa para ilmuwan karena menemukan fosil yang tidak utuh, monggo penggemar Dino, tapi apa benar hewan itu pernah ada dengan wujud yg saat ini di bayangkan atau tidak ? Semua tergantung pemikiran agan Monggo seruupuutt dolo



c4punk@2018

https://lasealwin.com/2017/10/09/ala...-fiksi-semata/